Berita Palembang
BPBD Sumsel Ungkap Penyebab Palembang Banjir, Bukan Hanya Curah Hujan Tinggi
BPBD Sumsel mengungkap penyebab Palembang banjir bukan hanya karena curah hujan tinggi melainkan juga sedimentasi anak sungai.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengungkap penyebab Palembang banjir bukan hanya karena curah hujan tinggi melainkan juga sedimentasi anak sungai.
Kamis (8/12/2022) hujan mengguyur Kota Palembang dan berakibat banjir di sejumlah kawasan.
Menurut Kepala BPBD Provinsi Sumsel Iriansyah, hujan yang terjadi semalam cukup lebat dari informasi BMKG curah hujan mencapai 70,4 mm akibatnya terjadi banjir dan genangan air.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memang puncak musim hujan terjadi pada Desember 2022.
"Selain curah hujan yang tinggi, daya tampung anak-anak sungai yang ada juga karena adanya sedimentasi," kata Iriansyah saat dikonfirmasi, Jumat (9/12/2022)
Masih kata Iriansyah, akibat sedimentasi di anak-anak sungai maka banyak lumpur, sampah dan juga pasang surut sungai. Sedangkan rawa untuk serapan banyak tidak berfungsi.
Baca juga: Update Titik Lokasi Palembang Banjir Hari Ini, Hindari Kawasan Berikut Agar tak Terjebak
"Maka langkah yang dilakukan memberikan pertolongan, tanggap darurat pada saat banjir dengan mengevaluasi dan menolong korban bersama tim gabungan," ungkapnya
Kemudian, yang harusnya dilakukan seperti memperbanyak kolam-kolam retensi untuk penampungan air. Lalu aturan Perda tidak boleh menimbun rawa rawa resapan, dijalankan dengan baik.
"Normalisasi anak - anak sungai yang tidak berfungsi lagi. Gerakan gotong royong bersama membersikan lingkungan dan mengajak masyarakat jaga alam dan alam akan menjaga kita," ungkapnya
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori menambahkan, intensitasnya hujan semalam cukup tinggi.
"Akibatnya melampaui kapasitas drinase dan air meluap ke jalan atau pemukiman. Untuk itu dihimbau agar masyarakat membersihkan atau membebaskan saluran air dari hambatan," katanya
Masih kata Ansori, dengan membersihkan atau membebaskan saluran air dari hambatan diharapkan air dapat mengalir dengan cepat.
Kondisi air sudah surut, namun di beberapa lokasi masih ada genangan air.
"Untuk tindakannya dilakukan bersama stakeholder seperti BBWS, yang sudah mengoperasikan pompanya. Nantinya kalau dibutuh bantuna transportasi seperti perahu karet kita siap membantu," ungkapnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news