Berita Nasional

Intonasi Suara hingga Posisi Pegang Mic Ferdy Sambo Disorot Pakar Ekspresi: Indikasi Berbohong

Intonasi Suara hingga Posisi Pegang Mic Ferdy Sambo Disorot Pakar Ekspresi: Indikasi Berbohong

WARTA KOTA/YULIANTO
Intonasi Suara hingga Posisi Pegang Mic Ferdy Sambo Disorot Pakar Ekspresi: Indikasi Berbohong 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gestur dan ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di persidangan, Rabu (7/12/2022) dibaca oleh pakar mikro ekspresi, Monica Kumalasari

Ekspresi dan gestur Ferdy Sambo disebut berbeda dari sidang sebelumnya ungkap Monica Kumalasari

Nada dan intonasi suara FerdySambo sangat lambat dinilai Monica.

Selain itu Sambo juga menggunakan suara dalam.

Menurutnya, hal tesebut termasuk indikasi orang yang sedang berbohong dan ragu dengan pernyataannya. 

Baca juga: Ferdy Sambo Kekeuh Tak Tembak Brigadir J, Hakim: 7 Luka Tembak Masuk, 5 Dari Eliezer, 2 Lagi Siapa?

"Kalau kita lihat bagaimana gestur dan ekspresinya, Pak Sambo ini sungguh berbeda sekali, keluar dari base line."

"Salah satunya ada suara yang meninggi sekali atau justru suara yang dalam kemudian pelan, seperti ragu." 

"Kita lihat dari intonasi suara ini berbeda sekali," kata Monica, Rabu (7/12/2022) dikutip dari youTube KompasTv

Menurut Monica ada indikasi Ferdy Sambo juga dalam keadaan tertekan atau stress. 

Hal tersebut dilihat dari bahasa tubuh Ferdy Sambo yang terlihat menaikkan pundaknya sepanjang persidangan.

"Kalau kita lihat dari gestur dan juga body language semakin hari semakin bongkok, tapi menunjukan juga stress karena pundak juga naik," kata Monica. 

Ferdy Sambo
Ferdy Sambo (Rizki Sandi Saputra)

Kemudian Monica juga menyoroti ketika Ferdy Sambo memegang microphone saat jalannya persidangan. 

"Nah kemudian ketika pegang mic, digenggam erat-erat, ini bahasa non verbal, bahwa ada informasi yang harus dijaga kuat-kuat," tutur Monica.

Ia melihat, Ferdy Sambo seolah menghindar saat pernyataannya dikonfrontasi dengan para terdakwa.

"Ada informasi yang harus tetap konsisten. Artinya ketika dihadapakan dengan satu pernyataan dengan saksi lain, bahwa informasinya tidak seperti ini ."

"Yang beliau lakukan mencoba untuk menghindari menjawab itu dengan mengatakan (seolah) ya menurut saya begini," jelasnya. 

Ia juga menyoroti ekspresi Bharada E yang sempat geleng-geleng kepala bahkan tertawa mendengar pernyataan Ferdy Sambo.

"Ketika Eliezer mendengar sesuatu kemudian menggeleng dan ada juga bahkan tertawa, ada juga merasa geram dan marah yang terlihat dari ekspresinya."

Bharada E mengoreksi pernyataan Ferdy Sambo yang menyebutnya menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebanyak lima kali.
Bharada E mengoreksi pernyataan Ferdy Sambo yang menyebutnya menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebanyak lima kali. (Youtube kompas TV)

"Nah ini menujukkan bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Ferdy Sambo ini tidak sesuai dengan apa yang dialami maupun dirasakan oleh Eliezer," katanya. 

Hakim Ragukan Keterangan Ferdy Sambo 

Dalam sidang lanjutan Rabu (7/12/2022), Hakim Wahyu meragukan pernyataan dari Ferdy Sambo yang telah disampaikan.

Hakim Wahyu mengatakan, cerita dari Ferdy Sambo tidak masuk akal dengan bukti-bukti yang sudah ada.

Pertama, seperti pada pernyataan Ferdy Sambo yang mengatakan istrinya sedang tidak enak badan.

Namun, pernyataan tersebut tidak tampak dalam CCTV yang dijadikan bukti.

Hakim juga mengatakan, bahwa jika benar sakit pun pasti masih mampu ke rumah sakit karena dirasa punya cukup uang untuk pergi.

Pernyataan Ferdy Sambo kedua yang diragukan hakim adalah terkait Putri Candrawathi yang hendak isolasi mandiri.

Dalam pernyataannya, Ferdy Sambo mengaku tidak tahu mengenai siapa saja yang ikut mengantarkan istrinya yang mau isolasi mandiri tersebut.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kembali hadir dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (6/12/2022)
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kembali hadir dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (6/12/2022) (Akun YouTube Kompas TV)

Kemudian hakim meragukan pernyatan tersebut karena dianggap tidak masuk akal.

"Itu satu hal yang tidak masuk akal."

"Ketika mereka berangkat dari Magelang itu ada Kuat, ada Eliezer, ada Susi dan istri saudara. Di belakangnya baru ada Ricky Rizal (RR) dan Yosua (J)," kata hakim.

Menurut hakim, saat Putri Candrawathi hendak meninggalkan Rumah Saguling untuk isolasi mandiri, dirinya didampingi oleh Ricky Rizal, Brigadir J, Kuat Ma'ruf, dan Richard Eliezer, tanpa Susi.

"Jadi sangat lucu kalau saudara (FS) enggak mengetahui siapa yang mau diajak," tuturnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved