Hari Ibu Nasional 2022

6 Puisi Hari Ibu Nasional 2022, Berkesan dan Membekas di Hati, Ibu Malaikatku - Penolong Hidupku

Artikel ini akan memuat kumpulan puisi indah bertemakan tentang ibu yang berkesan dan membekas di hati. Tak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan ra

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM
6 Puisi Peringatan Hari Ibu yang Berkesan dan Membekas di Hati, Ibu Malaikatku - Penolong Hidupku 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel ini akan memuat kumpulan puisi indah bertemakan tentang ibu yang berkesan dan membekas di hati.

Tak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa cinta seorang anak kepada ibunya, karena apapun yang telah dilakukan oleh seorang ibu sulit untuk di balas dengan apapun.

Namun setidaknya dengan puisi yang indah, dapat sedikit mengutarakan perasaan yang selama ini terpendam.

Mengingat sebentar lagi akan ada peringatan Hari Ibu, pada 22 Desember 2022, maka kamu bisa jadikan momentum ini untuk memberikan selembar puisi yang indah kepada Ibu tercinta.

Berikut kumpulan puisi yang bisa kamu ajdikan referensi.

Baca juga: 10 Buket untuk Hari Ibu Nasional 22 Desember 2022, Simpel dan Sederhana

Puisi Peringatan Hari Ibu 2022

1. Setetes Air Mata

Setetes air mata seorang ibu
Gejolak hati yang seakan akan ingin menjerit

Air mata terus mengalir
Membasahi kedua pipinya
Yang sangat lembut

Di malam yang sunyi gelap gurita
Kedinginan yang merada di tubuhnya
Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan

Seorang ibu terus
Meneteskan air mata
Dan ia mulai bertanya
Kepada seorang anak

Ia mulai mengucapkan
Kata-kata dengan lisan
Mulutnya seakan akan ingin marah
Penderitaan yang dirasakan

Ia mulai berbaring
Dan meneteskan air mata
Apa yang ia rasakan
Dan mulai merenung dan diam
Tanpa kata-kata

Baca juga: Sejarah dan Makna Peringatan Hari Ibu Nasional 22 Desember 2022

2. Maafkan Aku, Ibu

Akulah sang pengukir mimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku

Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur berliku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan doamu
Memohon ampunan darimu

Karena rida Allah adalah ridamu
Aku senang memilikimu Ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku

3. Ibu Malaikatku

Ibu...
Disini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta

Ibu...
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri

Ibu...
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu

Ibu..
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..
Ibu, malaikatku.

4. Tak Terhingga

Aku menangis
Air mata ini jatuh membasahi bumi
Aku menangis
Menyadari,

Aku selalu egois
Tangisku tak mengubah segalanya
Tangisku tak dapat mengubah isi hatinya
Aku menyesal
Karena perbuatan ku
Aku menyesal
Atas segala kesalahanku

Kini ...
Tinggal ku duduk menyendiri
Menunggu jawaban hidup ini
Akhirnya kusadari
Dia telah pergi
Ke pelukan Illahi

Walau telah tiada
Segala cinta
Segala kasih sayangnya
Akan selalu membekas di hatiku
Oh, Ibu ...

5. Ibuku Sang Penolong Sejati

Waktu demi waktu aku terus tumbuh
Semakin besar dan semakin bertambahnya usiaku
Tak kenal lelah engkau merawatku
Walau aku masih dalam masa pertumbuhan

Walau aku masih menjadi anak yang nakal
Engkau mendidikku dengan penuh rasa sabar

Ibuku ibu yang hebat
Engkau terlihat begitu kuat
Engkau bisa mengerjakan apapun
Ditanganmu penuh dengan keringat

Bukti kuatmu bekerja sepanjang waktu
Merawatku dengan penuh rasa kasih sayang

Ketika aku merengek meminta makan
Engkau segera menyiapkan hidangan kesukaanku
Aku yang masih belum bisa membahagiakanmu

Namun engkau tetap teguh dan memegang pundakku
Seraya berkata bahwa engkau bisa
Seraya berujar bahwa engkau mampu

Terimakasih banyak ibu
Engkaulah ibuku sang penolong sejati

6. Ibuku Kuat Ibuku Hebat

Aku mempunyai pahlawan
Yang sudah lama menemaniku setiap waktu
Aku mempunyai pelindung
Yang siap melindungiku setiap waktu
Dia selalu berada disampingku ketika aku perlu

Dia selalu ada waktu ketika aku meminta sesuatu
Aku masihlah kecil dimata ibu
Meski usiaku dewasa namun ibuku tetap terus menyayangiku

Walau waktu terus berjalan
Seperti angin yang berhembus kencang
Bintang bersinar terang dan cahaya berganti pagi ke malam

Ibuku tak pernah kenal waktu
Ibuku juga tak pernah kenal lelah menasehatiku
Harapannya adalah ingin agar aku berbahagia

Dia hanya ingin aku hidup penuh rasa cinta
Tatapannya tajam mengarah kepadaku
Seperti berkata bahwa dia berharap besar kepadaku
Ibu aku tahu engkau menyayangiku sepenuh hati

Aku akan berusaha agar dapat membahagiakanmu
Karena aku tau
Bahwa engkau kuat dan hebat
Aku mencintaimu ibu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved