Berita Nasional

Profil Laksamana Madya Muhammad Ali, Berpeluang Jadi KSAL, Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Kini, Laksamana Yudo Margonopun menjadi calon tunggal Panglima TNi dan akan menjalani fit and proper test.

Editor: Slamet Teguh
Dok Tribun Pekanbaru
Profil Laksamana Madya Muhammad Ali, Berpeluang Jadi KSAL, Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI 

TRIBUNSUMSEL.COM - Jabatan tertinggi ditubuh TNI, yakni Panglima TNI bakal segera berganti. Hal tersebut tak lepas usai Jenderal Andika Perkasa bakal segera pensiun.

Kini, Laksamana Yudo Margonopun menjadi calon tunggal Panglima TNi dan akan menjalani fit and proper test.

Kini, jabatannya KSAL yang ditinggal Laksmanan Yudo Margonopun menjadi perhatian.

Laksamana Madya Muhammad Ali disebut bakal menjabat KSAL.

Jumat (2/12/2022) hari ini Laksamana Yudo Margono akan menjalani fit and proper test calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI.

Jika pencalonan Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI disetujui oleh DPR, maka dia akan segera dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022 ini.

Tentunya jika Laksamana Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI, jabatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) akan kosong.

Terus siapa saja yang berpeluang menjadi KSAL pengganti Laksamana Yudo Margono?

Dikutip dari Surya.co.id, Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut ada sembilan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut yang berpeluang menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Kesembilan Pati TNI AL seluruhnya berpangkat laksamana madya (laksdya) atau Pati bintang tiga dengan masa dinas yang beragam.

Sembilan jenderal bintang tiga yang berpeluang menjadi KSAL di antaranya Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Laksamana Madya Harjo Susmoro, Kepala Bakamla Laksamana Madya Aan Kurnia, Irjen TNI Letnan Jenderal (Mar) Bambang Suswantono, Wakil KSAL Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono.

Lalu ada Rektor Unhan Laksamana Madya Amarulla Octavian, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya Nurhidayat, Pangkoarmada RI Laksamana Madya Herru Kusmanto, Komandan Kodiklatal Letnan Jenderal (Mar) Suhartono dan Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Muhammad Ali.

Namun dari sembilan jenderal bintang tiga yang berpeluang menjadi KSAL, sebagian besar masa dinasnya kurang dari satu tahun.

Laksamana Madya Harjo Susmoro yang merupakan abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1987 hanya memiliki sisa usia pensiun normatif 3 bulan.

Kepala Bakamla Laksamana Madya Aan Kurnia dengan sisa usia pensiun normatif 8 bulan.

Irjen TNI Letnan Jenderal (Mar) Bambang Suswantono (AAL 1987) dengan sisa usia pensiun normatif 8 bulan.

Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 11 bulan.

Laksamana Madya Amarulla Octavian (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 11 bulan.

Laksamana Madya Nurhidayat (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 13 bulan.

Laksamana Madya Herru Kusmanto (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 16 bulan.

Letnan Jenderal (Mar) Suhartono (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 14 bulan.

Laksamana Madya Muhammad Ali (AAL 1989) dengan sisa usia pensiun normatif lebih dari 24 bulan.

Anton mengungkapkan, dari sembilan nama tersebut, setidaknya ada lima nama yang pernah bertugas di ring-1 kepresidenan.

Mereka adalah Bambang Suswantono dan Suhartono yang sama-sama pernah tercatat sebagai Komandan Paspampres di era Jokowi.

"Lalu, Herru Kusmanto dan Muhammad Ali tercatat pernah bertugas sebagai ajudan Wakil Presiden Boediono. Sedangkan Amarulla Octavian pernah menjabat posisi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Anton dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11/2022), dilansir dari Kompas.com.

Anton mengungkapkan, sejak memerintah pada Oktober 2014, Jokowi telah mengangkat tiga nama yang menduduki jabatan KSAL.

Kesemuanya merupakan lulusan AAL dengan sisa usia pensiun paling sedikit 24 bulan atau lebih.

Sementara itu, terkait riwayat jabatan sebelum menjabat KSAL, tidak ada pakem tertentu yang dilakukan oleh Jokowi atau beragam.

"Mengingat penunjukkan KSAL jelas merupakan hak prerogatif presiden, tentu Jokowi memiliki keleluasaan dalam memilih 1 dari 9 nama yang ada," ujar Anton.

"Apakah akan memilih sosok yang pernah bekerja sama, mengikuti kecenderungan riwayat penugasan atau memilih sosok yang memiliki sisa usia pensiun yang panjang? Atau Jokowi akan memilih sosok yang saat ini sedang bekerja langsung di bawah struktur kendalinya," katanya lagi.

Baca juga: Sosok Mayor Inf BF, Paspamres yang Diduga Rudapaksa Prajurid Kostrad TNI, Panglima TNI Marah Besar

Baca juga: Terungkap Alasan Presiden Jokowi Pilih Laksamana Yudo Margono Sebagai Calon Tunggal Panglima TNI

Kandidat Kuat 

Salah satu kandidat kuat calong KSAL adalah Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Muhammad Ali.

Melansir dari Wikipedia, Laksdya Muhammad Ali lahir 9 April 1967.

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AL yang sejak 2 Agustus 2021 menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Ali merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-35 tahun 1989.

Jabatan sebelumnya jenderal bintang dua ini adalah Asrena Kasal.

Ia juga aktif mengikuti simposium serta seminar nasional dan internasional di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Korea Selatan, Bangladesh, dan lain-lain.

Riwayat pendidikan:

AAL angkatan ke-35 (1989)
Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990)
Dikcawakkasel XXVII (1990—1991)
Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman (1997)
Pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998)
Int. Submarine Warfaredi Inggris (1999)
Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000)
Sustekdikpa TNI AL (2001)
Seskoal angkatan ke-40 (2003)
Sus Danlanal TNI AL (2004)
Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017)
S1 Ekonomi
S2 Manajemen
Karier militer:

Perwira Depops KRI Sigalu-857 (1990)
Ass Padiv Ekasen KRI Naggala-401 (1992)
Perwira Terpedo KRI Pasopati (1993)
Padivkom KRI Nanggala-402 (1995)
Kadep Leksen KRI Nanggala-402 (1996)
Kasi Taktik Sops Satsel Koarmatim (1996)
Kadalsen Divlat Dep Sewaco Puslatlekdalsen Kodikal (2000—2003)
Palaksa KRI Nanggala-402 (2003—2004)
Komandan KRI Nanggala-402 (2004—2006)
Pasops Satsel Koarmatim (2006)
Pabandya Renstra Ban I Renstra Srena Kasal (2006—2009)
Asops Lantamal VI Makassar (2009—2010)
Dansatsel Koarmatim (2010—2011)
Danlanal Dumai (2011—2012)
Ajudan Wapres RI (2012—2014)
Kasguskamlabar (2014—2015)
Pati Sahli Kasal Bidang Ekojemen (2015)
Staf Khusus Kasal [a] (2015)
Danguskamlabar (2015—2017)
Waasrena Kasal (2017—2018)
Gubernur AAL[2] (2018—2019)
Koorsahli Kasal (2019)
Pangkoarmada I[3] (2019—2020)
Asrena Kasal (2020—2021)
Pangkogabwilhan I (2021—Sekarang).

 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved