Berita Nasional

Polisi Ungkap Tujuan Dari Ritual Mantra dan Kemenyan di Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menduga kemungkinan ritual dijalani untuk membuat hidup mereka menjadi lebih baik. 

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Polisi Ungkap Tujuan Dari Ritual Mantra dan Kemenyan di Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.

Polisipun terus berupaya mengungkap motif dibalik tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.

Yang terbaru, polisi menemukan bukti petunjuk baru pada kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. 

Kepolisian menemukan buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah korban. 

Polisi mengungkap satu keluarga yang tewas ini cenderung menjalankan sebuah ritual. 

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menduga kemungkinan ritual dijalani untuk membuat hidup mereka menjadi lebih baik. 

"Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Kombes Hengki, Selasa (29/11/2022) dikutip dari Tribun Jakarta. 

"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," jelasnya. 

Kombes Hengki Haryadi menyebut salah satu korban yang aktif melakukan ritual bernama Budyanto Gunawan (68).

Ia menduga Budyanto meyakini kepercayaan tertentu.

Informasi tersebut diperkuat dengan keterangan saksi. 

"Bahwa yang bersangkutan (Budyanto Gunawan) memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki. 

Meski demikian Hengki belum bisa memastikan kepercayaan apa yang merek anut. 

Ia juga belum mengungkapkan apakah ritual yang dimaksudnya adalah melaparkan diri hingga meninggal dunia atau ada jenis ritual lainnya.

Polisi menemukan keberadaan buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah satu keluarga tewas di Kalideres.
Polisi menemukan keberadaan buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah satu keluarga tewas di Kalideres. (IST/Tribunsumsel.com)

Dua Korban Tewas Sejak Mei

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada dua korban yakni Rudiyanto Gunawan (71) dan Reni Margaretha Gunawan (66) sudah meninggal sejak Mei 2022.

Dua korban lainnya, Budiyanto (68) dan Dian (44) tinggal di dalam rumah tersebut dengan dua jenazah selama berbulan-bulan.

Hal tersebut berdasarkan keterangan dari saksi yang merupakan tim koperasi simpan pinjam, Budiyanto. 

Budiyanto dan dua saksi lain datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Ketika masuk ke rumah dan mereka mulai mencium bau busuk.

Para saksi ingin bertemu dengan Reni Margareta yang namanya tertulis sebagai pemilik rumah.

Namun, saat itu mereka ditemui oleh anak Reni Margareta bernama Dian, ia mengatakan jika ibunya sedang tidur di kamar.

"Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam ini mengajak agar diantarkan masuk ke dalam kamar."

"Begitu pintu kamar dibuka, pegawai tersebut masuk dan menyeruak bau yang lebih busuk," jelasnya.

Para saksi curiga jika sosok yang di depan mereka sudah meninggal karena tubuhnya agak menggemuk.

"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya, begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat," imbuhnya.

Budiyanto juga menceritakan jika Dian membantah pernyataannya bahwa ibunya sudah meninggal.

Dian bahkan mengaku masih rutin menyisiri rambut ibunya dan memberikan susu.

Baca juga: Keberadaan Mantra & Kemenyan di Rumah 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Diduga Untuk Hidup Lebih Baik

Baca juga: Polisi Temukan Mantra & Kemenyan di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Digunakan Oleh Budiyanto

Lebih dari dua pekan, tabir misteri kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat tak kunjung terang.

Diketahui, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di rumahnya pada 10 November 2022.

Keempat jasad itu pertama kali ditemukan oleh warga yang terganggu dengan adanya bau busuk di sekitar lokasi.

Mereka yang meninggal adalah Rudyanto Gunawan (71), Margaretha Gunawan (68), anak dari Rudy-Margaretha yang bernama Dian (40), dan ipar Rudy bernama Budyanto Gunawan.

Berikut perkembangan terbaru kasus kematian sekeluarga di Kalideres, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

Sang anak meninggal terakhir

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menuturkan, Dian merupakan orang terakhir yang meninggal dunia.

Menurutnya jasad Dian berada di dalam kamar, di samping jenazah ibunya yang diduga lebih dahulu meninggal dunia.

"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reni Margaretha," kata Hengki.

Ia menjelaskan, jenazah Dian berada di sebelah ibunya sambil memeluk guling, sementara jenazah ibunya sudah terjadi mumifikasi tetapi masih awet.

"Alas tidurnya rapih, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," jelas dia.

Proses penelitian hasil fases

Pihak kepolisian saat ini masih menunggu hasil penelitian fases dari empat jenazah tersebut.

Hengki mengeklaim, penelitian terhadap fases ini diyakini mampu mengungkap penyebab kematian mereka.

"Apakah arti dari pada temuan otopsi itu? Nanti ahli yang menjelaskan. Mungkin bisa mengungkap atau justru mematahkan praduga yang selama ini, kami belum tahu," ujarnya.

Nantinya, kandungan-kandungan fases tersebut dapat terungkap dari penelitian tersebut.

Sederet Teka-teki

Kendati polisi telah menemukan sejumlah bukti baru dalam kasus kematian itu, masih ada beberapa teka-teki yang belum terungkap.

Pertama adalah penyebab kematian antara bunuh diri atau dibunuh.

Ahli psikologi forensi Reza Indragiri menduga adanya kesengajaan dalam kematian tersebut.

Dugaan ini didasari atas sejumlah temuan dan posisi jenazah, hingga permintaan pemutusan aliran listrik.

Kedua, pesan misterius satu arah bernada emosi dari dua ponsel yang ditemukan pihak kepolisian.

Ketiga, aset korban dijual bukan oleh pemilik.

Barang-barang yang dijual itu di antaranya mobil, kendaraan roda dua, pendingin ruangan (AC), kulkas, blender, televisi, dan sertifikat rumah atas nama Reny Margaretha Gunawan (68).

Barang-barang itu diduga aktif dijual oleh Budyanto Gunawan (68) yang berstatus adik Rudyanto (71).

Keempat, temuan buku-buku milik korban yang masih dianalisis oleh tim ahli dari kepolisian.

Kelima, mayat sang ibu yang masih diberi susu dan disisir rambutnya.

Fakta ini diungkapkan oleh pegawai koperasi simpan pinjam yang berkomunikasi dengan keluarga tersebut

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved