Berita Nasional

Pakai Baju Tahanan, Dhio Daffa Syahdilla Terlihat Tak Menyesal Sudah Bunuh Keluarganya di Magelang

Pakai Baju Tahanan, Dhio Daffa Syahdilla Terlihat Tak Menyesal Sudah Bunuh Keluarganya di Magelang

Capture TV One
Pakai Baju Tahanan, Dhio Daffa Syahdilla Terlihat Tak Menyesal Sudah Bunuh Keluarganya di Magelang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meski sudah terancam hukuman mati, DDS alias Dhio (22) yang membunuh ayah, ibu dan kakaknya menggunakan racun seakan tak menyesal.

Hal itu terlihat dari penampilan Dhio saat diperiksa penyidik di Polres Magelang, Jawa Tengah.

Mengenakan kaos tahanan warna oranye nomor 14 dan tangan terborgol, Dhio sama sekali tak menampilkan ekspresi menyesal.

Dalam kasus ini Dhio bakal dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Polisi Dibuat Heran

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, sikap Dhio di lokasi tewasnya ketiga korban di rumahnya yang terletak di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada Senin (28/11/2022) juga membuat polisi heran

Pasalnya, sikap Dhio begitu tenang tak seperti sedang berduka meski satu keluarganya tewas secara bersamaan.

"Memang pada saat datang ke TKP, lakukan interogasi dan wawancara kepada yang bersangkutan memang tenang sekali.

Dhio Daffa Syahdilla Diberi Rp 32 Juta Sebulan Meski Tak Jelas Buat Apa, Sang Ibu Tetap Percaya
Dhio Daffa Syahdilla Diberi Rp 32 Juta Sebulan Meski Tak Jelas Buat Apa, Sang Ibu Tetap Percaya (Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting/Twitter)
 
Tidak ada tanda-tanda kehilangan keluarga dekat, trlebih orang tua dan kakak kandungnya," ujar Plt Kapolres Magelang, AKBP Mochmammad Sajarod Zakun dilansir dari Youtube TV One News, Rabu (30/11/2022).

Sikap Dhio itulah yang memunculkan kecurigaan polisi.

Terlebih, Dhio bersikeras menolak agar ketiga korban untuk diautopsi.

"Disini muncul kecurigaan ketika saya menanyakan kepada yang bersangkutan untuk para korban ini akan diatuopsi, yang bersangkutan menolak secara tegas.

Padahal kerabat korban ingin untuk seluruh korban dilakukan autopsi," kata Kapolres.

Bohong Soal Pekerjaan

Kepada polisi, pelaku mengaku nekat membunuh keluarganya menggunakan racun karena sakit hati menjadi tumpuan keluarganya setelah sang ayah pensiun dan sakit.

Di sisi lain, Sajarod menuturkan bahwa pelaku berbohong soal pekerjaannya selama ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved