Arti-Bakhil Lawan Kata Sakhiyun, Kosa Kata Bahasa Arab yang Menjadi Peringatan Rasulullah SAW

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti-Bakhil Lawan Kata Sakhiyun, Kosa Kata Bahasa Arab yang Menjadi Peringatan Rasulullah SAW

Bakhil dan Sakhiyun adalah dua kata sifat dalam kosa kata bahasa Arab, yang saling berlawanan. Satu bermakna tercela dan satunya terpuji, yang mendorong rasulullah di zamannya --dan tetap berlaku di masa kini-- berpesan dalam hadist.

Berikut ulasannya.

Arti Bakhil (البخل) kata/kalimat dalam bahasa yang berasal dari kata al-Bakhil yang arti menahan sesuatu.

Dalam bahasa Indonesia, bakhil artinya kikir/pelit.

Secara istilah kata bakhil menunjukkan sebuah perbuatan seseorang yang tidak mudah menyerahkan/menahan segala sesuatu yang telah sepantasnya/wajib diserahkan kepada seseorang yang seharusnya mendapatkanya.

Menurut hal tersebut baik kewajiban berdasarkan agama maupun kewajiban berdasarkan ketaatan didalam sebuah adat.

Contoh enggan bersedekah, berinfak, mengeluarkan zakat, nafkah keluarga, dan lain-lain.

Bakhil adalah sifat yang harus dihindari oleh setiap muslim, karena kebakhilan adalah sikap egois yang dilarang oleh Islam, tercela dan berakibat buruk baik di dunia maupun di akhirat.

Arti Sakhiyun

Sakhiyun سخيون

lawan kata dari bakhil yang artinya pemurah/dermawan. Orang yang dermawan disebut sakhi.

Dalam kehidupan manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, itulah kata ibn Kholdun. Karenanya Islam mengajarkan untuk tidak kikir/pelit sebaliknya jadilah orang yang pemurah atau dermawan atau bahasa arabnya Yadun Sakhiyun.

Rasulullah SAW sangat perhatian dengan dua kata sifat ini, sehingga Beliau dicatat, dan didengar para sahabatnya pernah berkata dan memperingatkan bagi kaum yang bakhil.