Berita Nasional
Viral! Kisah Ibu yang Jual Ginjal Demi Lunasi Utang Sang Anak Sebesar Rp 200 Juta, Nasibnya Kini
Jumlahnya tak sedikit, utang sang anak mencapai Rp 200 juta, dan kini sang anak memilih untuk kabur.
"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," ungkap janda tiga anak tersebut.
ER yang bekerja sebagai penjual gorengan itu mengungkap, jika anak laki-laki kabur dari rumah karena tidak bisa membayar utang dan bunganya.
Hingga akhirnya, orang tua harus menanggung semua utang ketika ada petugas yang datang ke rumah untuk menagih.
Merasa putus asa, ER mengambil jalan pintas dimana si janda nekat menjual ginjal demi menutupi utang-utang anaknya.
Ia pun tahu kalau menjual ginjal dilarang oleh pemerintah maupun agama.
"Saya ditagih utang terus sampai datang di rumah. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta," keluhnya.
Kini ER telah dibawa ke kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban, untuk berkonsultasi terkait permasalahannya.
Sementara itu, pada Agustus lalu di Gresik, perempuan berinisial ISN (28), warga Kecamatan Cerme menggugat cerai suaminya, MS (29) ke Pengadilan Agama Gresik.
ISN menggugat cerai lantaran sering ditagih utang imbas judi yang dilakukan oleh suaminya.
ISN mengaku, dirinya sudah tidak kuat menghadapi kelakuan suaminya yang tidak bekerja, namun kecanduan bermain judi online.
Akibatnya, tidak hanya kerap ditagih utang yang dilakukan MS, ISN juga sering dimintai uang oleh MS untuk membeli chip permainan yang mengarah pada judi online.
Padahal sehari-hari, ISN hanya bekerja serabutan.
Bahkan, untuk melunasi utang-utang suaminya, ISN harus menggadaikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
"Sudah enggak kuat saja. Saya sudah bela-belain kerja serabutan, suami malah enak main. Karena belum bayar, saya juga sering ditagih orang uang untuk suami yang beli chip," ujar ISN kepada awak media di Pengadilan Agama Gresik, Selasa (30/8/2022), TribunJatim.com melansir dari Kompas.com.
ISN menuturkan, prahara rumah tangga itu bermula pada Bulan April 2022 setelah MS menjadi pengangguran karena kontrak kerjanya tidak diperpanjang.