Berita Nasional
Mayat Jadi Mumi, Polisi Bicara Motif Keluarga Tewas di Kalideres, Dian Menangis Saat Simpan Jenazah
Polisi juga membutuhkan psikologi forensik, karena salah satu korban yang bernama Dian sempat terlihat menangis saat simpan jenazah di dalam rumah.
TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi hingga kini masih berusaha mengungkap tewasnya satu keluarga di Kalideres.
Salah satu kendala yang dihadapi polisi untuk mengungkap kasus ini ialah soal mayat yang sudah jadi mumi.
Selain itu, polisi juga membutuhkan psikologi forensik, karena salah satu korban yang bernama Dian sempat terlihat menangis saat simpan jenazah di dalam rumah.
Seperti diketahui, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menyebut, dua dari empat orang dalam satu keluarga yang tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat, sudah termumifikasi.
Mumifikasi adalah perubahan yang terjadi pada mayat, karena penguapan cairan jaringan.
Hal ini membuat proses pembusukan oleh bakteri yang terdapat dalam saluran pernapasan dan pencernaan terlambat.
Selanjutnya, ini menyebabkan tubuh menjadi kering dan susut, kulit berwarna kehitam-hitaman, keras, dan kaku.
Hal itu menjadi salah satu kendala utama dalam mengungkap penyebab meninggalnya mereka di dalam rumah Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kalideres.
Tim ahli pun mengalami kesulitan meneliti kedua jenazah tersebut yang diketahui adalah Rudiyanto Gunawan dan Renny Margaretha.
"Pertama, dari hasil diskusi kami membuktikan penyebab kematian itu prosesnya tidak cepat, dari organ yang diambil contoh untuk diteliti kembali oleh patologi anatomi, itu butuh waktu yang cukup lama kira-kira apa penyebabnya," kata Hengki, Senin (21/11/2022).
"Kemudian yang kedua, terkait dengan posisi daripada jenazah, yang dua ini sudah terjadi mumifikasi," imbuhnya.
"Jadi dokter-dokter sedang bekerja keras saat ini untuk mencari petunjuk sebab-sebab kematian," sambung Hengki.
Terkait motif, ia mengatakan bahwa pihaknya masih belum dapat menjelaskan lebih lanjut karena dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani kasus itu.
"Ini teka teki yang rumit, namun yakin ini bisa kita pecahkan," katanya.
"Namun, memang butuh kehati-hatian. Jadi puzzlenya semakin jelas mengapa yang bersangkutan ini jual mobil, jual barang-barang itu untuk apa dan sebagainya," tandas Hengki.
Dian menangis
Anak dari satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat pernah terpergok keluar rumah sambil menangis.
Polisi mendapatkan foto-foto saat anak dari satu keluarga yang tewas di Kalideres keluar rumah sambil menangis.
Diketahui keempat orang yang ditemukan tewas dalam rumah di Kalideres terdiri dari bapak bernama Rudiyanto Gunawan (71), anak bernama Dian (42), ibu bernama Reni Margaretha Gunawan (66), dan paman bernama Budiyanto Gunawan (68).
Kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, pihaknya mendapatkan foto-foto Dian yang keluar rumah sambil menangis.
Hengki menjelaskan, dari hasil terbaru penyelidikan polisi, didapatkan bahwa ayah dan ibu di dalam rumah tersebut sudah meninggal dunia sejak Mei 2022.
Waktu meninggalnya ayah dan ibu di rumah tersebut berbeda dengan waktu meninggal ipar dan anak yang diketahui masih bertemu dengan pegawai kreditur di dalam rumah tersebut.
Artinya, Budiyanto dan Dian tinggal di dalam rumah tersebut dengan dua jenazah selama berbulan-bulan.
Selama berbulan-bulan itu kata Hengki, ada saksi yang mendapatkan perilaku janggal Dian. Di luar rumahnya, Dian terlihat sedang menangis.
“Dia keluar sambil nangis jadi foto fotonya ada, posisi dia sambil nangis,” ucap Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Selain itu kata Hengki, dari saksi mata yang merupakan pegawai kreditur juga menjelaskan bahwa Dian juga sempat menangis saat melihat jasad ibunya yang sudah membengkak di atas tempat tidur.
Ketika itu, petugas kreditur bertanya kepada Dian kenapa jasad ibunya tidak dikubur atau kremasi padahal sudah lama meninggal dunia.
Namun, mendengar pertanyaan dua saksi tersebut, Dian bersikeras bahwa ibunya masih hidup dan masih ia sisir serta beri susu.
Saat mengatakan ibunya masih hidup, Dian juga terlihat menangis.
Hal inilah kata Hengki yang nantinya hanya bisa dijelaskan oleh psikologi forensik. Maka pihak penyidik meminta bantuan pakar psikologi forensik terkait dengan perilaku ganjil Dian di saat ibunya sudah tidak bernyawa dan tetap dibiarkan di dalam kamar selama berbulan-bulan.
“Saat di rumah, Dian berkata loh ibu saya belum meninggal ini, tiap hari dia mengaku kasih susu dan menyisir ibunya, tapi kalau keluar rumah dia sambil nangis,” jelas Hengki.

Bohlam dicopot
Seluruh bohlam lampu dalam rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres sudah dicopot saat polisi memasuki tempat kejadian perkara (TKP).
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan saat ini pihaknya bekerjasama dengan Psikologi Forensik untuk memecahkan teka-teki penyebab kematian satu keluarga yang tewas di Kalideres.
Nantinya para pakar psikologi forensik itu akan mendalami sejumah kebiasaan janggal yang dilakukan oleh para korban di dalam rumah tersebut.
Misalnya saja kata Hengki, pada 4 Oktober 2022 lalu, seseorang di dalam rumah tersebut meminta PLN untuk memutus jaringan listrik rumah tersebut. Selain itu, semua bohlam di dalam rumah tersebut juga ditemukan dalam kondisi yang sudah tercopot.
Padahal, pada 4 Oktober 2022 lalu diketahui masih ada orang di dalam rumah tersebut.
“Dari dalam rumah menyampaikan kepada petugas listrik untuk memutus jaringan listrik, padahal masih ada penhuni bahkan semua bohlam sudah dicopot,” jelas Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Selain itu kata Hengki, polisi juga akan menelusuri kebiasaan ganjil lainnya yang dilakukan oleh keluarga tersebut. Misalnya saja mengumpulkan kapur barus, tumpukan sampah di belakang rumah, dan sebagainya.
Untuk bisa menggali motif dan penyebab kematian para korban dan kaitannya dengannya kebiasaan ganjil tersebut, Polisi perlu kemampuan pakar Psikologi Forensik.
“Ini yang akan diteliti nanti oleh pihak psikologi forensik untuk mentengahui kenapa para penghuni ini tetap berada di dalam rumah dengan dimatikan listrik dan copot bohlam dan sebagainya,” beber Hengki.
Untuk informasi, warga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).
Keempat jasad itu yakni seorang bapak bernama Rudiyanto Gunawan (71), anak bernama Dian (42), ibu bernama Reni Margaretha Gunawan (66), dan paman bernama Budiyanto Gunawan (68).
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com, di WartaKotalive.com dan di WartaKotalive.com