Cendekiawan Muslim Aceh Sebut Erick Thohir sebagai Jembatan Generasi Nonmilenial dengan Milenial

Tokoh Sumatera harus muncul karena prestasi, bukan populasi. Tokoh asal Sumatera juga harus memiliki karakter yang unik atau mudah dikenal milenial.

Penulis: AMALIA PURNAMA SARI | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
Tangkapan Layar YouTube Tribunnews
Talkshow Series Memilih, Damai dengan tema Membaca Suara dari Daerah: Sumatera, Selasa (21/11/2022). 

Sementara itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Profesor M Sirozi mengungkapkan, Pemilu 2024 didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial yang dibesarkan pada era digital.

Menurutnya, pemilih pemula memiliki satu karakter dan selera politik berbeda. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melihat secara kuantitatif.

"Karena suara ini sangat penting. Kalau saya baca, data dari statistik generasi Z itu merepresentasikan 28 persen dari penduduk kita dan generasi milenial itu merepresentasikan 24 persen, sehingga kalau dikombinasikan merepresentasikan hampir 58 persen dari penduduk kita, atau hampir 144 juta," jelasnya.

Dengan demikian, sebut Raden, generasi Z dan milenial merupakan kelompok penting yang harus diperhatikan calon presiden dan calon wakil presiden.

Ia juga mengingatkan calon pemimpin untuk mewaspadai sikap generasi Z dan milenial yang realistis, sehingga sulit diimingi-imingi janji palsu atau gombalan politik tertentu.

"Jadi tidak bisa dibohongi, karena mereka ini cari info terus, mereka punya informasi dan mereka sangat Intens berkomunikasi Jadi mereka selalu verifikasi. Kedua, mereka ini sangat independen mereka ini disebut dengan generasi yang tidak mau terlalu diatur-atur. Sehingga capres cawapres jangan coba-coba dengan mendikte dan menggurui yang membuat mereka tidak suka, "ujarnya.

Selain itu generasi Z dan milenial ini sangat terbuka, sehingga diperlukan gagasan, ide dan terobosan baru yang tidak konvensional yang memberikan perspektif baru untuk masa depan Indonesia.

"Kita ini kan hidup di era global karena kita penduduk kita ini masih lokal. Anak muda sekarang itu mereka tidak ingin hanya jadi warga lokal, mereka ingin menjadi warga internasional dan ini tidak mudah,” tutur Raden.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved