Berita Nasional

Beda Cerita Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan dan Mantan Istri Soal Dugaan Harta Dikuras Anak Angkat

Kemunculan Tuti justru membongkar 'borok' Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan yang disebut-sebut selingkuh hingga menikah diam-diam.

Editor: Weni Wahyuny
youtube Uya Kuya TV
Inilah cerita versi Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan dan mantan istrinya bernama Dwi Astuti terkait dugaan harta dikuras anak angkat dan menantu yang diklaim membuat Hendro jatuh miskin 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Beda cerita Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan dan mantan istrinya, Dwi Astuti alias Tuti terkait dugaan harta yang 'dirampok' anak angkat dan menantunya yang merupakan seorang polisi.

Nama Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan belakangan jadi sorotan usai mengklaim dirinya sebagai jenderal termiskin di Indonesia.

Versi Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan, hartanya dihabisi secara bertahap oleh anak angkat dan menantunya.

Namun berbeda lagi dengan versi sang mantan istri, Tuti, yang menyebut Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan tak jatuh miskin lantaran hingga kini masih mengendarai mobil Mercy.

Kemunculan Tuti justru membongkar 'borok' Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan yang disebut-sebut selingkuh hingga menikah diam-diam.

Cerita versi keduanya diungkap dalam YouTube Uya Kuya TV belum lama ini.

Berikut Tribun Sumsel merangkum cerita versi Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan dan mantan istrinya, Tuti.

Baca juga: 2 Kali Pergoki Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan Berhubungan Intim Wanita Lain, Tuti : Saya Malu

Cerita Versi Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan

Hilangnya harta Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan membuatnya mengklaim bahwa dirinya jenderal termiskin di Indonesia.

Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan menyebutkan ada rumah, surat-surat berharga hingga kendaraan diduga dikuasai oleh anak angkat dan menantunya secara bertahap.

Oleh sebab itu, di masa pensiun ini, Hendro mengaku tak memiliki apa-apa lagi.

"Rumah ada 14, mobil 14," ungkapnya di YouTube Uya Kuya TV, Selasa (15/11/2022),

Sejumlah kendaraan tersebut, di antaranya Hyundai, Hi Ace Commuter, Honda Jazz, Mitsubishi Galant, Grand Vitara, L300, Mitsubishi Kuda, Terrano, Sprint Mercy, dan empat lainnya roda dua.

"Itu diambil semua," ujarnya.

Baca juga: Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan Bak Kena Karma, Tuti : Andai Kamu Nggak Selingkuh Ini Tak Terjadi

Ia mengungkap, hartanya itu dikuasai secara bertahap dengan dikondisikan.

Profil Brigjen Pol (Purn) Drs. M Hendro Gunawan, Jendral Polisi yang Dimiskinkan Anak Angkat
Profil Brigjen Pol (Purn) Drs. M Hendro Gunawan, Jendral Polisi yang Dimiskinkan Anak Angkat (youtube/Uya Kuya TV / Humas Polres Manggarai Barat)

Ini adalah siasat yang disusun mulai dari awal menikah dengan istrinya di tahun 1986 hingga jelang ia pensiun pada tahun 2018.

Tak hanya anak angkat dan menantu, Hendro menyebut mantan istrinya pun ikut di dalam 'skenario' ini.

"Mereka jadi satu (menguasai harta)," ungkapnya.

Baca juga: Borok Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan Dibongkar Tuti Sang Mantan Istri, Anak Angkat Sampai Trauma

Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan mengungkapkan kehidupannya berubah 180 derajat setelah mengangkat seorang anak.

Hendro Gunawan pun menjelaskan kronologi dirinya mengangkat seorang anak ketika dari pernikahan pertamanya hingga ia mengalami kebangkrutan.

Dari situ, Hendro mengatakan jika ada gelagat aneh di awal-awal pernikahannya yang ia klaim sang istri ingin memisahkan dengan keluarganya.

Pernikahanya dengan istri pertamannya belum dikaruniai buah hati telah berjalan dua tahun, hingga membuatnya memutuskan untuk mengadopsi seorang anak perempuan.

Kala itu, Hendro Gunawan mengaku terkejut sang istri secara tiba-tiba membawa seorang anak untuk diangkat selepas dirinya pulang pendidikan selama 40 hari.

"Saya pulang sekolah, tau-tau dia sudah bawa anak kecil yang kata dia diberikan kepada saudara temannya yang kebetulan bapaknya di PHK, umur kurang lebih 3 atau 5 bulanan," ungkap Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan kepada Uya Kuya.

Hendro Gunawan kembali mengangkat seorang anak perempuan lagi ketika dirinya bertugas di Banda Aceh.

Ia mengaku telah membesarkan kedua anak angkatnya hingga mendapatkan kebutuhan yang tercukupi.

Bahkan anak angkat pertamanya menjadi lulusan pendidikan S2.

Menginjak dewasa, anak pertamanya tersebut berontak lantaran merasa tak terima mengetahui statusnya sebagai anak pungut.

"Apapun yang dia mau dituruti, berjalan waktu dia mulai dewasa saya ceritakanlah semuanya, gak mau dia(Hesti) berontak 'aku gak mau, bapakku tu bapak'," ungkapnya.

Berjalan waktu, Hendro Gunawan menuntun sang anak hingga dewasa.

Ia pun mempertemukan putri angkatnya dengan anak temannya yang merupakan seorang polisi.

Lebih lanjut, putri pertamanya menjalin hubungan dengan anak teman lamanya selama 8 tahun, hingga keduanya naik ke jenjang pernikahan.

Lambat laun, pria yang menjadi menantunya diakui menguasai harta kekayaannya.

Menantu angkatnya itu disebut kini bertugas di Mabes Polri sebagai seorang perwira.

"8 tahun pacaran saya berikan semua, sampai dia(menantu) kehilangan motor dinas saya ganti, dia ambil kredit bank saya tutupi, sampai mereka menikah, ada syarat yang dia minta harus ada rumah, toko, dan mobil," ungkap Hendro Gunawan.

Tangis Hendro pecah menyesali perbuatannya menikahkan seorang yang bukan anak kandungnya.

Terlebih anak angkat yang telah dibesarkannya itu berlaku semena-mena mengusai hartanya.

"Inilah dosa terbesar saya pada sampai saat ini, saya tidak bisa membalas dosa saya karena saya bukan menikahkan anak kandung saya, itu yang saya sakit." ujarnya.

"Saya sayang banget sama anak saya, tapi apa yang dibales sekarang, ternyata yang dibales air tuba, semua harta saya habis diambil dikuasahi," ungkap Hendro.

Mirisnya, anak angkat dan menantunya mengatakan sang ayah akan meninggal ditahun 2020 setelah gagal meributkan harta.

"Jadi karena telpon-telpon dengan adik saya, dia bilang walaupun kakak nanti 2020 tidak ada lagi, semua harta itu tidak bisa ke kamu karena kamu bukan anak kandung, karena ucapan itu mereka gelisah mendesak ke saya," ujarnya.

Dengan rencana yang diklaimnya sudah diskenario, harta Hendro pun perlahan habis.

Aset atas milik Hendro pun telah dibalik nama oleh anak angkat dan menantunya dengan modus jual beli.

Hendro menyebutkan tidak ada bukti kwitansi hingga uang yang masuk ke rekeningnya.

"Untuk mengambil pakaian saya aja itu saya sampai diteriaki maling sama anak pungut sama menantu di rumah dinas saya," ungkapnya.

Upaya Hendro menggugat pun tak membuahkan hasil, sekalipun ia mendatangi Propam 2-3 bulan lalu.

Hendro kini tak menampik dirinya disebut sebagai Jenderal termiskin di Indonesia.

"Boleh dikatakan begitu (jenderal termiskin), karena pensiun saya pun sudah tidak ada, semua sudah tidak ada jadi saya harus menempuh jalur hukum dan tidak punya modal apa-apa," ungkap Hendro.

Ia menyebutkan ada belasan rumah, kendaraan bahkan rumah dinas yang diklaim 'dirampok' oleh anak angkat, menantu bahkan mantan istrinya.

Hendro pun cerai dengan istri pertamanya dan kini hidup bersama istri keduanya dan memiliki anak kandung.

Uya Kuya pun berharap dengan adanya podcast ini, pihak terkait menindaklanjuti kasus Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan.

Cerita Versi Mantan Istri

Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan disebut pembohong oleh Dwi Astuti sang mantan istri usai klaim jenderal termiskin di Indonesia.

Dwi Tuti menjelaskan bahwa Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan memiliki rumah dan beberapa mobil saat ini.

Baca juga: Anak Angkat Pergoki Brigjen Pol (Purn) Hendro Gunawan Tidur Wanita Lain, Tuti : Putri Saya Trauma

"Dia ada rumah, mobil mercy, mobil pribadi ada," kata Tuti saat mengklarifikasi di Youtube Uya Kuya TV, Sabtu (19/11/2022).

"Dia pergi tetap membawa aset karena dia pergi aja tidak meninggalkan aset sama sekali." sambungnya.

Bahkan diakui Tuti bahwa Brigjen Hendro saat meninggalkan rumah dia membawa uang dan tidak sepeser pun meninggalkannya.

"Kalau uang dia gak sama sekali meninggalkan uang," terangnya.

"Gak bener, itu bohong kalau dia gak punya rumah dia mau tinggal dimana." sambungnya.

"Awal memang iya dia pergi cuma bawa jam dan baju, setelah itu dia pergi gak ada yang ngusir." sambungnya.

"Tapi berikutnya dia datang ke rumah lagi dia bawa laki-laki banyak dia bawa linggis bongkar rumah dia ambil isi rumah itu," jelasnya.

"Ada mesin cuci, mesin jahit, tv, banyak." sambungnya.

Tuti pula membantah aset yang disebut milik Hendro itu direbut oleh anak dan menantunya.

Tuti mengklaim aset rumah yang diambil oleh anak angkat dan menantunya itu atas nama dirinya.

Hal itu karena selama menikah, semua aset rumah Brigjen Hendro Gunawan menyerahkan kepada Tuti.

"Itu semua bohong banget, itu rumah memang dari awal atas nama saya semua, dia menyuruh saya untuk mengataskan nama saya," ungkap Tuti.

Lebih lanjut, Tuti membenarkan jika rumah yang dimiliki Brigjen Hendro sebelas rumah dan tidak memiliki kendaraan sebanyak empat belas mobil.

Sosok Tuti selaku eks istri dari Brigen Pol (Purn) Hendro Gunawan
Sosok Tuti selaku eks istri dari Brigen Pol (Purn) Hendro Gunawan (Youtube/Uya Kuya TV)

"Memang benar rumah itu ada 11 rumah tapi 14 sertifikat kecil-kecil rumahnya." jelasnya.

"Rumah itu awalnya orang minjam-minjam uang gak bisa bayar akhirnya jual rumahnya ke saya," sambungnya.

"Mana ada ya gak lah, gak ada 14 mobil." tegasnya.

Menurut Tuti harta yang telah diberikan kepada anak angkat itu atas kemauan Brigjen Hendro sendiri.

"Harta yang tadinya atas nama saya bisa ke anak itu atas kemauan beliau sendiri karena beliau sendiri yang penting bebas dari saya ingin tinggal bersama pelakor," bebernya.

Tak hanya itu saja, Tuti juga mengaku bahwa saat Brigjen Hendro pergi meninggalkan rumah ternyata menikah siri dengan salah satu karyawannya.

"Dia izin sama saya mau pergi ke Bandung karena mau mengurusi uang air yang dijual, ternyata di Bogor itu dia nikah sama karyawan saya nikah siri," bebernya.

"Gak lama saya dapat kiriman foto dia menikah," sambungnya.

"Saya disodori surat tanda tangan minta izini mau menikah, saya bingung istri mana yang mengizinkan suami nikah lagi, saya gak izini." jelasnya.

Lebih lanjut, Tuti juga mengaku bahwa dirinya pernah mempergoki mantan suaminya itu bersama wanita lain.

"Pernah selingkuh sama pembantu saya juga, saya pernah mergoki sekali dua kali, dia sering berhubungan dimana dia menjabat." terangnya.

"Saya bertahan karena saya menjaga karir suami," sambungnya.

"Anak saya selama ini memendam melihat bapaknya melihat hubungan suami istri sampai gak mau nikah." sambungnya.

Sementara Tuti juga membantah pernyataan Brigjen Pol Hendro terkait membantu memasukan menantunya perwira polisi.

Menurutnya, menantu masuk tes itu memang murni dari hasilnya sendiri tanpa bantuan dari Brigjen Pol Hendro.

"Bohong besar menantu gak lulus tes dan di bantu dia,Dimas sekali tes langsung lulus dengan ranking 25. Daftarnya aja dia gak tahu." tuturnya.

"Bohong banget, Dimas sebelum menikahi putri saya, Hesti dia sudah punya rumah dan mantan saya juga sudah pernah kesana." sambungnya.

"Saya capek berdamai, kemarin sempat saya kasih rumah atas nama saya," tegasnya.

Tuti juga mengatakan bahwa anak angkatnya itu sempat mengalami trauma dan tidak mau menikah karena ulah sang ayah.

"Trauma atas ulah bapaknya, bapaknya kayaknya baik-baik aja," terangnya.

"Dia mleihat hubungan bapaknya dengan saudaranya itu waktu Hesti pulang sekolah dirumah jabatan Kapolres," sambungnya.

"Mereka lagi berhubugan suami istri didalam selimut, saudaranya dari Kalimantan jelas anaknya trauma," sambungnya.

"Pas dirumah sakit Hesti baru cerita dia juga pergoki bapaknya lagi teleponan sama karyawati saya," sambungnya.

"Dia menikah dengan karyawan itu tanpa sepengetahuan saya," sambungnya.

"Akibat itu anaknya tu sulit disuruh nikah ya gara-gara itu," lanjutnya.

"2003 dia juga pernah menikah dengan seorang polwan Jatim menikah siri," lanjutnya.

Lebih lanjut, Tuti berharap Brigjen Pol Hendro untuk berlaku jujur dan menyadari perbuatannya.

"Saya berharap jujurlah pada dirimu sendiri, jujurlah pada keluargamu, kepada saudara-saudramu apa yang telah kamu lakukan, semua itu akibat dari perbuatanmu sendiri." terangnya.

"Kalau andai kata kamu gak neko-neko, selingkuh, menikah sama orang lain semua ini gak akan terjadi kita tetap bahagia bersama anak." sambungnya.

"Saya sudah cukup capek, lelah selama ini kamu sudah cukup diam diperbuat bagaimana pun selalu diam karena memikirkan karir mu," pungkasnya.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved