Gempa Cianjur
Korban Gempa Cianjur yang Terisolasi Mulai Kehabisan Kebutuhan Berharap Bantuan Makanan Hingga Popok
Korban Gempa Cianjur yang Terisolasi Mulai Kehabisan Kebutuhan Berharap Bantuan Makanan Hingga Popok
TRIBUNSUMSEL.COM - Korban Gempa Cianjur yang terisolasi kini kebingungan akan kebutuhan mereka yang hampir habis.
Salah satu diantaranya adalah di Desa Lebak Saat, Cianjur.
Para korban gempa kini dievakuasi di lapangan ujar Ketua RT 05, Desa Lebak Saat, Cianjur, Dede Arifin.
"Semua dikumpulkan di lapangan, khawatir ada gempa susulan. Seadanya saja pake plastik," ujar Dede dikutip dari Kompas TV, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Kisah Tragis 6 Murid Madrasah Diniyah Ibnu Ajudin Al Yasin Meninggal Dunia Korban Gempa Cianjur

Dari sebanyak 160 KK ada warganya yang meninggal seorang, sementara itu luka-luka 50 orang dan rumah rusak 150.
"Ada warga yang patah tulang. Kalau warga yang luka robek sudah diobati (seadanya). Kami cari-cari perban dan lain-lain agar lukanya berhenti," tutur Dede.
Saat ini, listrik di lokasinya masih padam dan makanan mulai habis.
Karena warga ketakutan masuk rumah untuk mengambil makanan khawatir gempa susulan.
Bantuan sendiri saat ini susah masuk karena jalan terputus. Desanya menjadi salah satu daerah yang terisolasi saat ini.
"Saya bingung, semoga ada yang ngasih bantuan makanan, popok bayi, dan selimut," ucap dia.

Korban Meninggal 56, 40 diantaranya anak-anak.
Update gempa Cianjur hingga pukul 16.52 sore ini korban meninggal menjadi 56 orang, diantaranya 40 orang adalah anak-anak.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.
Dimana dipastikan bahwa ada 56 orang tewas pada gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 tersebut.
Sementara itu korban luka telah tercatat sebanyak 700 orang lebih.

"Yang sakit sampai saat ini belum bisa dihitung, tadi saya sampaikan 700 orang lebih dan datang terus-menerus," sambungnya.
Herman juga mengatakan masih ada wilayah yang terisolasi, sehingga belum bisa dilakukan evakuasi terhadap korban.