Gempa Cianjur
Arti Gempa Tektonik yang Melanda Cianjur, Ini Jenis-jenis Gempa dari Vulaknik Hingga Tumbukan
Arti Gempa Tektonik yang Melanda Cianjur, Ini Jenis-jenis Gempa dari Vulaknik Hingga Tumbukan
TRIBUNNEWS.COM - Inilah arti gempa tektonik yang melanda Cianjur beserta jenis-jenis gempa beserta dampaknya.
Gempa di Cianjur, Jawa Barat terjadi ada Senin (21/11/2022) pukul 13:21 WIB.
Gempa 5,6 SR dengan kedalaman 10 Km telah menghancurkan banyak rumah warga daerah Cianjur
Bahkan hingga kini telah tercatat 56 orang meninggal dunia dengan 40 orang diantaranya adalah anak-anak.
Sementara itu 700 orang lainnya mengalami luka berat.
Gempa yang terjadi di daratan ini, dirasakan hingga beberapa daerah di Jawa Barat.

Menurut situs BMKG, dampak gempa yang paling parah tentu terdapat di Cianjur, kemudian Garut dan Sukabumi.
Meski tidak berpotensi tsunami, gempa jenis tektonik itu mengakibatkan setidaknya 46 orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.
Baca juga: Update Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal Dunia, 40 Diantaranya Anak-anak, 700 Korban Luka
Sementara, gempa terasa hingga Bayah, DKI Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bakauheni.
Lantas apa itu gempa beserta jenisnya? Simak penjelasannya dikutip dari situs resmi Indonesia Tsunami Early Warning System BMKG:
Apa itu gempa
Pelepasan energi tersebut terjadi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Energi besar yang dapat mengakibatkan bergeraknya lempeng-lempeng tektonik ini dipancarkan ke segala arah.
Akibatnya, terciptalah gelombang gempa yang bergerak hingga dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Gempa dapat terjadi di daratan maupun lautan dengan kedalaman yang berbeda pula.

BMKG dapat mengukur kekuatan gempa dengan alat bernama seismograf dengan menggunakan Skala Richter.
Kekuatan gempa disebut magnitudo, kedalaman pusat gempa yaitu depth.
Sementara lokasi pusat gempa bernama episenter.
Biasanya gempa tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan oleh gempa dapat dikurangi.
Lokasi yang terjadi gempa, dapat berpotensi terulang lagi atau gempa susulan.
Itulah mengapa pentingnya segera mengungsi meski gempa sudah terjadi.
Jenis-jenis gempa
Dikutip dari situs BPBD NTB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), jenis gempa dapat dibagi berdasarkan penyebab, dan kedalamannya.
Simak jenis-jenis gempa, sebagai berikut
Jenis gempa berdasarkan penyebab

- Gempa tektonik
Gempa tektonik disebabkan oleh adannya aktivitas tektonik.
Aktivitas tektonik berupa bergesernya lempeng-lempeng tektonik secara mendadak dengan energi kecil hingga sangat besar.
Pelepasan energi yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
- Gempa vulkanik
Gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas magma, saat gunung api belum meletus.
Semakin tinggi keaktifan gunung berapi, maka akan menyebabkan ledakan yang tinggi pula, hingga guncangan gempa dahsyat.
Gempa vulkanik biasa terjadi di cincin api Pasifik.
Yaitu daerah yang sering mengalami gempa dan letusan gunung api yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik, seperti di Indonesia.
Gempa vulkanik hanya terasa di daerah yang dekat dengan gunung berapi.
- Gempa tumbukan
Penyebab dari terjadinya gempa tumbukan adalah adanya fenomena alam berupa jatuhnya benda luar angkasa.
Seperti meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi dan bertumbukan langsung dengan permukaan bumi.
Gempa tumbukan termasuk bencana yang jarang terjadi.
- Gempa runtuhan
Gempa runtuhan terjadi karena adanya peristiwa runtuhnya lokasi yang rawan runtuh.
Seperti pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan.
Sifatnya yang lokal, gempa runtuhan ini jarang terjadi.
- Gempa buatan
Seperti namanya, gempa buatan disebabkan oleh aktivitas dari manusia.
Contohnya, guncangan karena peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Jenis gempa berdasarkan kedalaman
- Gempa dangkal: memiliki titik pusat gempa (di dalam) atau hiposentrum berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
- Gempa menengah: dengan kedalaman hiposentrum level menengah antara 60 - 300 km.
- Gempa dalam: hiposentrum berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi ( di dalam kerak bumi).
Sebagai informasi, gempa dalam justru tidak terlalu berbahaya.
Dampak gempa
Dilansir BPBD Banda Aceh, dampak gempa dibagi menjadi dua, yaitu dampak fisik dan sosial.
Simak pengertian dan penjelasannya sebagai berikut:
Dampak gempa secara fisik
- Dapat mengakibatkan korban jiwa karena tertimpa reruntuhan
- Bangunan hancur
- Kemungkinan terjadi longsor
- Tanah dan jalan terbelah
- Pohon tumbang
- Permukaan tanah menjadi merekat
- Akses mobilitas terganggu
- Dapat terjadi tsunami jika titik gempa berada di dalam laut
- Dapat terjadi banjir jika tanggul bocor akibat gempa
Dampak gempa secara sosial
- Jika terjadi gempa besar, dapat melumpuhkan sistem ekonomi
- Timbul penyakit
- Kelaparan
- Kemiskinan
- Hilangnya tempat tinggal yang layak
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com