Berita Nasional

Fakta 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Sempat Ingin Pinjam Uang Rp 50 Juta, Saksi Beberkan Untuk Apa

Fakta baru dibalik tewasnya satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat ternyata sempat ingin meminjam uang untuk operasi dikuak, rabu (16/11/2022).

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI)
Polisi mendatangi rumah satu keluarga tewas misterius di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Pihaknya menyebut telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Fakta baru dibalik tewasnya satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat ternyata sempat ingin meminjam uang untuk operasi dikuak, rabu (16/11/2022).

Tak main main jumlah uang yang ingin dipinjam cukup banyak yakni sebesar Rp 50 Juta rupiah.

Pengakuan tersebut diungkap R seorang tukang jamu yang ternyata dimintai tolong untuk meminjamkan uang tersebut.

Melansir dari Kompas TV, diceritakan R, seorang anggota keluarga tersebut sempat bertanya kepadanya apakah bisa meminjamkan uang sebesar Rp 50 juta.

Orang yang ingin meminjam itu, kata R, beralasan akan menggunakannya untuk operasi kerabatnya.

"Dia pernah wa (WhatsApp) ke saya minjem duit 50 juta buat operasi. Operasi untuk apa saya enggak tahu," kata R kepada wartawan di Kalideres, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut, R mengaku kaget ketika diberitahu bahwa satu keluarga yang menjadi langganan jamunya ditemukan meninggal misterius.

Menurut R, dirinya diberitahu oleh pedagang rokok mengenai kematian keempat korban tersebut di rumahnya.

"Saya awalnya diceritain tukang rokok, 'Mbak kan sering ke extension. Tahu dong ada orang meninggal empat orang.' Saya bilang 'Siapa? 'Itu blok AC5 nomor 7'. Lah itu langganan saya'," ucap R menirukan percakapannya dengan pedagang rokok.

Adapun pemilik rumah itu, kata dia, memesan jamu tidak setiap hari. Mereka, disebut R, terkadang membeli jamu dua pekan atau satu bulan sekali.

Namun semenjak ada pandemi Covid-19, keluarga tersebut tak pernah lagi memesan jamu darinya. R sendiri tak mengetahui alasannya.

 "Pokoknya sebelum pandemi virus corona masih sering mesen jamu. Pas pandemi itu enggak pernah mesen lagi," tutur R.

Adapun empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya yang berada Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). Kini tukang berinisial R mengaku salah seorang anggota keluarga tersebut pernah ingin meminjam uang Rp.50 juta kepadanya.
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). Kini tukang berinisial R mengaku salah seorang anggota keluarga tersebut pernah ingin meminjam uang Rp.50 juta kepadanya. (Istimewa/Kolase TribunJakarta)

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat, yang sebelumnya terganggu dengan bau tak sedap di daerah permukimannya.

Keempat jasad itu antara lain Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Selanjutnya, di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.

Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Sejauh ini, menurut hasil penyelidikan polisi, keempat korban meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda.

Tetapi waktu tewas satu keluarga yang dikenal sangat tertutup dari lingkungan sekitar itu diperkirakan terjadi lebih dari dua pekan lalu.

Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh keempat korban. Belum pula ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam tubuh mereka.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu. Jasad keempatnya hingga kini masih diperiksa petugas laboratorium forensik di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ahli Psikologi Forensik Korek Karakter Satu Keluarga Tewas

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Hengki Haryadi mengatakan kepolisian menggandeng tim ahli untuk mengungkap satu keluarga yang ditemukan tewas membusuk pada Kamis (10/11/2022) di Kalideres, Jakarta Barat.

Hengki mengatakan, kepolisian menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apisfor) untuk mengidentifikasi kepribadian atau profiling satu keluarga itu sebagai bagian dari scientific crime investigation dalam mengungkap kasus.

"Tim psikiatri dan psikologi forensik akan bekerja untuk mem-profiling secara lengkap terhadap empat korban," kata Hengki dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (16/11/2022).

Nantinya, kata Hengki, hasil profiling keempat korban ini akan digabungkan dengan penyelidikan dilakukan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, hasil otopsi, dan uji laboratorium forensik.

4 mayat ditemukan di dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore. Saat 4 mayat ditemukan, kondisi di dalam rumah rapi.
4 mayat ditemukan di dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore. Saat 4 mayat ditemukan, kondisi di dalam rumah rapi. (Akun YouTube Tvonenews)

Menurut Hengki, jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga sudah mengamankan seluruh barang bukti yang ada di rumah korban

Sementara untuk uji laboratorium forensik masih dalam proses.

"Nanti pendalaman profiling secara lengkap dalam rangka penyelidikan.

Melihat latar belakang keempat korban. Nanti dari psikologi dan psikiatri forensik yang akan mendalami," ujarnya. Hengki menuturkan proses penyelidikan melibatkan berbagai ahli, di antaranya pakar medikolegal forensik, kemudian patologi atonmi, psikologi, psikiatri forensik, ahli DNA, dan lainnya.

Selama proses penyelidikan jenazah keempat korban masih berada di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, sehingga proses penyerahan ke pihak keluarga masih menunggu waktu yang tepat. "Dari pihak keluarga sudah informasikan.

Intinya (pihak keluarga) mendukung agar peristiwa ini bisa diungkap, diusut dengan sebenar-benarnya," tuturnya.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved