Berita Palembang

UMKM Stasiun Ampera LRT Palembang Ramai Tiap Hari, Saat Weekend Omzet Tembus Ratusan Ribu Rupiah

Pelaku UMKM di Stasiun LRT Palembang tepatnya di Stasiun Ampera terbukti ramai di setiap hari terutama weekend.

Penulis: Widya Tri Santi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WIDYA TRI SANTI
Pelaku UMKM di Stasiun LRT Palembang tepatnya di Stasiun Ampera terbukti ramai di setiap hari terutama weekend, Sabtu (12/11/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pelaku UMKM di Stasiun LRT Palembang tepatnya di Stasiun Ampera terbukti ramai di setiap hari terutama weekend.

Pendapatan mereka pelaku UMKM setiap harinya bisa sampai tembus omzet ratusan rupiah per hari.

Pantauan di lapangan terlihat para penumpang ramai di hari weekend dan tampak tiga pelaku UMKM yang berdagang di stasiun Ampera LRT Palembang.

Masing-masing UMKM berdagang seperti, kerajinan tangan, masker, makanan dan minuman.

Para penumpang juga bisa sambil membeli dagangan UMKM sembari menunggu kereta nya datang, Sabtu (12/11/2022).

Pelaku UMKM berdagang makanan dan minuman mengatakan, ia sejak awal Juli mulai bekerja di sini, ia mengakui bahwa setiap hari weekend selalu ramai penumpang LRT dan ramai juga orang yang beli.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Mahasiswa UIN di Palembang, Kuasa Hukum Korban Desak Jemput Paksa Terduga Pelaku

"Alhamdulillah ramai, bisa sampai omzet Rp. 400-500 ribu per hari jika hari weekend dan jika ada event di stasiun LRT Ampera Palembang," kata Ica berusia 19 tahun.

Jika pada hari biasa hanya mencapai Rp. 200 ribu per hari, dikarenakan penumpang LRT nya tidak seramai hari weekend.

"Karena kalau hari biasa itu penumpang nya kebanyakan dari pelajar dan pegawai, hari weekend kebanyakan yang ke Opi Mall dan ke pasar 16," ucap dia kepada tribunsumsel.com.

Ica membantah terkait halnya penumpang LRT sepi, karena ia mengaku tiap hari weekend ramai penumpang dan ramai yang beli.

Ica juga menyebutkan gerai milik bosnya telah bekerjasama dengan pihak LRT sehingga gerai tempat ia bekerja tidak menyewa alias sistem bagi hasil.

"Setiap hari Senin kami didatangi petugas stasiun LRT untuk mengecek laporan per Minggu hasil dagangan lalu dikalikan 15 persen maka hasil itu yang disetor kepada LRT," ujar Ica sembari melayani pembeli.

Di gerai bernama Jajanan Mbak E berdagang seperti, minuman es, pop mie, sosis, kemplang, mie instan dengan dimulai harga Rp 2.000 sampai Rp 0 ribu.

Sementara itu, Dara pekerja UMKM kerajinan tangan mengatakan, bahwa ia sejak 6 bulan bekerja di sini dirinya mengakui dagangannya ramai jika di hari wekeend.

"Ramai kalau hari weekend dan jika ada event di stasiun Ampera. Bisa-bisa tembus sampai Rp 200 ribu per hari nya," ucap Dara.

Ia berdagang seperti masker, kerajinan tangan yakni, gelang, kalung, hijab dan lainnya. UMKM juga sama seperti hal nya Jajanan Mbak E yang sistemnya bagi hasil.

"Saya tidak tahu persis karena saya juga hanya pekerja di sini," katanya.

Sementara itu, Nurul mengatakan tempat gerainya ini merupakan UMKM yang tempatnya ia sewa kepada LRT.

"Ini kami sistem sewa, tapi harganya saya tidak tahu karena saya hanya seorang pekerja," ucapnya dengan singkat dengan berdagang minuman dan makanan sosis.

Disamping itu, salah satu penumpang yang membeli minuman mengatakan ternyata adanya orang berjualan di stasiun ini membuat dirinya tidak merasa haus dan bosan.

"Karena saya ini kadang lupa membawa air minum, jadi sembari menunggu keretanya datang lumayan lama, jadi tidak perlu repot lagi saya harus mencari makanan dan minuman," ucap Inul penumpang dengan jurusan ke Stasiun Asrama Haji.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved