Berita Nasional
Polisi Akhirnya Bertemu Dengan Saudara Korban Satu Keluarga yang Tewas di Jakarta Barat, Terungkap
Namun menurut pengakuan saudaranya tersebut, mereka terakhir berkomunikasi sekitar satu tahun yang lalu via telepon.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus satu keluarga yang tewas didalam rumah di Jakarta Barat hingga kini terus menjadi perhatian masyarakat dan menimbulkan misteri.
Kini, polisipun mengaku sudah bertemu dengan saudara korban satu keluarga yang tewas didalam rumah tersebut.
Namun menurut pengakuan saudaranya tersebut, mereka terakhir berkomunikasi sekitar satu tahun yang lalu via telepon.
Selain itu, iapun mengaku terakhir bertemu langsung sekitar lima tahun yang lalu.
Berikut ini kronologinya mulai dari kesaksian Ketua RT, penjelasan dari pihak kepolisian sampai dengan pengakuan dari saudara korban.
Penemuan satu keluarga tewas membusuk di Kalideres mengegerkan warga Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) pukul 18.30 WIB.
Total ada empat korban yang merupakan satu keluarga tewas membusuk di Kalideres.
Keempat korban itu adalah pasutri RG (71) dan RM (68) serta anak mereka DF (42), dan BG (68) yang merupakan adik.
Kesaksian Ketua RT
Penemuan Satu keluarga tewas membusuk di Kalideres itu membuat Asiung sebagai Ketua RT 007 RW 015 dibuat terkejut.
Asiung menyaksikan penemuan empat mayat satu keluarga pada Kamis petang itu dari balik jendela rumah.
Seorang warga sejak Senin (7/11/2022) sudah terusik aroma tak sedap yang bersumber dari rumah ditemukannya 4 mayat satu keluarga.
Warga tersebut, sambung Asiung, rumahnya tak jauh dari tempat kejadian perkara.
Asiung saat itu mau berangkat kerja dan ditemui warga tadi yang melaporkan mencium bau bangkai sekitar pukul 05.37 WIB.
"Pak RT, ini ada bau bangkai," ucap warga tadi seperti ditirukan Asiung.
Lantaran terburu-buru harus berangkat kerja, Asiung meyakinkan warga tadi untuk penyelidikan.
Berselang dua hari tepatnya pada Rabu (9/11/2022), aroma tak sedap makin kental saat petugas PLN datang memutus aliran listrik di rumah itu.
Sampai hari itu belum ada tindakan yang diambil seperti mengecek apa yang sudah terjadi di dalam rumah tersebut.
Barulah pada Kamis pukul 18.00 WIB, Asiung melapor ke perangkat wilayah untuk membongkar rumah.
"Begitu saya lihat, saya langsung lapor ke Polsek Kalideres," cerita Asiung.
Ia mencoba mengintip dari balik jendela rumah yang tak berteralis karena hanya dipasangi kawat nyamuk.
"Saya buka (jendela, red) terus saya geser gordennya. Begitu digeser, saya lihat wah ini ada mayat," lanjutnya.
Dari pemeriksaan, kondisi empat mayat satu keluarga sudah membusuk dan ditemukan di ruangan berbeda.
Satu mayat ditemukan di kamar belakang, dua mayat di kamar tengah dan satu sisanya di ruang tamu.
Setahu Asiung, satu keluarga ini sangat tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitar selama bertahun-tahun.
Baca juga: Pak RT Bongkar Pesan Whatsapp Terakhir Satu Keluarga Tewas Membusuk Kalideres, Begini Isinya
Baca juga: Isi Kulkas Rumah Satu Keluarga Tewas Membusuk Bikin Kaget Polisi, Hasil Otopsi : Meninggal 3 Pekan
Penjelasan Polisi
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce menduga korban satu keluarga tewas membusuk di Kalideres sudah tewas sejak tiga pekan lalu.
Sebab, saat ditemukan, kondisi satu keluarga yang tinggal di Blok AC5 Nomor 7 sudah membusuk dan berbau.
Kematian korban tak langsung cepat diketahui karena para tetangga mengira korban sudah pindah dari rumah itu.
Saat terakhir dilihat warga, keluarga itu sudah mengemasi barang-barang mereka seakan mau pindah rumah.
"Dari keterangan Pak RT, sebelumnya keluarga ini sudah mengepak barang dan berencana pindah," ujar Pasma saat ditemui di kantornya, Jumat (11/11/2022).
Usai dievakuasi, keempat korban dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk diautopsi.
Berdasarkan hasil autopsi, tim dokter forensik RS Polri tidak mendapati sisa makanan pada jasad satu keluarga warga Kalideres, Jakarta Barat yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022).
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/11/2022).
Hingga kini jajaran Unit Reskrim Polsek Kalideres masih menunggu hasil uji laboratorium forensik terhadap empat jenazah untuk memastikan penyebab kematian korban.
Adapun dari pemeriksaan awal tak ditemukan adanya luka penganiayaan di tubuh keempat jenazah.
Syafri menuturkan dari hasil olah TKP juga tidak ditemukan adanya indikasi kasus mengarah kepada pencurian, karena tidak ditemukan barang berharga milik para korban raib.
Dua unit handphone milik korban kini sudah diamankan jajaran Unit Reskrim Polsek Kalideres sebagai barang bukti mengungkap kasus kematian keempat korban.
"Kalau tadi malam saat kita di tkp untuk kondisi di dalam rumah korban cukup rapih semuanya tidan terlihat adanya bekas kekerasan ataupun apa (indikasi pencurian)," tuturnya.
Pengakuan Saudara Korban
Selain menyelidiki penyebab pasti kematian korban, polisi juga tengah menelusuri keluarga korban yang masih hidup.
Sebab, sekeluarga yang tewas ini tercatat dalam satu kartu keluarga (KK) sehingga polisi berusaha mencari saudara atau keluarga korban yang lainnya.
"Satu orang (pihak keluarga) sudah kita mintakan keterangan," kata Syafri.
Namun dari pengakuan saudara korban, mereka terakhir kali berkomunikasi pada satu tahun lalu.
"Adik dari ibunya itu dia mengatakan terakhir komunikasi via telpon itu satu tahun lalu.
Ketemu langsung lima tahun lalu," ujarnya.
Ditemukan catatan katering
Satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022).
Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.
Para korban berinisial RY (71), RN (68), DF (42) dan BG (69).
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat korban.
Namun, berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, lambung keempat mayat ini tidak ada makanan sejak lama.
"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya kepada Wartawan pada Jumat (11/11/2022).
Penemuan satu keluarga tewas membusuk di Kalideres karena diduga kelaparan ini mengejutkan banyak pihak.
Pasma pun menyebut, kematian keempat anggota keluarga tersehbut memiliki waktu yang berbeda-beda.
"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya.
Alasan tak masak
Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengatakan, pihaknya menemukan sebuah catatan di dalam rumah penemuan mayat satu keluarga di Kalideres ini.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan menjelaskan, catatan itu berupa menu makanan.
Namun, pernyataan itu diklarifikasi kembali oleh Syafri.
"Bukan menu makanan. Dia pernah pesen Katering, dia ada catatan pernah pesan Katering. Isinya makanan biasa, dia (korban) enggak masak tadinya," kata Syafri.
Selain itu, tak ditemukan cadangan makanan di dalam rumah itu.
Hal itu diketahui saat polisi memeriksa isi kulkas korban yang kosong.
Update kasus satu keluarga tewas didalam rumah
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan TribunJakarta.com