Halloween Itaewon

Daftar Tragedi yang Tewaskan Ratusan Orang di Korsel, Ada yang Lebih Ngeri Dari Halloween di Itaewon

Kendati demikian, tragedi pesta Halloween di Itaewon bukanlah 'musibah' pertama yang menimpa negeri Ginseng.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Daftar Tragedi yang Tewaskan Ratusan Orang di Korsel, Ada yang Lebih Ngeri Dari Halloween di Itaewon 

Setelahnya, Lee Joon memutuskan menambah lantai, namun ia mendapatkan peringatan dari kontraktor karena berat gabungan dari beton dan peralatan AC akan berbahaya.

Seperti sebelumnya, mereka dipecat dan Lee Joon tetap melanjutkan rencananya.

Di hari kejadian, retakan yang muncul di langit-langit lantai lima hanya ditutup seadanya tanpa ada perbaikan.

Pusat Perbelanjaan Sampoong sangat sibuk hari itu dan manajemen tidak mau megevakuasi seluruh bangunan.

Siang harinya, retakan telah melebar dan langit-langit lantai empat menurun sehingga lantai atas ditutup.

Pukul 17.50 WIB, staf membunyikan alarm dan beberapa menit kemudian bangunan ambruk, dimulai dari atap lalu merembet ke tiang penyangga dalam kurun waktu kurang dari 20 detik.

Buntut insiden Pusat Perbelanjaan Sampoong, Lee Joon dipenjara, juga beberapa pejabat kota yang terlibat.

6. Kecelakaan pesawat China Air (2002)

Penerbangan China Air (CCA129/CA129) pada 15 April 2002 berujung petaka.

Pesawat yang berangkat dari Beijing, China menuju Busan, Korea Selatan ini menabrak sebuah bukti di dekat bandara.

Mengutip Plane Crash, setidaknya 129 dari 166 penumpang tewas dalam kecelakaan ini.

Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan Korea menerbitkan laporan pada akhir 2005, yang menyimpulkan kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pilot.

Penerbangan nomor 129 adalah satu-satunya kecelakaan fatal China Air.

Saat ini, tercatat sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.

7. Kebakaran di kereta bawah tanah di Daegu (2003)

Pada 18 Februari 2003, seorang pria menyalakan api di wadah berisi bensin ketika ia menumpangi kereta bawah tanah Daegu.

Api pun melahap enam gerbong, sebelum menyebar ke kereta lain yang berhenti di stasiun beberapa menit kemudian.

Dikutip dari History, sebanyak 198 orang tewas dan hampir 150 terluka.

Api baru bisa dipadamkan sekitar tiga jam kemudian.

Pelaku adalah mantan sopir taksi berusia 56 tahun bernama Kim Dae-han.

Sejak November 2001, ia menderita stroke dan diyakini dalam kondisi mental terganggu ketika melakukan pembakaran.

Kepada polisi, Kim mengaku ingin bunuh diri, tapi karena tak ingin mati sendiri, ia memilih tempat yang ramai.

8. Tenggelamnya kapal feri Sewol (2014)

Kapal feri Sewol tenggelam pada 16 April 2014 saat akan berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju.

Dikutip dari CNN, sebanyak 304 orang dengan 250 diantaranya murid SMA Kota Ansan, dilaporkan tewas.

Para siswa kala itu sedang dalam perjalanan wisata sekolah.

Kapten Sewol, Lee Joon-seok, dijatuhi hukuman 36 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan dalam tragedi Sewol.

Ratusan korban yang tewas, mematuhi perintah dari awak kapal untuk tinggal di dalam kabin sementara feri tengah tenggelam, dilansir AFP.

Penyelidikan kemudian menemukan masalah mengenai keadaan Sewol saat keberangkatan.

Kapal feri yang memiliki kapasitas maksimal 987 ton kargo, ternyata membawa 2.142,7 ton kargo yang tidak diamankan dengan benar.

9. Tragedi Halloween di Itaewon (2022)

Dilansir CNN, pesta Halloween di Itaewon, Sabtu (29/10/2022) malam, berubah menjadi mimpi buruk ketika ratusan orang tewas karena berdesakan.

Hingga Minggu (30/10/2022), jumlah korban tewas mencapai 151 orang dan 82 lainnya terluka.

Diperkirakan jumlah korban akan meningkat, mengingat sekitar 100.000 pemuda memadati Itaewon saat kejadian untuk merayakan Halloween.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing (WNA), seperti dari Iran, Norwegia, China, dan Uzbekistan.

Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab tragedi Halloween di Itaewon.

Tetapi, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gi, Choi Seong-bum, mengatakan para korban tewas "diduga terinjak" dan banyak orang jatuh.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengumumkan masa berkabung nasional "sampai penanganan selesai" sebagai bentuk duka atas tragedi di Itaewon.

Beredar video detik-detik tragedi pesta Halloween dikawasan Itaewon, Korea Selatan yang berujung memakan korban jiwa.
Beredar video detik-detik tragedi pesta Halloween dikawasan Itaewon, Korea Selatan yang berujung memakan korban jiwa. (Instagram/@lambe_turah)

Baca juga: Viral! Beredar Video Detik-detik Tragedi Pesta Halloween di Itaewon yang Tewaskan 151 Orang, Padat

Baca juga: Daftar Tragedi Pesta Halloween yang Menyebabkan Korban Tewas Terbanyak, di Itaewon Jadi 151 Orang

Hari Berkabung

Korea Selatan memberlakukan masa berkabung nasional hari ini, Minggu (30/10/2022) menyusul tragedi saat pesta Hallowen Itaewon.

Hingga kini, diberitakan sebanyak 151 orang meningga dunia dalam insiden di lokasi hiburan malam tersebut.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengumumkan berbelasungkawa kepada para korban.

Korban rata-rata adalah para remaja yang berusia sekitar 20-an tahun.

"Ini benar-benar tragis, saya berharap yang terluka agar cepat pulih. Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung kota Seoul tadi malam," kata Yoon.

Kerumunan besar yang merayakan Halloween di distrik Itaewon yang populer melonjak ke sebuah gang pada Sabtu malam.

Pejabat darurat menambahkan, jumlah korban tewas bisa meningkat. Choi Sung-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, mengatakan 151 kematian telah dikonfirmasi, termasuk 19 orang asing.

Dia mengatakan pada briefing di tempat kejadian 82 orang terluka, 19 di antaranya luka serius.
Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19 dan jarak sosial.

Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween. Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB. (1320 GMT).

"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata Choi.
Banyak dari mereka yang terbunuh berada di dekat klub malam. Banyak dari korban adalah wanita berusia 20-an, sementara orang asing yang terbunuh termasuk orang-orang dari China, Iran, Uzbekistan dan Norwegia, kata Choi.

Saksi mata menggambarkan saat-saat kekacauan sebelum penyerbuan, dengan polisi di tangan untuk mengantisipasi acara Halloween kadang-kadang mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.

Moon Ju-young, 21, mengatakan ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu.

"Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya kepada Reuters.

Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi mencoba menarik mereka untuk bebas.

Choi, kepala pemadam kebakaran distrik Yongsan, mengatakan semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit itu.

Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang yang sudah penuh sesak, ketika orang-orang di puncak jalan yang miring itu jatuh, membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling di atas yang lain.

Seorang wanita mengatakan putrinya, ditarik dari himpitan orang, selamat setelah terjebak selama lebih dari satu jam.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved