Berita Palembang
Lion Air JT 330 Terbakar di Ketinggian 3.000 Kaki, Rute Jakarta-Palembang, Kronologi Lengkap
Lion Air JT-330 terbakar saat pesawat mengudara di ketinggian 3.000 kaki, pesawat rute Jakarta Palembang memutuskan mendarat darurat.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
Salah satu penumpang pesawat @triakurniafutrii membagikan kronologis pesawat mendarat darurat.
Dia menceritakan awalnya berangkat ke Palembang dengan maskapai lain yang dijadwalkan siang hari namun karena ada kendala sehingga dia tertinggal pesawat dan terpaksa mencari jadwal penerbangan lainnya karena Rabu malam dia harus bekerja.
Alhasil Tria mendapatkan pesawat Lion Air yang memiliki jadwal paling dekat atau paling pas dengan jam kerjanya malam hari sehingga saat mendarat bisa langsung masuk kerja.
Pesawat Lion Air dari Jakarta tujuan Palembang itu dijadwalkan terbang pukul 15.10 WIB namun Tria sudah merasakan keanehan karena setelah bayar tiket dia mendapat SMS yang menginfokan bahwa pesawat lion berangkat diundur satu jam atau terbang pukul 16.10 WIB atau molor satu jam dari jadwal.
Namun hingga pukul 16.10 sesuai jadwal penumpang masih juga belum di suruh masuk pesawat.
Akhirnya ada salah satu penumpang yang bertanya ke petugas Lion memastikan kapan mereka masuk pesawat dan bisa berangkat.
"Ada penumpang nanya kapan masuk pesawat, oleh kru Lion dijawab paling lambat pukul 16.30 dan benar saja pukul 16.30 WIB kita masuk pesawat," cerita Tria.
Namun kejanggalan kembali dia rasakan karena saat masuk pesawat ruang di dalam kabin terasa panas dan pengap. Padahal seharusnya udara di kabin dingin dan sejuk.
Kejanggalan lainnya juga terjadi karena dia mendapat kursi penumpang nomor 37D padahal jumlah kursi penumpang hanya 32 saja.
Meski bingung dengan jumlah kursi yang tercetak pada boarding pass, namun Tria diarahkan pramugari untuk bisa duduk di kursi mana saja boleh. Akhirnya dia memilih kursi nomor 32D atau kursi paling paling belakangan dekat ekor pesawat.
Baru sekitar 5-10 menit mengudara dia mendengar ada suara ledakan berdentum cukup keras namun dia sempat masih berpikir positif dan menduga jika itu suara barang penumpang yang jatuh dari rak kabin.
Tapi tidak lama kemudian penumpang di deretan depan melihat ada api di bagian sayap kiri pesawat.
Penumpang segera memangil pramugari dan memberi tahu jika ada api di sayap pesawat dan pramugari sigap memberi tahu kapten ada api di badan pesawat.
Kemudian keadaan di dalam kabin panik karena melihat api dan udara pengap juga panas sehingga penumpang mulai menangis.
Tangisan penumpang ini kemudian menular pada penumpang lainnya ada yang pasrah, ada yang histeris dan lainnya.
"Saya sendiri bingung mau apa, tapi juga tidak memberi tahu keluarga kalau naik pesawat apa dan bagaimana kondisi pesawat yang saya naiki sebab sudah pasrah, tapi Alhamdulillah terimakasih pilotnya akhirnya berhasil mendarat dengan selamat meski sempat tergelincir saat mendarat," tutup Tria.
Baca berita lainnya langsung dari google news