Berita Prabumulih
Kesaksian Warga Prabumulih, Penumpang Pesawat Lion Air JT330 yang Terbakar
Kesaksian Fatia Fahmida, penumpang Pesawat lion Air JT330 Jakarta-Palembang yang terbakar dan mendarat darurat,Rabu sore (26/10/2022)
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Hanya saja menurut Fatia, sebelum berangkat dari Jakarta keluarga sudah sempat ragu untuk kembali pulang ke Palembang menggunakan pesawat. Apalagi terjadi 2 kali delay dan anaknya mengaku takut berangkat sore.
"Pokoknya penerbangan pada 26 Oktober 2022 merupakan pengalaman pertama yang dialaminya selama menggunakan pesawat terbang karena selama ini tidak pernah bermasalah," katanya.
Untuk diketahui, dari 169 penumpang pesawat lion air, sekitar 26 diantaranya merupakan jemaah umroh asal Kota Prabumulih.
M Muaz, salah satu rombongan jemaah umroh mengaku shock dan trauma setelah kejadian tersebut.
"Tapi setelah kejadian pihak Lion air langsung mengganti pesawat baru untuk terbang ke Palembang," tambahnya.
Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air yang mengangkut 169 penumpang dan enam kru pesawat dengan rute Jakarta -Palembang yang dijadwalkan terbang Rabu sore (26/10/2022) terpaksa kembali mendarat darurat ke bandara semula atau Bandara Sukarno Hatta Jakarta setelah mengudara di ketinggian 3.000 kaki.
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan nomor JT-330 pada Rabu (26/10/2022) dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK) tujuan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan (PLM) telah dijalankan menurut standar operasional prosedur (SOP).
Lion Air penerbangan JT-330 telah dipersiapkan secara tepat. Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal.
Setelah proses penanganan operasional, layanan penumpang dan kargo di darat selesai, Lion Air penerbangan JT-330 lepas landas pukul 17.13 WIB dengan membawa enam kru dan 169 penumpang.
Fase mengudara berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur. Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan.
Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Pesawat mendarat secara normal dan aman. Setelah pesawat berhenti dan parkir pada landas parkir seluruh penumpang diarahkan untuk menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.