Sidang Ferdy Sambo
Bripka Ricky Rizal Disuruh Tembak Brigadir J Tapi Tak Kuat Mental, Peran Sebenarnya Terungkap
Peran Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal dalam kematian Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo kini akhirnya terungkap...
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal kini menjadi sorotan lantaran ikut memiliki peran dalam kematian Brigadir J.
Baca juga: Sinopsis Sinetron Cinta Setelah Cinta 17 Oktober 2022: Niko Ingin Starla Jadi Temannya Usai Cerai
Kini terungkap bahwa ternyata Bripka Ricky Rizal mengetahui rencana suami Putri Candrawathi hendak membunuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Meskipun mengetahui rencana jahat Ferdy Sambo, Bripka RR justru hanya diam dan membiarkan sang atasan menghabisi nyawa Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dilansir dari channel Youtube KOMPASTV, Senin (17/10/2022).
Pada kesempatan itu terungkap fakta baru mengenai kasus kematian Brigadir J dalam surat dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu peran Bripka Ricky Rizal dalam pembunuhan Brigadir J akhirnya terungkap.
Saat itu Bripka Ricky Rizal sudah mengetahui bahwa Ferdy Sambo sejak awal sudah menyusun strategi untuk melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J meskipun dia masih belum mengetahui kebenaran soal pelecehan tersebut.
Baca juga: Sinopsis Sinetron Cinta Alesha 17 Oktober 2022: Shandra Syok Bertemu Alesha Saat Bersama Nadin
Akan tetapi Bripka RR malah membiarkan Brigadir J menuju kematiannya tanpa mencegah rencana jahat Ferdy Sambo.
Bahkan Bripka RR dan Kuat Maruf justru membantu Ferdy Sambo membawa Brigadir J ke rumah eksekusi dengan skenario untuk melakukan isolasi mandiri setelah datang dari Magelang, Jawa Timur.
"Terdakwa Ferdy Sambo marah, namun dengan kecerdasan dan pengalaman puluhan tahun sebagai seorang anggota kepolisian sehingga terdakwa Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya lalu memikirkan serta menyusun strategi untik merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," kata Jaksa saat membacakan surat dakwaan.

Hingga akhirnya Ferdy Sambo memanggil Bripka Ricky Rizal (RR) melalui hand talkie (HT) untuk menemuinya di rumahnya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Tepatnya, di lantai 3 rumah tersebut.
"Ada apa di Magelang," tanya Sambo kepada Bripka RR.
"Tidak tahu pak," jawab Bripka RR.
"Ibu sudah dilecehkan oleh Yosua," balas Sambo.
Baca juga: Sindir Lesti Kejora, Dewi Perssik Bandingkan Kisah Dulu Alami KDRT Suami Pertama, Langsung Cerai

Kemudian, Ferdy Sambo pun meminta agar Bripka RR menembak Brigadir J.
Namun, permintaan itu ditolak karena Bripka RR tidak berani dan tidak kuat mental.
"Kamu berani enggak tembak dia (Yosua)?" tanya Sambo.
"Tidak berani pak, karena saya enggak kuat mentalnya pak," jawab Bripka RR.
"Tidak apa-apa, tapi kalau dia (Yosua) melawan, kamu back up saya di Duren Tiga," balas Sambo.

Ditambahkan dari Kompas.com, Sambo kemudian meminta Ricky memanggil Eliezer untuk menemuinya.
Akan tetapi, menurut dakwaan, Ricky yang sudah mengetahui rencana Sambo yang ingin menghabisi Yosua justru membiarkan dan tidak memberi tahu Eliezer.
Kemudian Sambo juga mengutarakan permintaan untuk menembak Yoshua dan Eliezer bersedia.
Setelah itu Sambo memberikan peluru tambahan untuk Eliezer.
Setelah itu, Yosua, Putri, Eliezer, Ricky Rizal, dan asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf ikut ke rumah dinas di Duren Tiga dengan alasan isolasi mandiri.
Sedangkan Sambo menyusul ke rumah dinas di Duren Tiga secara terpisah menggunakan mobil Lexus LX 570 dikawal oleh ajudan Adzan Romer dan dikemudikan oleh Prayogi Iktara Wikaton.
Saat tiba, Kuat dan Eliezer langsung masuk ke rumah.
Sementara Ricky yang sudah tahu tentang rencana itu memilih berdiri di garasi rumah mengawasi keadaan.
"Ricky Rizal yang sudah mengetahui kehendak jahat itu atas inisiatifnya sendiri tidak ikut masuk ke dalam rumah dinas Duren Tiga No. 46, tetapi tetap berdiri di garasi rumah, untuk mengawasi keadaan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," kata jaksa saat membacakan dakwaan.
"Seharusnya di saat itulah kesempatan terakhir saksi Ricky Rizal sekurang-kurangnya dapat memberitahu korban Nofriansyah Yosua Hutabarat. Namun, Ricky Rizal tetap tidak memberitahu korban supaya pergi dan lari menjauh agar terhindar dari perampasan nyawa sebagaimana dikehendaki oleh Ferdy Sambo," lanjut isi dakwaan itu.
Setelah itu Kuat berpura-pura meminta Ricky untuk memanggil Yosua.
Yosua kemudian masuk ke dalam rumah yang di dalamnya sudah ada Eliezer, Kuat, dan Sambo.
Tidak lama kemudian, Sambo memerintahkan Eliezer yang sudah mengokang senjata apinya untuk menembak Yosua.
Eliezer disebut melepaskan 3 atau 4 tembakan hingga Yosua jatuh tertelungkup.
Setelah itu, saat Yosua sekarat, Sambo melepaskan 1 tembakan mengarah ke belakang kepala sehingga menyebabkan Yosua meninggal.
Sambo kemudian melepaskan tembakan ke arah dinding tangga dan depan televisi dengan maksud membuat skenario baku tembak antara Eliezer dan Yosua.
Baca juga: Profil Bintang Sinetron Cinta Setelah Cinta Reza Levi Pemeran Devan, Bawahan Niko Dukung Starla
Baca juga berita lainnya di Google News