PSSI Beri Penjelasan Usai Mochamad Iriawan Disebut Pengaruhi Shin Tae-yong Untuk Mundur

TRIBUNSUMSEL.COM - PSSI kini beri penjelasan usai Mochamad Iriawan disebut pengaruhi Shin Tae-yong untuk mundur dari jabatannya.

Seperti diketahui, Shin Tae-yong disebut bakal mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Keputusan Shin Tae-yong ini diambil jika Mochamad Iriawan mundur sebagai Ketum PSSI.

Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi membantah pihaknya mempengaruhi pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang membela Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Seperti diketahui, publik sedang ramai membicarakan Shin Tae-yong yang memberi pembelaan buat Ketum PSSI.

Shin Tae-yong dalam unggahannya di Instagram pribadinya menyatakan bakal mundur sebagai pelatih timnas Indonesia apabila Mochamad Iriawan meninggalkan kursi jabatannya.

Ancaman Shin Tae-yong itu membuat geger pecinta sepak bola Indonesia karena dinilai memberikan pembelaan ke Mochamad Iriawan.

Padahal pelatih asal Korea Selatan itu merasa Ketum PSSI adalah bagian dari timnya yang memang memiliki visi misi sama.

Mereka dalam satu tim yakni ingin memajukan sepak bola Tanah Air.

Sehingga apabila pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mundur, Shin Tae-yong pun harus ikut mundur.

Namun, pernyataan dari Shin Tae-yong di Instagram itu pun banyak yang menilai ada paksaan.

Tak sedikit spekulasi yang menilai bahwa ada yang mempengaruhi pelatih berusia 52 tahun itu untuk menggungak penyataan tersebut.

Baca juga: Nova Arianto Bicara Soal Tekanan Usai Shin Tae-yong Mengancam Mundur Tangani Timnas Indonesia

Baca juga: Penyebab Shin Tae-yong Bakal Mundur Jika Ketua Umum PSSI Iwan Bule Mundur, Sebut Soal Filosofi

Yunus Nusi pun menjawab bahwa terkait hal itu ia memastikan bahwa unggahan Shin Tae-yong itu atas kemauannya sendiri.

Sehingga dijamin tak ada arahan ataupun pengaruh dari pihak lain apalagi PSSI.

“Itu dia sendiri,” ujar Yunus Nusi kepada awak media termasuk BolaSport.com dalam pertemuan di Komnas HAM terkait Tragedi Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022).