Kebakaran di Desa Gasing Laut Banyuasin
Panik Saat Ada Percikan Api Muncul, Kesaksian Korban Kebakaran Gasing Laut Banyuasin
Panik saat melihat ada percikan api muncul, kesaksian Liana korban kebakaran Desa Gasing Laut Banyuasin.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Panik saat melihat ada percikan api muncul, kesaksian Liana korban kebakaran Desa Gasing Laut Banyuasin disampaikannya saat dikunjungi Bupati Banyuasin Askolani, Kamis (13/10/2022).
Liana istri Sulaiman kaget bukan kepalang saat ia mencabut kontak listrik tiba-tiba muncul percikan api di warung manisannya.
Dari percikan api itulah, langsung menyambar dinding papan warung manisannya. Api langsung membakar dinding dan membakar seluruh warung manisan.
"Kaget muncul percikan api warna biru dari colokan kontak yang saya cabut. Api langsung besar, dan bakar dinding," katanya sambil menahan air mata.
Melihat api yang membesar, ia langsung berupaya menyelamatkan anaknya yang sedang berada di dalam warung manisan.
Melihat api yang besar, Sulaiman yang melihat hal tersebut berupaya untuk memadamkan menggunakan alat seadanya.
Baca juga: Kades Terpilih Desa Bunglai OKU Meninggal Dunia, Menang 50 Suara dari Calon Kades Petahana
Tetapi, api semakin membesar dam merambat ke rumah milik warga yang lain.
Api mudah menyambar rumah warga, karena memang rumah yang ada di sana terbuat dari papan kayu.
Api langsung menyambar hingga menghanguskan tujuh rumah termasuk warung manisan milik Liana.
"Kami ada warung terapung juga, saat terjadi kebakaran warung itu kami lepaskan tali tambangnya. Sehingga tidak kena api, bila tidak dilepas mungkin juga sudah terbakar," katanya.
Melihat kebakaran yang membuat warung manisannya serta rumah warga terbakar, membuat Sulaiman syok dan pingsan.
Sulaiman, terpaksa harus dibawa ke rumah orangtuanya untuk ditenangkan.
Bupati Banyuasin Tenangkan Korban
Bupati Banyuasin H Askolani Jasi yang mengetahui ada tujuh rumah terbakar, langsung mendatangi lokasi kejadian, Kamis (13/10/2022).
Korban kebakaran yang ditemui orang nomor satu di Banyuasin ini, langsung menyampaikan musibah yang dialami.
Para korban menanyakan bagaimana nasib mereka kedepan, setelah rumah milik mereka hangus terbakar.
"Pak bupati, bagaimana dengan surat penting kami. Karena juga habis ikut terbakar, seperti ijazah, KTP, KK, habis semuanya. Hanya tinggal baju di badan saja," ujar seorang korban.
Mendengar pernyataan itu, Bupati Banyuasin langsung menenangkan para korban. Mereka diminta tidak perlu pusing memikirkan surat penting, karena dari Pemerintah Banyuasin akan mempermudah dalam kepengurusan surat-surat penting yang ikut terbakar.
Menurut Askolani, kedatangannya ini untuk menemui langsung warga yang terkena musibah kebakaran.
"Untuk surat penting seperti yang disebutkan, Pemkab akan membantu mempermudah kepengurusannya. Camat sudah saya perintahkan untuk mendata, sehingga nanti tinggal di cek dan bisa langsung dilakukan pencetakan," katanya.
Selain itu, menurut Askolani untuk rumah yang terbakar dari Pemkab Banyuasin juga akan berupaya untuk membantu agar rumah para korban kebakaran bisa kembali didirikan.
"Akan dicarikan bantuan tidak hanya dari pemkab, tetapi juga pihak lain agar rumah yang terbakar bisa dibuat kembali. Nanti, saat pembuatannya dilakukan secara gotong royong," pungkasnya.
Tujuh Rumah Hangus
Sebelumnya, tujuh rumah hangus dalam peristiwa kebakaran di Desa Gasing Laut Banyuasin, Kamis (13/10/20220 pagi.
Warga yang ada di RT 01 RW 01 Desa Gasing Laut Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, dikejutkan dengan kebakaran yang ada di wilayah mereka, Kamis (13/10/2022) pukul 09.00.
Api pada musibah kebakaran di Desa Gasing Laut pertama kali muncul di warung manisan milik Sulaiman (36), yang berada di depan.
Ketika api muncul, karena terbuat dari papan sehingga langsung menyambar bagian dinding.
Api langsung membesar dan menyambar ke dinding warung manisan Sulaiman dan menjalar ke rumah-rumah yang ada di dekatnya.
"Saat kejadian, aku bekerja. Jadi ketika diberi tahu, saat aku kembali rumah sudah habis semua," ujar Mat Gun (65).
Melihat api yang membumbung besar, warga sekitar berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.
Tak lama kemudian, dua unit mobil Damkar unit Pos Talang Keramat tiba di lokasi.
Sekitar pukul 10.00, api yang membakar rumah milik warga berhasil dipadamkan.
Setidaknya, dari data yang ada ada tujuh rumah yang hangus terbakar.
"Sementara, kami menumpang di rumah keluarga. Karena, yang tersisa hanya baju di badan. Untuk barang lainnya, tidak bisa lagi diselamatkan," ungkapnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
