Berita Palembang
Kebakaran di Kuto Batu Palembang Minggu Subuh, Kaki Suryati Masih Bergetar
Kebakaran terjadi di Lorong Sei Jeruju II, Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Minggu (2/10/2022) subuh
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Kebakaran terjadi di Lorong Sei Jeruju II, Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Minggu (2/10/2022) pukul 04:30 WIB Subuh.
Kebakaran di kawasan Kuto Batu Palembang itu melahap empat rumah yang dihuni oleh empat KK, dua diantaranya adalah pasangan lansia.
Informasi yang dihimpun kebakaran di Kuto Batu Palembang bersumber dari rumah milik Saiful (51) yang menghuni rumah seorang diri.
Pantauan Tribunsumsel.com, rumah yang terbakar adalah rumah panggung semi permanen yang didominasi berbahan kayu.
Korban kebakaran bersama warga sekitar mencari barang yang masih bisa diambil di sela puing-puing sisa kebakaran.
Saiful saat dijumpai mengatakan, peristiwa itu baru ketahui ketika ia selesai Salat Subuh di Masjid tak jauh dari rumahnya.
"Rumah saya tinggal pas saya pergi Salat Subuh, waktu keluar dari Masjid ada asap dari arah lorong rumah saya. Bergegas ke sana ternyata rumah saya yang terbakar, " ujar Saiful saat dijumpai.
Tidak hanya rumahnya, api dengan cepat menyambar rumah adiknya dan juga dua kontrakan yang ada di bawah rumahnya
Api diduga berasal dari korsleting listrik dari rumah Saiful.
"Ada rumah adik saya juga kena, sama dua kontrakan di bawah rumah kami. Tidak ada barang yang sempat diselamatkan, " katanya.
Api baru bisa dipadamkan setelah pemadam kebakaran berjuang menjinakkan api hingga pukul 06:30 WIB.

Kaki Suryati Masih Bergetar
Kebakaran yang terjadi di Lorong Sei Jeruju II, Kelurahan Kuto Batu, Palembang terjadi saat warga tengah melaksanakan Salat Subuh, Minggu (2/10/2022).
Salah satu korban yakni Nangcik (70) dan Suryati (65) pasangan lansia yang menempati salah satu kontrakan yang ikut terbakar, kini harus ikut tinggal bersama anaknya di 10 Ilir.
Suryati mengatakan, saat kejadian ia baru saja selesai minum teh dan hendak tidur lagi setelah melaksanakan Salat Subuh di rumahnya.
"Saya mau tidur lagi pas ngeteh, " ujar Suryati.
Ia menyebut api muncul dari atas dapurnya, Suryati yang saat itu tengah berada di dapur sontak kaget melihat bara api yang terbuat dari kayu ambruk.
"Kayu-kayu ambruk yang sudah terbakar berjatuhan, saya kaget dan panggil suami supaya mengajaknya keluar, " katanya.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan 2022 di Palembang, BMKG Imbau Perbanyak Minum Air Putih, Ini Penyebabnya
Setelah keluar dari rumah, Suryati mengaku bergetar saat melihat api membakar rumah yang sudah ia tempati selama kurang lebih lima belas tahun.
Tak ada satupun barang berharga yang ada di dalam rumahnya.
"Dak pacak ngomong lagi dek, sekarang saja kaki masih bergetar. Api cepat menyebar kami dak sempat lagi selamatkan barang, " ujarnya.