G30S PKI 2022
Kumpulan Puisi Tentang G30S PKI 2022 Singkat dan Menyentuh Hati, Cocok Dibagikan Ke IG, FB dan WA
Inilah kumpulan puisi tentang G30S PKI 30 September 2022 Mengenang peristiwa kelam di Indonesia
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah kumpulan puisi tentang G30S PKI 30 September 2022 Mengenang peristiwa kelam di Indonesia
Puisi ini tentu bisa kamu bagikan melalui media sosial pada 30 September 2022 yang menjadi tanggal perayaan mengenang peristiwa G30S PKI.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan teks puisi memperingati peristiwa G30S PKI dan Hari Kesaktian Pancasila untuk dijadikan caption di media sosial.
"Mata Luka Sengkon Karta" (Peri Sandi Huizche)
Aku seorang petani bojongsari.
menghidupi mimpi dari padi yang ditanam sendiri.
Kesederhanaan panutan hidup.
Dapat untung dilipat dan ditabung.
1974 tanah air yang kucinta berumur dua puluh sembilan tahun.
waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara.
Lambang garuda dasarnya pancasila.
Undang-undang empat lima merajut banyak peristiwa.
peralihan kepemimpinan yang mendesak.
Bung karno diganti pak harto dengan dalih keamanan negara.
Pembantaian enam jenderal satu perwira.
Enam jam dalam satu malam.
Mati di lubang tak berguna.
Tak ada dalam perang mahabarata bahkan di sejarah dunia.
Hanya di sejarah indonesia
Baca juga: Profil DJ Una yang Semakin Eksis Nge-DJ, Tak Cari Jodoh Ganteng dan Rupawan Tapi Tanggungjawab
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Tema G30S PKI 30 September 2022, Mewaspadai Bahaya Komunisme
Puisi:Bangga dengan Pahlawan
Aku bangga dengan para pahlawan
Gagah berani dalam berjuang
Revolusi tergaung hingga ke awan
Berani mati; tidak sebagai pecundang
Aku bangga dengan para pahlawan
Berguling mereka berjuang di kubangan
Lubang buaya jadi saksi pertumpahan
Sungguh tiga puluh September berlumur kepedihan
Aku bangga dengan para pahlawan
Yang tidak gentar atas segala ancaman
Meski komunis menuntut penggulingan
Persatuan dan kesatuan tetap dipertahankan
Aku bangga dengan para pahlawan
Sebagaimana aku bangga kepada diriku sendiri
Bangga dengan tulusnya mereka atas pengorbanan
Dan bangga telah menjadi bagian dari negeri
Kebanggaan ini tidak cukup dengan kata-kata
Aku harus terus belajar dan senantiasa berdoa
Berjuang untuk kebahagiaan keluarga
Juga tulus mengabdi untuk kejayaan negara
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi Bulan Merah