Harga Sawit Palembang

Harga Sawit Palembang: Apkasindo Bakal Bangun 10 Pabrik Kelapa Sawit di Sumsel, Ini Lokasinya

Harga sawit Palembang, Apkasindo memprogramkan akan membangun 10 pabrik kelapa sawit Pabrik Kepala Sawit (PKS) di Sumsel. Ini lokasi disiapkan.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Harga sawit Palembang, Apkasindo memprogramkan akan membangun 10 pabrik kelapa sawit (PKS) di Sumsel. Ini lokasi disiapkan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga sawit Palembang, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memprogramkan akan membangun 10 pabrik kelapa sawit Pabrik Kepala Sawit (PKS) di Sumatra Selatan (Sumsel). 

Program pembangunan pabrik kelapa sawit di Sumsel ini bertujuan agar harga sawit Palembang khususnya harga sawit di petani swadaya bisa stabil.

Selama ini memang harga sawit Palembang khususnya harga sawit di petani swadaya seringkali anjlok. Mereka petani tidak bisa menjual langsung ke pabrik dan terpaksa harus melalui pengepul karena memang pabrik belum ada.

Sejauh ini Apkasindo masih melakukan beragam survei dan kesepakatan hingga bisa diwujudkan.

Realisasi rencana pembangunan pabrik kelapa sawit di Sumsel ini diprediksi masih memerlukan waktu yang panjang.

"Sebenarnya rencana itu dari Apkasindo pusat dan akan diimplementasikan ke daerah dan Sumsel sebagai salah satu daerah penghasil sawit terbanyak di tanah air," kata M Yunus Wakil Apkasindo Sumsel, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Harga Karet Palembang: Harga Karet Hari Ini Naik Tipis, KKK 100 Persen Rp 19.896 per Kg

Yunus mengatakan saat ini prosesnya masih penjajakan dan melihat daerah mana yang potensial bakal dibangun pabrik ini.

Rencananya bakal ada 10 pabrik kelapa sawit yang akan dibangun yakni tujuh pabrik CPO dan tiga lagi untuk pabrik minyak merah.

Pembangunan pabrik kelapa sawit ini diharapkan bisa menjadi solusi mendongkrak harga kepala sawit yang kerap anjlok harganya.

Harga sawit akan semakin anjlok apalagi petani sawit swadaya menjual langsung ke tengkulak karena biasanya selisih harga jual ke pabrik dan tengkulak cukup jauh bahkan hingga Rp 1.000 per kg selisihnya.

"Lokasinya pabrik yang bakal dibangun sudah ada, tinggal mengurus perizinan nantinya," ujar Yunus.

Lokasi yang akan dibangun pabrik ini yakni di Banyuasin, Muba, PALI, OKI dan lainnya karena di sana potensi lahan swadaya dan replanting cukup besar.

Harga Sawit September 2022 di Sumsel

harga sawit September 2022 Periode 2 di Sumsel, harga TBS sawit dilansir dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan.

Tanaman usia 3 tahun Rp 2.063,78
Usia 4 tahun Rp 2.118,99
Usia 5 tahun Rp 2.169,39
Usia 6 tahun Rp 2.214,01
Usia 7 tahun Rp 2.254,01
Usia 8 tahun Rp 2.290,35
Usia 9 tahun Rp 2.321,12
Usia 10 - 20 tahun Rp 2.375,11
Usia 21 tahun Rp 2.342,99
Usia 22 tahun Rp Rp 2.315,88
Usia 23 tahun Rp 2.283,78
Usia 24 tahun Rp 2.247,25
Usia 25 tahun Rp 2.158,76

Harga CPO Rp 10.562,01
Harga inti Rp 6.383,70
Indeks K 90,84 persen.

Petani Swadaya Harus Berkelompok

Menurut Analis PSP Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian SP MSi, jika petani Swadaya menginginkan harga sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh Tim Penetapan Harga Sumsel, tidak ada jalan lain petani swadaya harus berkelompok dan bermitra dengan PKS terdekat.

"Banyak manfaat yg didapat oleh petani sawit jika mereka berkelompok dalam kelembagaan seperti koperasi atau KUD.Paling tidak ada enam manfaat yang dapat diperoleh," bebernya

Enam manfaat tersebut yaitu,
1. Adanya jaminan pelaksanaan usaha sawit yang berkelanjutan
2. Peningkatan pada produktifitas
3. Tumpang sari pada lahan perkebunan sawit
4. Petani jadi paham tentang budidaya sawit sesuai standar teknis budidaya
5. Penjualan sawit terkoordinir melalui kelembagaan yang bermitra dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
6. Petani sawit menjadi tertib dalam pelaksanaan pelaporan dan pertanggungjawaban dana peremajaan.

Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit

Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.

Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.

"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.

Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.

"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.

 

Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.

Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.

"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.

Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.

Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.

Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.

"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.

Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.

Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.

"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.

Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.

Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.

"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved