Berita Nasional

Rekam Jejak Hasnaeni Moein 'Wanita Emas' Tersangka Korupsi, Pernah Gandeng Saipul Jamil di Pilkada

Dengan menyandang nama panggilan "wanita emas", dia berharap bisa menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti/Kompas.com
Rekam jejak Hasnaeni Moein alias Wanita Emas tersangka kasus korupsi berteriak saat dijemput paksa penyidik Kejaksaan Agung usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana PT. Waskita Beton Precast, Kamis (22/9/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Rekam jejak Mischa Hasnaeni Moein atau Hasnaeni Moein si 'Wanita Emas' tersangka kasus dugaan korupsi yang menjerit histeris usai ditetapkan sebagai tersangka.

Hasnaeni Moein ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dugaan penyimpangan dan penyelewengan dana salah satu anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Kamis (22/9/2022).

Siapa sebenarnya Hasnaeni Moein dan bagaimana rekam jejaknya ?

Hasnaeni Moein santer terdengar pada 2016 lalu, jelang Pilkada DKI Jakarta.

Dahulu, dia merupakan kader Partai Demokrat yang bertekad maju sebagai calon gubernur DKI.

Julukan Wanita Emas sendiri datang dari jargon yang kerap dibawa Hasnaeni, yakni "era masyarakat sejahtera".

"Emas itu sebenarnya adalah kepanjangan dari 'Era Masyarakat Sejahtera'," kata Hasnaeni dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, seperti diberitakan Kompas.com, 6 Februari 2016.

Menurut Hasnaeni, emas merupakan simbol kesejahteraan.

Dengan menyandang nama panggilan "wanita emas", dia berharap bisa menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Rekam Jejak di Pilkada ke pilkada

Julukan Wanita Emas itu sebenarnya sudah dipakai Hasnaeni ketika mencoba peruntungan di Pilkada Tangerang Selatan 2010.

Kala itu, Hasnaeni mendaftar sebagai bakal calon wali kota Tangerang Selatan dengan menggandeng artis Saipul Jamil.

Namun, di tengah jalan, Saipul Jamil mundur.

Hasnaeni pun gagal menjadi orang nomor satu di Kota Tangerang Selatan.

Gagal maju di Pilkada Tangsel, Hasnaeni mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DKI Jakarta dari Partai Demokrat pada Pemilu 2014.

Namun, lagi-lagi upayanya tak berhasil.

Kendati begitu, julukan Wanita Emas terus dia bawa.

Stiker "wanita emas" lengkap dengan foto Hasnaeni banyak tertempel di bus-bus ibu kota ketika itu.

Hasnaeni lantas bermimpi maju pada Pilkada DKI 2017.

Dia konsisten membawa jargon "era masyarakat sejahtera".

Namun demikian, Hasnaeni kembali gagal melenggang ke panggung pemilihan lantaran Demokrat saat itu justru mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylvia Murni di Pilgub DKI.

Tak surut, jelang Pemilu 2019 Hasnaeni sempat menyatakan keinginannya maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta.

Namun, bukan dari Demokrat, Wanita Emas saat itu mengaku hendak mencalonkan diri dari PDI Perjuangan.

Kendati demikian, rencana pencalonan Hasnaeni itu tak terdengar lagi kabarnya.

Histeris Ditetapkan Tersangka

Penetapan Hasnaeni sebagai tersangka sempat diwarnai keributan.

Mulanya, dia keluar dari Gedung Bundar Kejagung mengenakan rompi tahanan warna pink khas Kejagung.

Hasnaeni didorong oleh petugas di atas kursi roda dengan infus di tangannya, hendak dibawa ke Rutan Salemba untuk ditahan.

Saat digiring menuju mobil penahanan, dia meronta.

Wanita Emas beberapa kali berteriak sakit.

Pihak Kejagung menjelaskan, Hasnaeni sebelumnya sempat minta dirawat di salah satu rumah sakit swasta karena mengaku sakit.

Namun, setelah diperiksa, ternyata si Wanita Emas sehat.

“Kita juga membawa dokter, kesimpulannya yang bersangkutan dalam keadaan sehat dan bisa dihadirkan di Kejaksaan," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung Kuntadi di Gedung Kejagung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

"Dan pada hari ini kita jemput dari RS untuk diajukan ke Kejaksaan untuk menjalani proses selanjutnya,” jelasnya.

Terlibat dugaan korupsi

Pihak Kejagung menyatakan, Hasnaeni ditetapkan sebagai tersangka berdasar pengembangan kasus dugaan korupsi di PT Waskita Beton Precast Tbk.

“Tersangka H (Hasnaeni) selaku direktur PT MMM dengan dalih PT MMM sedang melakukan pekerjaan tol Semarang-Demak, menawarkan pekerjaan kepada PT WBP, Waskita Beton Precast," kata Kuntadi.

"Dengan syarat PT WBP harus menyetorkan sejumlah uang kepada PT MMM dengan dalih penanaman modal,” tuturnya.

Kejagung sebelumnya telah menetapkan empat tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana di PT Waskita Beton Precast Tbk.

Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menyebutkan, keempat tersangka adalah AW selaku pensiunan atau mantan Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk periode 2016 sampai 2020.

Kedua, AP selaku General Manager Pemasaran PT Waskita Beton Precast, Tbk periode 2016 sampai dengan Agustus 2020.

Selanjutnya, BP selaku Staf Ahli Pemasaran (expert) PT Waskita Beton Precast Tbk, dan A selaku pensiunan karyawan PT Waskita Beton Precast Tbk.

Sebelumnya, Ketut mengatakan bahwa PT Waskita Beton Precast Tbk pada 2016- 2020 telah melakukan perbuatan melawan hukum atau menyalahgunakan wewenang dengan melakukan pengadaan fiktif, pengadaan barang tidak dapat dimanfaatkan, dan beberapa pengadaan tidak dapat ditindaklanjuti.

“Atas perbuatan tersebut, menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 2.583.278.721.001,” ujarnya.

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Hasnaeni "Wanita Emas", Sempat Ramaikan Pilkada DKI, Kini Jadi Tersangka Korupsi"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved