Berita Nasional
MAH Tukang Es Ditetapkan Tersangka Diduga Bantu Hacker Bjorka, Jubir Humas Polri Beberkan Perannya
Polisi akhirnya menetapkan Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) berusia 21 tahun sebagai tersangka dalam kasus hacker Bjorka.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Polisi akhirnya menetapkan Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) berusia 21 tahun sebagai tersangka dalam kasus hacker Bjorka.
MAH diketahui berprofesi sebagai penjual es diduga membantu hacker Bjorka membuat akun di telegram.
Juru Bicara Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ade Yaya Suryana menjelaskan MAH ditetapkan sebagai tersangka karena diduga membantu hacker
"Timsus telah melakukan beberapa upaya dan mengamankan tersangka inisial MAH."
Baca juga: Ahmad Riza Patria Pastikan Tak Akan Dukung Anies Baswedan Jika Maju Jadi Capres di Pilpres 2024
"Adapun peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel Telegram, bjorkanism," katanya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Jumat (16/9/2022).

Ade mengungkapkan kanal Telegram digunakan untuk mengunggah informasi dari forum gelap, breached.to.
MAH, kata Ade, pernah mengunggah tiga konten di kanal Telegram, bjorkanism.
"Yaitu tanggal 8 September (judul konten) 'Stop being idiot'."
"Kemudian pada tanggal 9 September 2022 'The next leaks will come from the Presiden of Indonesia."
"Dan tanggal 10 September 2022 'To support people who are struggling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil. I will publish (aplikasi) mypertamina data base soon'," jelasnya.
Baca juga: Aksi Siswa Terobos Aturan Baru Tutup Gerbang Saat Guru Datang Terlambat Viral, Warganet Berkomentar
Selanjutnya, Ade mengungkapkan motif keterlibatan MAH dalam hal ini adalah membantu Bjorka agar menjadi terkenal dan memperoleh keuntungan dalam bentuk uang.
Ade mengatakan pihaknya telah mengamankan satu kartu SIM seluler, dua unit handphone milik MAH, satu lembar KTP milik MAH.
"Yang bersangkutan masih diproses Timsus dan belum ditahan karena (MAH) kooperatif," ujarnya.
Dipulangkan ke Kediaman, Ibu Mengaku Lega
Sebelumnya, MAH diamankan oleh kepolisian pada Rabu (14/9/2022) sekira pukul 18.30 WIB dan telah dipulangkan, Jumat (16/9/2022).
Kepulangan MAH pun disambut oleh sang ibu, Prihatin.
"Alhamdulillah lega, bersyukur anak saya sudah pulang," katanya dikutip dari Tribun Madiun.
Prihatin menyebut, anaknya itu diantar pulang oleh dua personel polisi setelah sebelumnya sang suami, Jumanto dihubungi pihak Mapolsek Dagangan.
"Diantarkan dua orang polisi, menggunakan mobil pribadi," tuturnya.

Prihatin menyebut dalam kesehariannya, anaknya bekerja dengan berjualan es Thai Tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan.
Terkait dugaan sebagai Bjorka, Prihatin menyebut hal tersebut tidak mungkin karena Agung tidak memiliki komputer.
"Kita orang tidak punya untuk makan sehari-hari saja repot," tuturnya pada Kamis (15/9/2022).
Selain itu, Prihatin juga menyebut anaknya itu tidak pernah keluar kota.
Baca juga: Saya Hanya Pegang, Oknum Pegawai RS Siti Aisyah Lubuklinggau Asusila, Korban Bocah 13 Tahun
Ia mengaku MAH hanya memiliki ponsel dan memiliki sifat pendiam serta jarang mengeluh.
Dengan latar belakang seperti itu, Prihatin mengaku tidak percaya jika anaknya adalah seorang peretas.
Ditambah, katanya, Agung hanya lulusan SMA.

Seperti diketahui, hacker Bjorka tengah menjadi sorotan publik setelah beberapa kali menyebarkan data di forum gelap, breached.to.
Adapun data-data yang disebarkan adalah data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), data kartu SIM yang diklaim sejumlah 1,3 miliar data, hingga surat transaksi antara Presiden dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Bahkan Bjorka pun sempat mempublikasikan data pribadi dari pejabat publik seperti Ketua DPR Puan Maharani, Menkominfo Johnny G Plate, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Ditegur Polisi Gelar Demo di Halaman Masjid Agung di Palembang, Massa Bubarkan Diri
Imbas dari adanya hacker Bjorka ini, Presiden Joko Widodo sampai membentuk tim khusus emergency response pada Senin (12/9/2022).
"Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik," ujar Johnny dikutip dari Tribunnews.
Pada tim khusus ini juga diikutkan Dittipidsiber Bareskrim Polri.
(*)
Berita ini sudah tayang di Tribunwpw.com dengan judul Pemuda di Madiun Ditetapkan Tersangka karena Diduga Bantu Hacker Bjorka, Ini Motif dan Perannya.
Baca berita lainnya di Google News.