Berita Nasional
Motif Hacker Bjorka Bukan Sekedar Uang, Gildas Deograt Sebut Sang Hacker Cuma Pembeli Data
Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (FORMASI) Gildas Deograt Lumy mengungkapkan motif dibalik peretasan yang dilakukan hacker Bjorka. Hacke
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
"Karena di 90 persen kasus jual beli data pencurian atau bocor di internet itu motifnya uang." ungkap Gisdas.
Baca juga: Demi Gift Tiktok, Pria Ini Rela 24 Jam Nonstop Mandi Lumpur, Berujung Sepi Penonton, Warganet: Kerja
Namun, Gisdas tak menutup kemungkinan jika Bjorka memiliki motif lain selain keuangan.
"Kayaknya bukan lagi uang, sepertinya punya kepentingan," lanjutnya.
Gildas juga mengakui bahwa sistem keamanan siber di Indonesia masih kurang baik. Sehingga data-data Indonesia di dark web sudah bukan hal asing.
"Bisa dibilang begitu (security siber rendah). Kalau dari skala 1 sampai 10, 1 itu rendah 10 itu tinggi, Indonesia ada di 3, itu juga pakai doa," kata Gildas.
Hacker Bjorka belakang menyampaikan sejumlah data pribadi pejabat negara telah dibagikan ke akun Telegram miliknya.
Hacker Bjorka lalu secara tersirat mengungkapkan motifnya menyerang sistem Pemerintahan Indonesia.
Dia mengklaim orang terdekatnya menjadi korban kebijakan Orde Baru pasca 1965.
Bjorka mendoxing Muchdi Purwopranjono lengkap dengan data pribadinya dengan menudingnya sebagai dalang kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Sementara sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan hingga detik ini belum ada rahasia negara yang bocor akibat ulah peretasan yang dilakukan hacker Bjorka.
Kendati demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah membuat tim khusus untuk memburu Bjorka ini.
baca berita lainnya di google news