Berita Palembang
Santri di Palembang Korban Penodongan Depan Pondok, Hp Dirampas, Ini Modus Dua Pelaku
Seorang santri di Palembang menjadi korban penodongan depan pondok pesantren Tijarotal Lantabur tempat menuntut ilmu. Hp dirampas, ini modus pelaku.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang santri di Palembang menjadi korban penodongan depan pondok pesantren Tijarotal Lantabur yang berlokasi di Jalan Banten IV, Kelurahan 16 Ulu tempatnya menuntut ilmu.
Peristiwa penodongan yang dialami santri di Palembang terjadi sekira pukul pukul 03:00 WIB, Senin (5/9/2022).
Saat itu santri di Palembang bermaksud membuang sampah, dan korban ditodong dua orang tidak dikenal yang saat beraksi naik motor.
Korban MAI (14) yang tinggal di Lorong Garuda Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I kehilangan handphone Oppo A76 karena dirampas pelaku dan mengalami luka lecet.
Menurut keterangan ayah korban kepada polisi, kejadian bermula anaknya hendak membuang sampah bersama temannya di depan pondok pesantren.
Lalu datang dua orang pelaku dengan mengendarai sepeda motor, mendekati korban dan menuduh korban pencuri.
Baca juga: Potensi KTM Sekitar Tol Indraprabu, Pengembang di Indralaya Berlomba Bangun Perumahan
"Benar pak, anak saya santri saat kejadian ditodong dia hendak membuang sampah di depan pondok pesantren bersama temannya. Lalu datang dua orang mendekatinya dan meminta paksa handphone anak saya," kata Meyzuar, Rabu (7/9/2022).
Lalu, pelaku menyuruh korban mengeluarkan barang-barang yang ada disaku celana.
Kemudian korban mengeluarkan handphone yang langsung dirampas pelaku, dan pelaku sempat memaksa dibukakan kunci handphone.
"Mereka menuduh anak saya mencuri dan memaksa anak saya mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam saku celana. Pas anak saya mengeluarkan handphone dirampasnya," katanya.
Saat pelaku hendak kabur, korban sempat memeluk pelaku namun diancam pelaku dengan senjata tajam yang hendak diambil dari pinggang.
Bahkan, pelaku memukul korban hingga mengalami luka. Setelah berhasil merampas handphone, pelaku langsung kabur dengan cepat.
"Anak saya memeluk pelaku waktu mau kabur, tapi dipukul. Lalu kedua pelaku kabur," katanya.
Ia menambahkan saat ini penyelidikan oleh polisi masih berlanjut dengan memanggil saksi saat kejadian.
"Kami mau ajak saksi, teman anak saya yang sempat melihat kejadian penodongan waktu itu, " tambahnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi membenarkan adanya laporan pencurian dengan kekerasan tersebut.
"Saat ini laporan sudah diterima di SPKT, dan anggota sudah melakukan olah TKP. Saat ini pelaku masih dalam penyelidikan Sat Reskrim," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.