Berita Nasional
'Pertalite' di SPBU Vivo Lebih Murah Ketimbang di Pertamina, Terungkap Faktor Penyebabnya
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan merespons harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Vivo yang turun di tengah kenaikan harga BBM Pertamina.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pemerintah telah menetapkan kenaikan harga baru sejumlah BBM.
Pemerintah resmi menaikkan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Namun, ternyata ada SPBU yang menjual BBM lebih murah ketimbang BBM Pertamina.
Hal tersebut terjadi di SPBU Vivo.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Vivo viral buntut pemerintah menaikkan harga bahan bakar.
Warganet ramai-ramai mengajak berpindah ke Vivo lantaran dari segi harga lebih murah
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan merespons harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Vivo yang turun di tengah kenaikan harga BBM Pertamina.
Diketahui, harga BBM termurah Vivo yakni Revvo 89 dibanderol Rp 8.900/liter.
Sementara, Pertalite yang banyak dikonsumsi masyarakat baru saja naik dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/liter.
"Kenapa Vivo lebih murah? karena ron mereka hanya 89, kedua saya yakin itu lebih ke portopolio mereka saja. Lebih ke branding produk," ucap Mamit saat dihubungi Wartakotalive.com, Minggu (04/9/2022).
Mamit melanjutkan, apabila dihitung sesuai dengan Formula Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 62.K/12/MEM/2020 tahun 2020, pihak Vivo dalam posisi merugi.
"Jadi, lebih kepada subsidi silang dengan produk yang lain. Saya sangat senang jika swasta seperti Vivo bisa menjual BBM murah. Dengan demikian mereka bisa membantu pemerintah dan juga masyarakat," ucap dia.
"Mari, saya dorong Vivo untuk menaikan jumlah kouta BBM murah mereka sebanyak-banyaknya agar masyarakat beralih ke Vivo," tambah dia.
Baca juga: Harga Pertalite Eceran di Muratara Naik jadi Rp 13 Ribu, Pengendara Motor Mengaku Pasrah
Baca juga: SPBU Vivo Jual BBM Lebih Murah Dari Pertamina, Harga Termurah Rp 8.900 Per Liter, Berikut Lokasinya
Sebagai informasi, Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite resmi naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter
Harga terbaru BBM bersubsidi dan non subsidi itu berlaku, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Menanggapi hal itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga sebagai badan usaha atau operator yang ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi, memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar, serta proses distribusinya ke SPBU berjalan dengan maksimal di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.
"Ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 3 September ini berada di angka yang aman. Pertalite di level 18 hari. Solar di level 20 hari, dan ini terus diproduksi," ujar Irto dalam keterangan video yang diterima Wartakotalive.com, Sabtu (3/9/2022).
Irto menerangkan bahwa proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.
“Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan kami himbau untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan,” terang Irto.
Pada kesempatan ini Irto turut menghimbau bahwa Pertalite dan Solar yang merupakan BBM bersubsidi ini dikonsumsi bagi masyarakat yang berhak.
Oleh karena itu, Pertamina Patra Niaga akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan Pertalite maupun Solar.
“Harapannya adalah Pertalite dan Solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” imbuh Irto. (m27)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com