Arti Kata Bahasa Asing
Arti Mubahalah dalam Islam Adalah, Isitlah Populer yang Ramai di Media Sosial
Berikut ini penjelasan arti Mubahalah dalam islam, Istilah Bahasa Arab populer yang ramai di media sosial.
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini penjelasan arti Mubahalah dalam islam, Istilah Bahasa Arab populer yang ramai di media sosial.
Pengertian Mubahalah sebenarnya?
Dikutip dari Konsultasisyariah.com Kata mubahalah [arab: المباهلة] turunan dari kata al-Bahl [arab: البَهْل] yang artinya laknat.
Dalam Lisan al-Arab dinyatakan,
البَهْل: اللعن، وبَهَله الله بَهْلاً أي: لعنه، وباهل القوم بعضهم بعضاً وتباهلوا وابتهلوا: تلاعنوا، والمباهلة: الملاعنة
Al-Bahl artinya laknat.
Kalimat ‘bahalahullah bahlan’ artinya Allah melaknatnya.
Kalimat ‘baahala al-qoumu ba’dhuhum ba’dha’ artinya saling melaknat satu sama lain.
Al-Mubahalah berarti Mula’anah (saling melaknat). (Lisan al-Arab, 11/71)
Ar-Raghib al-Asfahani mengatakan,
والبهل والابتهال في الدعاء الاسترسال فيه، والتضرع؛ نحو قوله ـ عز وجل ـ: {ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ} [آل عمران: 61]، ومن فسر الابتهال باللعن فلأجل أن الاسترسال في هذا المكان لأجل اللعن
Al-Bahl dan Ibtihal dalam doa, artinya bersungguh-sungguh tanpa batas dalam berdoa. Seperti disebutkan dalam firman Allah, (yang artinya), “Kemudian kita melakukan ibtihal, dan kita tetapkan laknat Allah untuk orang yang berdusta.” (QS. Ali Imran: 61).
Ulama yang menafsirkan ibtihal dengan laknat karena umumnya orang lepas kontrol ketika itu, disebabkan melakukan laknat. (al-Mufradat fi Gharib al-Quran, hlm. 63).
Kesimpulannya, Mubahalah artinya doa dalam bentuk melaknat dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Update Covid-19 4 September 2022 : Kasus Baru Turun, Ada Tambahan Sebanyak 2.764 Orang Positif
Baca juga: Warga Jadi Tak Bisa Masak, Proyek Drainase di Jalan Padat Karya Prabumulih Dikeluhkan
Mubahalah dalam al-Quran
Mubahalah termasuk salah satu metode dakwah yang disebutkan dalam Al-Quran. Metode ini digunakan untuk melawan orang kafir dan orang musyrik yang bersikap sombong, dengan tidak mau menerima kebenaran, tetap kukuh di atas kebatilan dan kesesatan. Padahal telah disampaikan dalil-dalil yang sangat jelas, yang menunjukkan kesesatannya.
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menantang mubahalah orang-orang nasrani terkait aqidah yang benar tentang Nabi Isa. Karena mereka tidak menerima kebenaran, setelah beliau menjelaskan bahwa Isa bukan anak tuhan.
Allah berfirman,
إنَّ مَثَلَ عِيسَى عِندَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ . الْـحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلا تَكُن مِّنَ الْـمُمْتَرِينَ . فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
Sesungguhnya penciptaan Isa di sisi Allah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (*) (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (*) Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS. Ali Imran: 59 – 61).
Referensi: https://konsultasisyariah.com/23525-apa-itu-mubahalah.html
Pengertian Muhabalah
Sebagaimana dikutip dari Sripoku.com arti Muhaballah melalui ulasan diterangkan oleh Buya Yahya melalui tayangan YouTube Al-Bahjah TV.
Dalam ceramahnya, seorang jemaah mengajukan pertanyaan seputar mubahalah.
Buya Yahya pun menjelaskan arti dari mubahalah selengkapnya.
"Mubahalah itu artinya bersumpah, dan tidak diperlukan kecuali dalam keadaan mendadak," ungkapnya.
"Seperti Nabi melakukan mubahalah dengan orang-orang kafir,
kemudian Nabi mengumpulkan putra dan putri yakni Fatimah Azzahra, Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan Husein,
kemudian dikerubuti dengan isak kain," jelasnya.
"dengan orang kafir, kalo berani mubahalah begini kalo memang aku benar, akan diturnkan musibah kepadamu, seperti itu dalam ungkapannya," tambahnya.
"Kalau memang aku salah, akan diturunkan musibah kepadaku, itu mubahalah," terangnya.
Buya Yahya pun semakin memperjelas mengenai mubahalah dengan memberikan contoh lain.
"Dua kelompok misalnya, semua mempertahankan ini, ada orang difitnah misalnya, dia berani mubahalah," jelasnya lagi.
"Kalau memang apa yang dituduhkan kepadaku itu benar melakukannya, maka akan turun musibah kepadaku, kalau tidak akan turun musibah kepada yang memfitnah," tambahnya.
Namun, Buya Yahya menganjurkan untuk tidak buru-buru dalam melakukan mubahalah.
"Itu adalah mubahalah yang sebenarnya, cuma jangan buru-buru dalam mubahalah, selagi kita masih bisa berkomunikasi yang baik, damai dan seterusnya," lajutnya.
"Waktu itu orang kafir memang kurang ajar bener dengan baginda Nabi, malah mereka yang menantang," jelas Buya Yahya.
"Pun akhirnya mereka mundur juga orang ngerti Nabi Muhammad bener, mereka menantang, tapi setelah itu nggak beranijuga," tuturnya.
"Karena Nabi tidak pernah bohong dalam berucap, apa yang diomongkan Nabi itu bener," paparnya.
Jika suatu permasalahan bisa diselesaikan secara baik-baik, maka tak perlu dalam melakukan mubahalah.
"Baik, mubahalah itu seperti itu dan tidak perlu kita sampai derajat mubahalah buru-buru, dikit-dikit mubahalah," terangnya.
"Nggak perlu mubahalah, kalo bisa selesaikan dulu, apasih permasalahannya, didiskusikan dulu, selesai, jangan sampai buru-buru mubahalah seperti itu," tukasnya.
Itulah penjelasan lengkap arti Muhabalah dalam Islam dan menurut Al Quran.
Baca berita lain di Google News Tribun Sumsel