Pria Ngamuk Ancam Bakar Ruko Palembang
BREAKING NEWS: Pria Ngamuk Bawa Parang di Palembang, Ancam Bakar Ruko
Seorang pria mengamuk bawa parang lalu ancam membakar ruko dua lantai di Jalan Inspektur Marzuki, Palembang. Dia menyandera anggota keluarganya
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang pria mengamuk bawa parang lalu ancam membakar ruko dua lantai di Jalan Inspektur Marzuki, Simpang Tiga Lapas Pakjo, Kecamatan IB I Palembang, Rabu (31/8/2022) siang.
Pria ngamuk bawa parang nyaris bakar ruko ini juga membuat kehebohan dengan menantang siapapun menggunakan senjata tajam jenis parang panjang di tangannya.
"Maju kamu kalau berani," tegas pria ngamuk nyaris bakar ruko dengan raut wajah marah seraya mengayunkan parang panjang.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu terus melontarkan kata-kata kasar dari lantai dua ke arah kerumunan warga.
Dari informasi dihimpun, selain nyaris membakar ruko, pria ini juga sempat menyandera beberapa anggota keluarganya.
Pantauan di lokasi, aparat kepolisian dari Polsek Ilir Barat I Palembang sudah tiba dan masih berusaha untuk mengevakuasi pria tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab pria ini mengamuk.
Sedangkan kepulan asap yang sebelumnya terlihat dari dalam ruko, secara berangsur menghilang.
Meski upaya pemadam belum dilakukan sebab petugas damkar tidak bisa masuk ke dalam ruko.
Proses Evakuasi 30 Menit
Proses evakuasi seorang pria mengamuk bawa parang ancam bakar ruko di Palembang berjalan dramatis, Rabu (31/8/2022).
Insiden pria mengamuk bawa parang ini terjadi di sebuah ruko dua lantai Jalan Inspektur Marzuki, Simpang Tiga Lapas Pakjo Kecamatan IB I Palembang.
Pria mengamuk membawa parang diduga mengalami gangguan jiwa.
Tak hanya itu, pria tersebut juga nyaris membakar ruko dua lantai yang belakangan diketahui sudah lama kosong tak berpenghuni.
"Pergi kalian jauh-jauh," tegas pria tersebut dari lantai dua seraya mengacungkan parang ke arah kerumunan warga yang berkerumun di luar ruko.
Peristiwa ini pertama kali diketahui setelah petugas Damkar dan awak media mendapat laporan adanya api yang bersumber dari sebuah ruko di lokasi kejadian.
Setibanya disana, terlihat ada kepulan asap dari ruko dua lantai yang berada persis di simpang tiga berseberangan dengan Gedung Rutan Klas I A Pakjo Palembang.
Namun saat petugas Damkar hendak masuk ke dalam ruko, didapat informasi di sana ada seorang pria yang sedang mengamuk sembari memegang parang.
Diduga pria tersebut yang memicu kepulan asap di dalam ruko.
"Katanya ada juga yang disandera di dalam ruko," celetuk seorang warga.
Mendapat laporan itu, petugas Damkar urung mendekat mengingat risiko yang bisa saja terjadi.
Selanjutnya polisi dihubungi untuk memberitahu apa yang sedang terjadi.
Akan tetapi, warga dan petugas Damkar tiba-tiba dikagetkan dengan kemunculan pria yang diduga jadi sumber kehebohan.
Pria tersebut muncul dari jendela lantai dua seraya memegang parang dan mengacungkannya ke arah warga di teras ruko.
Dia juga terus saja berbicara dengan kata-kata yang sulit dipahami orang sekitar.
Petugas Damkar dan warga sudah berusaha meredakan emosinya namun tidak membuahkan hasil.
Di tengah negosiasi itu, nampak seorang perempuan dewasa yang berhasil dikeluarkan dari dalam ruko.
Dengan kondisi tubuh serta wajah yang kotor terkena abu hitam bekas kebakaran, perempuan ini lalu dibawa ke luar ruko.
Tak lama berselang, muncul satu pria dewasa yang juga berhasil dikeluarkan dari dalam ruko.
Dari keterangan seorang warga sekitar, kedua orang tersebut masih memiliki hubungan keluarga dengan pria yang sedang mengamuk.
Kedua orang tersebut kemudian ditenangkan oleh keluarga mereka yang juga sudah tiba di lokasi kejadian.
"Masih keluarganya itu," ujarnya salah seorang warga.
Beruntung, kepulan asap secara berangsur mulai menghilang dengan sendirinya meski petugas Damkar belum menyiramkan air ke arah ruko.
Kurang dari 30 menit, aparat kepolisian dari Polsek Ilir Barat I Palembang juga tiba di TKP untuk kemudian melakukan evakuasi terhadap pria tersebut.
Detik-detik proses evakuasi ini berlangsung heroik.
Sebab petugas kepolisian dibantu Damkar, PMI serta warga sampai harus memanjat tembok guna merayu pria tersebut agar mau keluar dari lantai dua.
Sempat terjadi perlawanan sampai pria tersebut nekat memecahkan kaca dengan menggunakan kayu panjang.
Polisi juga sempat merayu pria itu dengan rokok dan uang agar dia mau mendekat dan tak memberi perlawanan.
Proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih 30 menit hingga akhirnya berhasil dilakukan.
Tepuk tangan warga sekitar ikut mengiringi keberhasilan tersebut.
Belakangan diketahui, pria yang mengamuk itu bernama Guntur Alamsyah, seorang mantan anggota SatPol PP.
"Kata keluarganya, dulu kepala dia pernah kena tebas maling. Cuma saya tidak tahu penyebab dia jadi begini karena apa," ucap seorang warga.
Pria yang mengamuk itu selanjutnya dibawa ke Polsek Ilir Barat I Palembang.
Baca berita lainnya langsung dari google news.