Sejarah Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang Diperingati Setiap 3 September

Artikel ini memuat sejarah Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang diperingati setiap 3 September.

Tribun Sumsel
Sejarah Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang Diperingati Setiap 3 September 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Simak sejarah Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang diperingati setiap 3 September.

Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati pada 3 September setiap tahunnya secara nasional.

Palang Merah Indonesia merupakan sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang eksistensinya telah ada sejak era kolonial

Oganisasi ini bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan yang mengutamakan korban paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Hari Palang Meah Indonesia (PMI)
Hari Palang Merah Indonesia (PMI) (Tribun Sumsel)

Terdapat dua waktu peringatan dari organisasi sosial kemanusiaan ini yakni Palang Merah Indonesia yang diperingati pada 3 September, dan Palang Marah Nasional pada 17 September.

Lantas bagaimana sejarah dari Palang Merah Indonesia yang eksis dan jadi organisasi sosial kemanusiaan terdepan di tanah air hingga kini?

Sejarah Palang Merah Indonesia

Palang Merah di Indonesia memiliki perjalanan sejarah yang panjang, dimulai sejak era kolonial Belanda.

Dirangkum dari laman resmi pmi.or.id, Sejarah Palang Merah di tanah air dimulai saat pemerintah kolonial Belanda mendirikan Organisasi Palang Merah dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI) pada 21 Oktober 1873.

Pada tahun 1932, timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan.

Selanjutnya proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI pada tahun 1940, namun ditolak.

Proposal pendirian PMI juga kembali diajukan pada saat pendudukan Jepang di tanah air, namun tetap ditolak.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.

Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 yang di ketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved