Berita Kriminal
Pengakuan Korban Penipuan Investasi di Persidangan, Anggap Doni Salmanan Seperti Nabi
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan empat orang saksi korban aplikasi investasi Quotex yang melibatkan Doni Salmanan pada sidang lanjutan
TRIBUNSUMSEL.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan empat orang saksi korban aplikasi investasi Quotex yang melibatkan Doni Salmanan pada sidang lanjutan, Senin (29/8/2022).
Sidang kasus penipuan aplikasi investasi Binary Option Quotex dengan terdakwa Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung.
JPU menghadirkan seorang saksi korban bernama M Tauzan.
Pada pengakuan Tauzan ia bergabung dengan group VIP King Salmanan pada Maret 2021.
Ia mulai mendepositokan uangnya setelah melihat dan menonton tayangan video YouTube Doni Salmanan.
Ia berharap dengan mengikuti aplikasi investasi Quotex uangnya bisa bertambah dan mendapatkan keuntungan.
"Awal-awal deposit Rp 200.000, setelah diakumulasikan total kerugian saya mencapai Rp 30.000.000. Permainannya menarik tetapi duit saya habis," kata Tauzan dalam kesaksiannya.
Mahasiswa jurusan Filsafat di salah satu kampus di Cirebon ini menceritakan bagaimana dirinya bisa terbujuk oleh video YouTube Doni Salmanan.
Kepada Majelis Hakim, Tauzan mengaku hampir setiap hari menonton tayangan YouTube Doni Salmanan. Bahkan, setiap instruksi yang dikatakan terdakwa kerap ia laksanakan.
"Saya sangat terinspirasi sama Doni Salmanan, pagi sampai malam instruksinya saya ikuti. Saya ngefans sama Doni Salmanan. Makanya saya ikuti dan dengarkan setiap instruksi dia," ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, di hadapan Majelis Hakim, Tauzan menganggap Doni Salmanan sebagai nabi.
"Apa yang dia sampaikan di YouTube ya saya percaya percaya saja. Kenyataannya Rp 30 juta (hilang). Kalau di agama saya, (Doni) mengikuti seperti nabi," tambahnya.
Meski kerap kalah hingga berkali-kali, ia mengaku tak menyerah.
Justru adrenalin Tauzan terus bertambah, lantaran terdakwa juga mengaku bahwa sebelum meraih keuntungan seperti sekarang, dirinya juga pernah lost atau kalah.
"Doni pernah bilang bahwa dia juga tidak menang terus-terusan. Jadi saya pikir ini wajar," bebernya.
Akibat kekalahan yang bertubi-tubi, uang hasil jerih payahnya hasil usaha sebesar Rp 30 juta raib begitu saja, tanpa keuntungan yang bisa dinikmati.
"Saya hampir bunuh diri, dan sampai fobia kalau lihat angka-angka trading," imbuhnya.