Sejarah Singkat Hari Polwan Nasional, Diperingati Setiap 1 September
Artikel ini memuat sejarah Hari Polwan Nasional yang diperingati setiap 1 September.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Novaldi Hibaturrahman
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Simak sejarah Hari Polwan Nasional yang diperingati setiap 1 September
Tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Polwan Nasional yang dirayakan setiap tahunnya.
Lantas bagaimana sejarah diperingatinya Hari Polwan Nasional ini?
Sejarah Hari Polwan
Pembentukan polisi wanita bermula saat terdapat kesulitan-kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.
Dalam koleksi Pusat Sejarah Polri 2014 yang berjudul "Polisi Wanita dalam Lintasan Sejarah Polri" diceritakan, pasca negara baru merdeka, rakyat krisis akan pendidikan.
Tidak banyak rakyat, termasuk kaum kepolisian, yang memiliki latar pendidikan baik.
Kinerja polisi masih sangat dipengaruhi oleh karakter kerja polisi zaman penjajahan yang keras dan berjarak dengan rakyat.
Namun, pemerintah pada masa itu tahu bahwa sikap keras seperti itu tidak bisa terus diterapkan.
Agar kepercayaan terhadap polisi bisa didapatkan, polisi perlu membangun karakter ramah dan dekat pada rakyat. Masalah semakin muncul ketika banyak wanita dari Singapura yang melakukan pelarian ke wilayah pemerintahan Indonesia.
Sebelum diperbolehkan masuk, mereka harus melalui pemeriksaan badan terlebih dahulu.
Akan tetapi, mereka menolak dengan keras untuk diperiksa secara keseluruhan oleh polisi laki-laki. Polisi laki-laki tidak bisa melakukan pemeriksaan badan secara langsung.
Pemeriksaan pun dilakukan dengan bantuan dari istri-istri polri dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik
Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.
Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.
Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 (enam) siswa wanita.