Berita Nasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani Kini Bicara Soal Kenaikan BBM Subsidi Jenis Pertalite dan Solar

Sri Mulyani mengatakan, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite saat ini tidak sesuai dengan harga keekonomian.

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews/Vincentius Jyestha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Kini Bicara Soal Kenaikan BBM Subsidi Jenis Pertalite dan Solar 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.

Sejumlah pejabat publikk ikut berkomentar terkait isu kenaikan BBM ini.

Kini yang turut berkomentar ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite saat ini tidak sesuai dengan harga keekonomian.

"Ini artinya harga solar jauh di bawah keekonomian hanya 37 persen dari harga keekonomian. Kalau menggunakan hitungan dolar AS di Rp 14.700 dan harga minyak 105 dolar AS, harusnya harga Solar Rp 13.950 per liter," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022). 

Karena itu, pengguna Solar mendapatkan subsidi 63 persen dari harga keekonomian atau sebesar Rp 8.800 per liter.

Kemudian, Sri Mulyani juga menjelaskan, untuk Pertalite juga sama yakni harga sekarang Rp 7.650 per liter, jauh di bawah harga keekonomian. 

"Kalau hitungan minyak dunia 105 dolar AS dan kurs Rp 14.700 per dolar AS, maka harga Pertalite harusnya di Rp 14.450 per liter," katanya.

Menurut dia, artinya konsumen dari Pertalite sekarang ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sebanyak Rp 6.800 per liter.

Baca juga: Harga BBM Naik, Sri Mulyani Sebut Pertamax Disubsidi Rp 4800 Per Liter Dikonsumsi Mobil Bagus

Baca juga: Kini Sri Mulyani Sebut Harga Pertalite Semestinya Rp 14.450 Per Liter dan Solar Rp 13.950

Seperti diberitakan, pemerintah tengah mempertimbangkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi karena harga minyak dunia mengalami fluktuasi dan berada di level yang cukup tinggi.

Hal itu ditambah lagi, kuota BBM subsidi yang disalurkan Pertamina kian tipis.

Hal tersebut berdampak kepada anggaran subsidi energi, khususnya BBM yang meningkat tajam, dan berpotensi rawan jebol.

Terkait polemik wacana naiknya harga BBM subsidi ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sebagian besar anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar dinikmati oleh orang kaya.

Hanya sedikit dari anggaran BBM subsidi itu yang dinikmati oleh orang miskin.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved