Berita Nasiona
Kini Diakui Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Politisi PAN Akhirnya Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J
Tidak diketahui dari mana Syarifuddin Suding mendapatkan cerita motif pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
TRIBUNSUMSEL.COM - Motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Pol Ferdy Sambo hingga kini masih terus menjadi perbincangan publik.
Bahkan kini, anggota Komisi III DPR RI mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk mengungkap kasus ini.
Meski begitu, Jenderal Pol Listyi Sigit Prabowo masih diam.
Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PAN Syarifuddin Suding membongkar motif pembunuhan Brigadir J versi Irjen Ferdy Sambo.
Motif pembunuhan berencana Irjen Ferdy Sambo itu diungkapkan oleh Syarifuddin Suding di tengah rapat dengar pendapat (RDP) DPR RI bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (24/8/2022).
Tidak diketahui dari mana Syarifuddin Suding mendapatkan cerita motif pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
Sebab, Suding mengatakan bahwa di lembaran yang diberikan Kapolri, hanya menjelaskan motif hanya akan diungkap di pengadilan.
“Halaman 23 motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo akan diungkapkan di persidangan,” ucap Suding.
Suding tiba-tiba memiliki cerita motif pembunuhan Brigadir J yang dijelaskan oleh Ferdy Sambo kepada penyidik.
Tidak diketahui, darimana Suding bisa mendapatkan motif yang masih dipendam penyidik tim khusus bentukan Kapolri itu.
Ia hanya menyebut bahwa motif tersebut didapatnya dari berbagai sumber.
Dalam motif tersebut, Suding mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J diawali dari kasus pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawati.
Kasus itu disebut bermula dari Magelang saat Putri Candrawati dan sejumlah ajudannya ke Magelang untuk menengok anaknya yang sekolah.
Putri Candrawati saat itu tinggal di sebuah rumah kecil di Magelang yang mudah dilihat orang yang ada di dalamnya.
Saat itu tanggal 4 Juli 2022 atau beberapa hari sebelum kematian Brigadir J. Ketika itu, Putri Candrawati tengah tertidur di sofa ruang tamu rumah tersebut.
Namun, Brigadir J tiba-tiba menghampiri dan hendak menggendong Putri Candrawati. Insiden itu kemudian dilihat asisten rumah tangga tersebut Kuat Maáruf.
Kuat pun langsung berteriak dan menyuruh Brigadir J untuk mengurungkan niatnya. Brigadir J kemudian langsung mengurungkan niat membopong Putri Candrawati ke dalam kamar.
Pada tanggal 6 Juli 2022, Ferdy Sambo berniat menyusul Putri Candrawati ke Magelang untuk merayakan pesta pernikahan.
Lalu tanggal 7 Juli 2022, Ferdy Sambo pulang ke Jakarta.
Di hari itu disebut terjadi upaya pemerkosaan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawati.
Di sore hari, Brigadir J terlihat masuk ke kamar Putri Candrawati di lantai 2 dan mengendap-endap keluar dari kamar.
Brigadir J kemudian ditegur oleh Kuat kenapa masuk ke kamar Putri Candrawati.
Saat Kuat masuk ke dalam kamar tersebut, terlihat Putri Candrawati menangis dengan posisi pakaian berantakan.
Kemudian kuat menyarankan Putri Candrawati agar melaporkan kejadian tersebut ke FS.
Malam harinya jam 11 malam, Putri Candrawati laporkan apa yg dialaminya pada sore itu ke Ferdy Sambo lewat telepon.
“Jam 11 malam Putri Candrawati telepon Ferdy Sambo dan sambil menangis mengatakan saya diperlakukan seperti ini oleh brigadir J,” jelas Suding menceritakan kronologi yang didapatnya.
Baca juga: Kini Irjen Pol Ferdy Sambo Ingin Bebaskan Bharada E dari Jerat Hukum, Akui Segala Kesalahannya
Baca juga: Arteria Dahlan Marah Besar Usai Penasihat Hukum Malah Banyak Bicara Soal 303 dan Mafia Tambang
Ferdy Sambo dan Putri Candrawati berencana akan membahas kembali masalah tersebut di Jakarta.
Sesampainya di rumahnya di Saguling, Ferdy Sambo mengkonfirmasi hal tersebut ke Putri Candrawati.
Mendengar penjelasan Putri Candrawati, Ferdy Sambo murah dan membawa Brigadir J ke rumah dinasnya di Duren Tiga.
Hingga akhirnya terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dan sejumlah ajudannya kepada Brigadir J.
“Marahlah Ferdy Sambo murka hilang akal sehat sebagai bintang dua, di luar nalar,” tuturnya.
Suding pun mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke Kapolri. Apakah hal itu menjadi penyebab dari pembunuhan yang dialami brigadir J.
Mendapat pertanyaan itu, mimik wajah Sigit sempat bingung. Hingga akhirnya ia membenarkan bahwa motif tersebut sebagian benar.
Namun kata Sigit, motif tersebut baru dipaparkan oleh Ferdy Sambo. Pihak kepolisian rencananya akan mencocokan jawaban Ferdy Sambo ke Putri Candrawati.
Tadinya, rencananya penyidik akan mengkonfrontasi jawaban Ferdy Sambo ke Putri Candrawati.
“Dari yang disampaikan beliau ada banyak hal sesuai, namun terkait motif ini kami sementara sudah dapatkan ket dari FS. Tapi kami ingin pastikan sekali lagi untuk periksa PC sehingga yang kami dapat sehingga posisi beliau tersangka apakah berubah atau tidak. Jadi kami dapat satu kebulatan terkait motif,” jelas Kapolri.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com