Palembang Memilih
Pilkada Palembang 2024, Dekan Hukum Unsri Dr Febrian Sebut Palembang Butuh Orang Tegas
Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian menyebut Pilkada kota Palembang 2024 kelak akan ramai
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian mengungkapkan, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) kota Palembang 2024 kelak akan ramai, hal ini terlihat dari nama- nama yang beredar saat ini.
Apalagi nantinya pada tahapan Pilkada di ibu kota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu, tidak ada lagi calon incumbent sehingga semua kandidat memiliki kesempatan yang sama besar untuk memenangi kontestasi pesta demokrasi tersebut.
Beberapa nama yang muncul, diantaranya Wakil walikota Palembang Fitrianti Agustinda, Sekda Palembang Ratu Dewa, Ketua DPC Partai Gerindra Palembang M Akbar Alfaro, mantan Sekda Sumsel Nasrun Umar, Ketua DPC PDIP Palembang Yulian Gunhar dan sebagainya.
"Pilkada Palembang agak ramai, dari nama yang berseliweran, lebih matang orang- orangnya dan tinggal sikapnya. Tinggal kita melihat saat Pilkada nanti kan ada pejabat publik atau pejabat kepala daerah yang mau maju atau tidak (Sekda), sebab kalau hendak maju harus mundur 3 bulan sebelumnya, dan itu jelas banyak hitungannya," kata Febrian.
Selain itu, anak Gubernur Sumsel Herman Deru juga akan meramaikan Pilkada Palembang, ketua DPRD Zainal Abidin, Ketua Partai Demokrat Palembang Yudha Pratomo, pejabat Pemprov hingga mantan pejabat Palembang, menjadikan Pilkada Palembang akan ketat.
Ditambahkan Dekan Fakultas Hukum Unsri ini, Palembang membutuhkan sosok kepala daerah yang memiliki visi dan sikap tegas dalam pembangunan Palembang kedepan.
"Yang dibutuhkan visi, kekuatan dan sikap tegas pemimpin. Palembang tidak bisa dipimpin secara lembut tapi orang tegas, agar Palembang bisa dibentuk dan berkembang kedepannya. Jadi dikepalanya sudah ada bentuk kepalanya dan ketegasan dibawa gestur sikap tegas, seperti transportasi harus diberdayakan dan harus dikelola dengan baik," tandasnya.
Terkait sosok lain seperti ketua DPC Partai Demokrat Yudha Pratomo memang memiliki kesempatan karena ketua partai namun apa yang akan diperbuat kedepan, mengingat selama ini belum ada yang diperbuat berbeda dengan portofolio Sekda yang sudah bekerja selama ini.
"Sekarang tinggal apa yang dibawa, karena belum terekam dengan baik di Palembang apa yang dilakukan selama ini, kalau dua tahun ini bisa untuk menyikapi maju bisa. Portofolio kelihatan Ratu Dewa dan Fitri dengan jabatan yang diemban selama ini, sehingga popularitas bisa dilihat tapi kalau Yudha belum ada,"tuturnya.
Sementara, pasca ditinggal Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kota Palembang masih membuka pintu kepada kader ataupun non kader yang akan diusung dalam Pilkada 2024 mendatang.
DPC PDIP Palembang sendiri selain memiliki target Pilkada nanti, terlebih dahulu meraih kemenangan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden (Pilpres) Februari 2024.
Baca juga: Viral Kakek-kakek Ancam Ibu-ibu Pakai Celurit di Palembang, Tak Terima Ditagih Utang
Ketua DPC PDIP Palembang Yulian Gunhar mengatakan, semua kader PDI Perjuangan siap untuk menjemput pesta demokrasi Tahun 2024 di Provinsi Sumsel, khususnya Kota Palembang yang jadi barometer.
"Harapan kami dengan konsolidasi ini, tentu PDI Perjuangan provinsi dan kota Palembang dapat merebut kembali kemenangan pada pemilu 2024 (DPRD Palembang) dan kemenangan untuk presiden dan wakil presiden," ucapnya.
Pada Pilkada Palembang kedepan, beberapa kader internal mulai dari nama Gunhar selaku ketua DPC, RM Yusuf Indra Kesuma hingga Sekda Palembang Ratu Dewa.
"Soal siapa namanya kita serahkan ke DPP, tapi isu yang berkembang di daerah bermacam- macam, tapi kita sebagai parpol akan mengakomodir dengan Penjaringan dan Penyaringan. Termasuk pak Sekda (Ratu Dewa) kalau berminat untuk mencalonkan diri sebagai calon walikota ya boleh, termasuk pak Indra wakil DPRD dan ketua BMI Palembang, ya boleh. Kalau fit and propertesnya lolos, nanti tergantung masyarakat Palembang mau milih atau enggak," tegasnya.