Berita OKI
Jalan Rusak Parah di Karya Jaya Mesuji Makmur OKI, Musim Hujan Anak Sekolah Terpaksa Libur
Kondisi Jalan penghubung Rusak parah di Desa Karya Jaya, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Masyarakat yang bermukim di Desa Karya Jaya, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir harus ekstra berjuang keras saat hendak membawa hasil kebun melewati jalan penghubung antar desa.
Hal ini menyusul akibat kerap terjadinya kerusakan akses utama jalan penghubung dengan kondisi memprihatinkan.
Selain mengalami kerusakan berat, kontur jalannya berlumpur dan berlubang.
Dalam sebuah postingan yang viral di media sosial memperlihatkan mobil pick up maupun kendaraan pribadi terjebak di kubangan lumpur yang memenuhi badan jalan.
"Memang benar kondisi jalan di penghubung di Desa (Karya Jaya) kami. Seperti yang terlihat di postingan Instagram akun @oki_okut_info tersebut," ujar Sunarko Sekretaris Desa Karya Jaya saat dihubungi, Selasa (9/8/2022) sore.
Dikatakan terakhir kali jalan tersebut diperbaiki atau ditimbun dengan batu krikil yakni pada 8 tahun yang lalu.
Namun belakangan tidak lagi dilakukan.
"Dulu sekitar 8 tahun lalu sebenarnya jalan sepanjang 400 meter itu sudah pernah ditimbun batu. Karena saat musim hujan jalan selalu tergenang air maka jalan menjadi bergelombang dan tumpukan batu amblas ke dalam tanah," ujarnya.
Dengan adanya kerusakan jalan. Maka setiap tahunnya masyarakat sepakat untuk melakukan penimbunan secara mandiri.
"Terakhir penimbunan dilakukan sekitar bulan Februari 2022 lalu, tetapi karena tanah yang dipakai untuk menimbun itu konturnya lembek atau jenis tanah liat. Jadi setiap turun hujan jalan menjadi licin dan berlubang," ungkapnya.
"Jangankan turun hujan seharian, kalau hujan 10 menit saja jalan ini sudah tidak bisa dilewati kendaraan karena sangat licin," imbuhnya.
Dikarenakan tidak adanya pilihan jalan lain, maka untuk melalui jalan tersebut terpaksa mobil-mobil yang akan lewat dikawal oleh eksavator (alat berat).
"Setelah hujan turun puluhan mobil berkumpul terlebih dahulu di lokasi sebelum memasuki jalan rusak dan disiapkan juga alat berat untuk menarik mobil jika ada yang tersangkut atau terperosok di selokan (bahu jalan)," beber Sunarko.
Sempat beberapa waktu lalu saat musim penghujan datang.
Para pelajar yang bersekolah diluar desa terpaksa libur akibat jalan tidak bisa dilalui kendaraan.