Berita Kriminal
Respon Ahli Psikologi Forensik Usai Bharada E Mengungkap Secara Sadis Habisi Nyawa Brigadir J
Bharada E sudah ditetapkan tersangka pembunuhan Brigadir j. Secara blak-blakan juga Bharada E menembak dua kali setelah Brigadir J terkapar.
TRIBUNSUMSEL.COM - Bharada E sudah ditetapkan tersangka pembunuhan Brigadir j.
Secara blak-blakan juga Bharada E menembak dua kali setelah Brigadir J terkapar.
Mengetahui pengakuan Bharada E, seorang Ahli Psikologi Forensik mencoba menganalisa.
Reza Indragiri Amriel memberikan tanggapannya terkait penetapan Bharada E sebagai tersangka dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Dalam pernyataannya, Polri menyebut tembakan yang dilakukan Bharada E kepada Brigadir J di rumah Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo bukan merupakan upaya pembelaan diri.
Reza pun menjelaskan jika seseorang melakukan tembakan atas dasar pembelaan diri, maka indikasinya adalah pada saat kejadian orang tersebut dalam situasi hidup dan mati.
Namun jika Bharada E disebut Polri bukan membela diri, maka bagi pelaku situasi saat itu bukan situasi hidup dan mati.
"Bukan membela diri mengindikasikan bahwa situasi saat itu, bagi pelaku, bukanlah situasi hidup atau mati," kata Reza kepada Tribunnews.com, Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut Reza menuturkan, manusia memiliki systems thingking dalam proses berpikirnya atau cara memandang sesuatu secara keseluruhan serta bagian-bagiannya secara keseluruhan.
Kemudian jika dalam situasi hidup atau mati seseorang akan bemenggunakan system thingking 1, yang sifatnya sangat cepat, spontan, sangat mendasar, bahkan instinktif (menurut insting).
"Dalam situasi hidup atau mati, yang bekerja adalah system thinking 1. Sangat cepat, spontan, sangat mendasar bahkan instinktif: siapa mati duluan, ditembak atau menembak, mati atau hidup," terang Reza.
Namun menurut Reza, jika bukan membela diri, maka situasi seseorang tersebut bukan hidup atau mati.
Maka pikiran manusia yang mengalami aktivasi adalah system thingking 2, yakni rasional, berdasarkan data, sistematis, dan memakai kalkulasi.