Berita PLN Insight

CEO Lecture: Sambut Era Electricity, PLN Siapkan Langkah Menuju Perusahaan Energi Masa Depan

Semakin berkembangnya era sat ini, PLN terus berkomitmen untuk bertransformasi dan siap melangkah menuju perusahaan energi masa depan.

Editor: Sri Hidayatun
Dokumentasi PLN
Hadapi era electricity, PLN siap bertransformasi menjadi perusahaan energi masa depan yang berbasis energi bersih dan siapkan langkah menuju perusahaan energi masa depan. 

TRIBUNSUMSEL.COM,JAKARTA- PT PLN (Persero) terus bertranformasi menjadi perusahaan energi masa depan yang berbasis energi bersih.

Belajar dari krisis energi, PLN mengubah tantangan menjadi peluang untuk berkembang.

Selain itu, agenda transisi energi global membuat listrik menjadi energi andalan di masa depan.

Dalam CEO Lecture bertajuk The Future Energy is Electricity, We Face It, We Fight For Ityang diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat, Selasa (2/8/2022), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, PLN memegang peran penting dalam mengadaptasi agenda transisi energi.

PLN akan menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan mengubah tantangan yang ada saat ini menjadi potensi penguatan perusahaan.

Krisis energi dan perubahan iklim beberapa tahun belakang membutuhkan respons yang cepat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan PLN akan menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan mengubah tantangan yang ada saat ini menjadi potensi penguatan  perusahaan, senin (1/8/2022).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan PLN akan menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan mengubah tantangan yang ada saat ini menjadi potensi penguatan perusahaan, senin (1/8/2022). (Dokumentasi PLN)

Saat ini produksi minyak nasional hanya 630 ribu barel per hari, padahal kebutuhan harian mencapai 1,5 juta barel.

Karena itu transisi energi yang berbasis impor ke domestik mesti dilakukan untuk menghadapi tantangan ini.

Baca juga: PLN Sabet 5 Penghargaan Tertinggi se-Asia Pasifik, Buktikan Pelayanan Pelanggan Terbaik

"PLN sebagai ujung tombak transisi energi di Tanah Air serta jantung perekonomian nasional, kita mendapatkan dukungan penuh dari Presiden. Dalam transisi energi ini kita tidak boleh membebani keuangan PLN dan APBN. Ini kita tangkap sebagai peluang dalam menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini,” ujar Darmawan.

Ia menjelaskan saat ini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh PLN adalah oversupply.

Hingga 2030 mendatang akan ada tambahan kapasitas listrik sebesar 40,6 GW lagi.

Namun, ia menjelaskan _oversupply_ ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi PLN untuk meningkatkan konsumsi listrik nasional sekaligus menyukseskan proses transisi energi bersih yang berbasis pada sumber daya domestik.

Untuk menjawab krisis multidimensional tersebut, Darmawan memaparkan, strategi PLN akan ditunjang oleh tiga faktor penting, yakni meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, dan jasa layanan internet.

Dari sisi mendorong ekosistem kendaraan listrik, PLN melakukan penambahan infrastruktur kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia.

Saat ini sudah ada 139 unit SPKLU yang siap memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik di seluruh Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved