Berita KKB Papua

Kini KKB Papua Rekrut Anak 5 Tahun Jadi Anggota 'Kami Bukan Merah Putih, Kami Bintang Kejora'

Seperti dilihat, kini, anak-anak Papua mulai menunjukkan sikap secara terang-terangan mendukung perjuangan merebut kemerdekaan Papua Barat.

Editor: Slamet Teguh
Youtube via Tribun Manado
ilustrasi KKB Papua. Muncul KKB Papua Baru di Yapen Pimpinan Panglima TPNPB Fernando Worabai 

"Tuhan dan leluhur tulang belulang orang Papua tau isi hati orang papua. Papua pasti merdeka tinggal tunggu waktunya sja," tulis akun KEJORA Merdeka.

WestPapua menulis jangan paksa orang Papua mejadi Melayu, mereka tetap Melanesia.

"Kami bukan merah putih

Kami bintang kejora

Jangan paksa kami jadi Melayu

Kami Melanesia," tulis WestPapua.

Baca juga: KKB Papua Kirim Ancaman, Sebut Bakal Tembak Mati Para Pejabat Papua, Bukan Lagi Warga dan TNI-Polri

Baca juga: Mahfud MD Pastikan KKB Papua Musuh Rakyat, Sosok Pecatan TNI Jadi Buruan Nomor Satu

Sebelumnya, WestPapua mengunggah video lima anak laki-laki memegang senjata laras panjang, 18 Juli 2022.

Kepala mereka diikat dengan dedaunan. Seorang di antaranya berbicara dalam bahasa Papua dengan semangat sambil mengangkat senjata ke udara.

WestPapua menerangkan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) atau KKB Papua merekrut anak-anak usia 5 tahun untuk pertahanan.

"TPNPB OPM mendidik regenerasi dari usia 5 Tahun Generasi Pertahanan dari Kodap III Ndugama West Papua," tulis WestPapua.

Kepemilikan Senjata

Terkait dengan kepemilikan senjata, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM RI Perwakilan Papua mengungkapkan faka baru terkait kepemilikan senjata dan amunisi.

Komnas HAM menduga dana desa digunakan untuk membeli senjata dan aminusi oleh warga, termasuk Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits Ramandey, Senin 18 Juli 2022, merujuk pada dua kasus yang ditangani Komnas HAM.

“Dari dua kasus yang pernah kita tangani, yaitu satu kasus di sekitar wilayah Sentani dan satu kasus yang kita tangani di Timika. Itu fakta temuan kami ada indikasi pembelian senjata api dan amunisi memakai dana desa,” ungkap Frits Ramandey, melansir Jubi.id.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved