Berita OKI
Cerita Rudi, Petani Petani Sawit di Lempuing Jaya OKI Tetap Panen Meski Harga Anjlok
Meski Harga Sawit Anjlok, Para petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir tetap konsisten untuk memanen buah sawit miliknya.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG- Ditengah situasi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang terus mengalami penurunan harga.
Para petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir tetap konsisten untuk memanen buah sawit miliknya.
Menurut informasi masyarakat, harga jual TBS dikalangan petani swadaya untuk setiap kilogram berbeda-beda mulai Rp 1.000 — Rp 1.250 per kilogram sesuai komidel janjangan (besar atau kecilnya ukuran buah sawit) dan usia tanam pohon sawit masing-masing.
Salah satu petani bernama Rudi Hartono asal Kecamatan Lempuing Jaya menjelaskan harga TBS fluktuatif dan terakhir terjual diangka Rp 950 perkilogram.
"Meskipun harga jual tidak menentu tetapi saya masih rutin memanen buah sawit karena masih lumayan untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari," ungkap pria yang memiliki 2 hektar sawit saat dikonfirmasi, Senin (1/8/2022) siang.
Menurutnya keadaan seperti ini sangat jauh berbeda dibandingkan beberapa bulan yang lalu.
Sebelum adanya larangan ekspor yang dikeluarkan pemerintah.
"Meskipun masih sama proses panen dilakukan setiap 2 minggu sekali atau setiap 15 hari. Namun pengaruh turunnya harga sangat terasa apalagi ditambah dengan biaya perawatan dan ongkos memanen sawit yang tetap sama," tuturnya.
Dijelaskan semisal harga jual perkilogram Rp 1.000 rata-rata keuntungan petani sekitar Rp 600.000 per hektare (ha).
Adapun siklus panen itu 15 hari sekali dengan besaran produksi 1,5 ton hingga 2 ton per ha.
Jadi jumlah produksi setiap bulan berkisar 3 ton hingga 4 ton per ha.
"Dalam satu bulan mendapat keuntungan petani Rp 1,2 juta per ha. Atau diatas Rp 2 juta untuk dua hektar (per kaplingnya-red)," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Antoni warga Kecamatan Mesuji Raya menyebutkan hasil panen cukup meningkat dalam satu bulan terakhir.
"Alhamdulillah meskipun harga jual lagi rendah, akan tetapi hasil panen buah sawit sedang meningkat. Jadi bulan Juli dan Agustus ini memang lagi banyak-banyaknya buah matang,"
"Ya kalo untuk pendapatan perhektar naik sekitar 40 — 60 persen dari bulan Juni lalu. Kalau biasanya 3 — 4 ton, panen terakhir kemarin sekitar 6 — 7 ton," ungkap Antoni.
Meskipun panen buah sedang banyak. Namun dirinya tetap berharap agar harga dikalangan petani bisa kembali normal dan menyentuh diatas Rp 2.000 perkilogram
"Tetapi semoga secepatnya harga bisa kembali normal dan kami para petani tidak lagi kesulitan untuk mengeluarkan biaya perawatan dan memanen buah sawit tersebut," imbuhnya.