Berita Nasional
Jawaban Komnas HAM Dituduh Tak Transparan Usut Kasus Brigadir J karena Lipat Kertas Saat Konpers
Viral di media sosial hingga dinarasikan bahwa Komnas HAM tidak transparan mengusut kematian Brigadir J karena melipat kertas bukti rekaman telepon.
TRIBUNSUMSEL.COM - Viral di media sosial hingga dinarasikan bahwa Komnas HAM tidak transparan mengusut kematian Brigadir J karena melipat kertas bukti rekaman telepon.
Dituduh tidak transparan oleh publik, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) M Choirul Anam akhirnya angkat bicara.
Komnas HAM meminta masyarakat menonton video konferensi pers perkembangan penyelidikan kasus Brigadir J pada Rabu (27/7/2022) secara utuh.
Publik diminta untuk menghindari informasi yang tidak utuh yang tersebar di sosial media.
Hal tersebut dia sampaikan menanggapi isu pemotongan video konferensi pers yang memperlihatkan Anam memegang kertas besar dengan cara melipat sebagian yang dinarasikan sebagai sikap Komnas HAM yang tidak transparan.
"Lihat (video secara) lengkap," kata Anam saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (29/7/2022).
Adapun dalam video lengkap, Anam memberikan penjelasan kertas yang dia pegang adalah catatan penyelidikan yang masih mentah dan harus dianalisa.
Kertas tersebut merupakan rekaman data cell dump yang berisi banyak nomor ponsel warga di sekitar lokasi peristiwa penembakan, sehingga tak mungkin untuk dipublikasikan secara langsung.
"Rekan-rekan semuanya, itu bahan raw material yang nanti kami analisis untuk menentukan titik-titik mana komunikasi awal yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump," ujar Anam.
"Kalau ini dipublikasi ya jangan, nanti setelah kesimpulan kita, akhir laporan pasti kita akan bilang. Tapi sekarang tidak cukup kepentingan (mempublikasi) bagaimana proses membuat terangnya peristiwa," kata dia dalam video lengkapnya.
Anam juga menjelaskan, cell dump yang dia dapatkan dari tim digital forensik Mabes Polri merupakan data komunikasi dalam bentuk digital.
Data tersebut tidak memuat percakapan langsung dengan bahasa manusia, akan tetapi komunikasi yang terjadi antara teknologi dengan teknologi.
"Itu komunikasi antara teknologi dengan teknologi, bukan orang dengan orang. Jadi itu jaring laba-laba, siapa menghubungi siapa dan siapa terhubung dengan siapa ada di situ," ucap Anam.
Sebelumnya, aku twitter @kr1t1kp3d45_pro mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Komisioner Komnas HAM memegang kertas dengan cara melipat sebagian permukaannya.
Dalam video yang diunggah 28 Juli pukul 8.21 WIB tersebut dinarasikan Komnas HAM tak mau terbuka atas penyelidikan kasus yang menewaskan Brigadir J.
"Mereka Semua Pemain Sinetron, Tidak Mau Terbuka & Transfaran ?? Bharada E pun Ketika Di Tanya Wartawan BUNGKAM ?? Drama Komnas HAM ????" tulis akun tersebut.
