Berita Nasional
Irjen Aryanto Sutadi & Komjen Susno Duadji Nilai Bharada E Sakti: Dikawal Banyak Melebihi Jenderal
Irjen Pol Aryanto Sutadi dan Susno Duadji memberikan penilaian pada Bharada E yang dinilai sakti dan melebihi jenderal
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Saat ini kasus penembajan Brigadir J oleh Bharada E terus menjadi perbincangan hangat.
Dikarenakan kasus Bharada E danBrigadir J dinilai janggal oleh banyak pihak.
Selain itu Sosok Bharada E yang diduga menembak Brigadir J juga menjadi perhatian banyak orang.
Karena sosoknya yang dinilai misterius oleh banyak orang,dilansir Youtube Polisi Oh Polisi.
Baca juga: Irjen Pol Aryanto Sutadi Minta Masyarakat Jangan Ekspetasi Tinggi Autopsi Brigadir J: Jangan Kecewa
Irjen Pol Aryanto Sutadi, Irjen Pol Bekto Suprapto, Komjen Pol Susno Duadji pun memberikan penilaian pada Bharada E, Kamis (27/7/2022).
"Itu kenapa gitu mas, contohnya ya memang masyarakat mendewa-dewakan dia kemarin mau diperiksa Komnas Ham," ujar Aryanto Sutadi.
"Beritanya wuah rame Komnas HAM ngomong akan memeriksa," jawabnya.
Susno Duadji Dan Aryanto Sutadi menilai Bharada E sakti.

"Dia datang ke situ, dikawal polisi banyak itu kalau bukan Jenderal, yang lebih hebat lagi memang dia sakti, kemarin dia menghilang, sekarang dia datang lagi," jawab Aryanto Sutadi.
Ia heran kalau Bharada E menjadi sorotan publik.
"Sudah mau diperiksa saja beritanya sampai ke Amerika sana, datang dikawal orang banyak yang dikawal cuma Jenderal itu berarti melebihi Jenderal," ujarnya.
Aryanto Sutadi menilai kalau Bharada E bisa jadi saksi, tersangka tidak jadi maka disebut sakti.
Kini publik menunggu bagaimana kelanjutan kasus dari Brigadir J.
PROFIL Bharada E Saksi Kunci Kematian Brigadir J, Diperiksa Komnas HAM Ungkap Kejadian Adu Tembak
Profil Bharada E saksi kunci dibalik kematian brigadri j di rumah irjen Ferdy Sambo kadiv propam Non Aktif.
Bharada E akhirnya muncul setelah dipanggil Komnas HAM untuk dilakukan pemeriksaan terkait kematian brigadir J.
Bharada E sendiri adalah saksi kunci atas insiden tembak menembak berujung tewasnya brigadir J.
Disebut polri, jika Brigadir J hendak melecehkan istri irjen Ferdy Sambo berujung dengan dipergoki Bharada E.
Dimana terjadi kontak tembak antara keduanya yang menyebabkan brigadir J tewas tertembak.
Melansir dari Kompas.com, Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional HAM Choirul Anam mengatakan, Bharada E menjelaskan soal tembakan dalam insiden meninggalnya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam pemeriksaan Selasa (26/7/2022).
Brigadir J adalah polisi yang meninggal dengan luka tembak di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan nonaktif Polri Irfen Ferdy Sambo. Brigadir J juga merupakan ajudan Sambo.
"Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," ujar komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, kepada wartawan selepas pemeriksaan
. Akan tetapi, Anam enggan menjelaskan lebih lanjut secara gamblang mengenai detail penembakan itu.
Ia juga tak membeberkan kesimpulan apa pun kepada awak media soal penembakan tersebut.
ebagai informasi, seluruh ajudan Sambo diperiksa secara terpisah di ruangan berbeda, termasuk Bharada E.
"Pertanyaan kami bersifat terbuka, penjelasan yang kami harapkan bersifat deskriptif. Tadi, makanya tadi panjang sekali proses permintaan keterangannya, karena jawabannya deskriptif," ungkapnya.
"Jadi kalau minta kesimpulan dan sebagainya kami belum bisa menyimpulkan karena jawabannya kami meminta deskriptif," lanjut Anam. Lima ajudan Sambo diperiksa selama 7,5 jam hingga pukul 16.25 WIB.
Bharada E datang belakangan dan diperiksa selama 5 jam sebelum meninggalkan kantor Komnas HAM pukul 18.24. Seorang ajudan mangkir dari panggilan Komnas HAM.
Baca juga berita lainnya di Google News