Berita Palembang
Ditangkap, Alasan AAH Tega Tinggalkan Mempelai Wanita di Palembang Duduk Sendiri di Pelaminan
Polisi menangkap AAH, Calon mempelai pria yang tega meninggalkan calon mempelai Wanita di Palembang Duduk Sendiri di Pelaminan
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi menangkap AAH (17), calon mempelai pria di Palembang diduga sengaja tak hadir pada hari pernikahannya yang digelar pada Minggu (22/5/2022).
Kala itu, DH (16) Sang mempelai wanita hanya bisa pasrah saat terpaksa duduk sendiri di panggung pernikahan lantaran undangan acara terlanjur sudah disebar.
Video DH yang duduk di pelaminan seorang diri akhirnya viral di media sosial.
Dalam video yang viral di sosial media, DH calon mempelai perempuan naik seorang diri ke atas panggung pelaminan lantaran tamu undangan terlanjur sudah datang.
Dengan berurai air mata, DH didampingi keluarganya yang juga tak kuasa menahan tangis, berjalan menuju ke panggung pelaminan.
"Benar, sudah kita tangkap," ujar Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni, Rabu (27/7/2022).
Calon pengantin pria itu diketahui berinisial AAH (17), sedangkan calon istrinya yakni DH (16).
Setelah beberapa bulan menghilang, AAH akhirnya pulang kembali ke Palembang.
Kepulangan AAH terendus oleh kepolisian.
Dia lalu diberi surat panggilan sebanyak dua kali.
"Tapi dua panggilan itu tidak dipenuhi. Untuk itu kemarin dia kami tangkap," ujarnya.
Kini AAH masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.
Pengakuan AAH
Dihadapan petugas, pria berinisial AAH tersebut mengaku sengaja kabur karena tidak ingin menikah dengan DH (16) calon istrinya.
"Kami masih sama-sama sekolah. Saya masih mau kejar cita-cita untuk masa depan," ujar AAH dengan suara pelan saat ditemui di ruang penyidik unit 2 Subdit IV Renakta (remaja, anak dan wanita) Polda Sumsel, (27/7/2022).
Diketahui, AAH tak hadir ke acara pernikahannya yang digelar rumah calon mempelai perempuan Jalan Kelapa Hijau, Perumnas Talang Kelapa Blok 7 Kelurahan Talang Kelapa Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang, Minggu (22/5/2022) lalu.
Dikatakan AAH, waktu itu dia sengaja ngekos di Lampung dan sempat bekerja di salah satu distro pakaian.
Namun selama hampir dua bulan disana, AAH mengaku hatinya selalu gundah memikirkan persoalan yang terjadi.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya di kawasan Simpang Lima Lebong Siarang Palembang.
Ternyata, kepulangannya terendus polisi yang berujung penjemputan dirinya.
"Saya tidak sama sekali ada melakukan tindak kekerasan ke dia (DH), hanya membujuk rayu dengan janji bakal dinikahi," kata dia.
Disinggung soal pengakuan keluarga DH yang menyebut pelariannya juga dikarenakan merajuk setelah kedua orang tuanya menjualkan motor untuk biaya pernikahannya, AAH dengan tegas membantahnya.
"Bukan begitu, tapi ada persoalan lain. Salah satunya karena sebelumnya tidak pernah ada kesepakatan kalau kami harus dinikahkan. Itu dari keluarga dia (DH)," ujarnya.
Kata AAH, bila tidak ada masalah ini, sebenarnya dia ingin mendaftarkan diri sebagai anggota polisi.
"Tapi ada masalah ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni mengatakan, pihaknya sudah
berkoordinasi dengan sejumlah institusi terkait terkait penangkapan terhadap AAH.
Diantaranya dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Palembang karena yang saat ini ditangani adalah anak di bawah umur.
Hal ini juga sesuai dengan dengan Pasal 81 UU RI Nomor 35 tahun 2014 perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan terhadap anak.
"Untuk saat ini kita sangkakan melanggar pasal persetubuhan anak di bawah umur," ujarnya.
AAH Dilaporkan ke Polisi
Kejadian viral seorang mempelai wanita di Palembang duduk sendirian di pelaminan gegera calon suami tak hadir berlanjut ke ranah hukum.
Kejadian itu terjadi di sebuah acara resepsi pernikahan di Palembang pada, Minggu (22/5/2022).
DH (16) calon mempelai perempuan mendatangi Mapolda Sumsel, Senin (23/6/2022).
Kedatangan mereka adalah untuk membuat laporan atas tindakan yang dilakukan AAH (17) calon suami DH.
Dari pantauan, kedatangan DH ke Polda Sumsel didampingi kedua orang tua dan beberapa anggota keluarganya.
Namun berbeda dari sebelumnya, DH dan keluarganya tidak bersedia memberi komentar sedikitpun bahkan terkesan menghindar dari awak media yang sudah menunggu kehadiran mereka.
Proses pelaporan pun hingga saat ini masih berlangsung di Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel.
Kasubbid Penmas Humas Polda AKBP Erlangga mengatakan, pihaknya telah menerima laporan atas kejadian tersebut.
"Laporannya sudah diterima, baru tadi," ucap Erlangga, Senin (23/5/2022).
Sebelumnya didapat informasi, keluarga DH akan melaporkan AAH atas kasus penipuan atau perbuatan tidak menyenangkan.
Akan tetapi hal tersebut dibantah oleh Erlangga dengan menyebut laporan yang diterima pihaknya yakni terkait dugaan persetubuhan anak di bawah umur.
"Bukan (terkait penipuan ataupun perbuatan tidak menyenangkan). Persetubuhan anak di bawah umur yang disangkakan dalam laporannya," jelas dia.
Lanjut dikatakan, pelaporan tersebut ditujukan kepada AAH yang dibuat oleh ibu dari DH.
"Dalam prosesnya ini kan berkembang tahap penyidikannya. Kalau memang dirasa nanti memenuhi unsur turut serta, ya keluarga terlapor bisa juga nanti ikut dijerat. Tapi kembali lagi, itu tergantung dari proses penyidikan," ucapnya.
Keluarga DH Sakit Hati
RS (35) ibu DH mengungkapkan rasa sakit hatinya atas perbuatan AAH.
"Bukan cuma sama dia (AAH), saya juga sakit hati sama orang tua dan keluarganya. Tidak ada satupun perwakilan keluarga dia yang datang," ujar RS saat ditemui Tribunsumsel.com di kediamannya di Palembang, Minggu (22/5/2022) sore
Sebenarnya, keluarga DH sudah tahu bahwa AAH tak akan datang ke acara pernikahan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari tersebut.
Tepat disatu hari sebelum acara berlangsung atau tepatnya, Sabtu (21/5/2022) keluarga DH mendapat kabar bahwa AAH sudah kabur ke kawasan Bandung.
Informasi ini didapat dari teman AAH.
"Dia minggat ke Bandung bawa tas besar. Tapi lucu, ibunya tidak tahu kalau anaknya pergi bawa tas besar. Itu tidak masuk akal bagi kami. Masak dia tidak melihat lemari anaknya kosong," ujarnya.
"Kabar yang kami dengar, dia sudah pergi hari jumat. Temannya baru cerita semalam," lanjutnya.
Setelah dilakukan musyawarah keluarga, akhirnya disepakati acara tetap akan digelar esok hari.
Sebab 200 undangan sudah terlanjur disebar sehingga keluarga menilai acara tidak mungkin dibatalkan.
"Anak saya terpaksa naik ke atas panggung karena undangan sudah disebar. Acara tadi untuk menghormati tamu undangan. Semestinya hari ini akad plus resepsi," ujarnya.
Keluarga DH menduga tindakan nekat AAH lantaran dipicu kekesalan sebab tak terima sepeda motor kesayangannya digadai oleh orang tuanya untuk tambahan biaya pernikahan dengan DH.
Kekesalan itu lalu disampaikan AAH kepada DH melalui pesan Whatsapp.
"Sekitar seminggu lalu, dia ngechat DH. Dia bilang gara-gara kamu , motorku digadai orang tuaku untuk biaya nikah. Kamu pulangkan uang itu, saya tidak mau nikahi kamu. Artinya dia kesal, motornya digadai orang tuanya gara-gara untuk biaya nikah," ucapnya.
Tak cukup sampai disitu, setelah menyampaikan kekesalannya, AAH juga memblokir kontak DH.
Menurut RS, pernikahan DH memang kurang mendapat restu dari orang tua AAH, calon besannya.
Hal itu juga yang diduga menjadi alasan bagi orang tua AAH menolak membiayainya secara penuh pernikahan anaknya tersebut.
Meski orang tua AAH diketahui sama-sama berstatus ASN.
Baca juga: Pemprov Sumsel Bebaskan BBNKB Kedua dan Denda dan Bunga PKB dan BBNKB, Mulai 1 Agustus
Sementara RS dan suaminya sendiri mengaku, tidak bisa menolak anaknya yang minta untuk dinikahkan lantaran mereka sudah suka sama suka.
"Mereka itu (orang tua AAH) katanya memang mau mantu sarjana, sedangkan anak saya bukan sarjana," ucapnya.
Atas tindakan AAH yang dirasa sudah sangat membuat malu, keluarga DH berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Tidak ada kata damai. Kami benar-benar sakit hati. Saya mau dia dan keluarganya dapat hukuman setimpal dengan rasa malu keluarga kami," tegasnya.