Berita Nasional
Susno Duadji Beri Gambaran Jika Polisi Salah Soal Brigadir J: Salah Dalam Kejujuran Tidak Apa-Apa
Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji menyebut kalau polisi bisa salah dalam bertugas.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus Brigadir J masih terus diselidiki oleh tim khusus polri.
Bharada E kini tengah menjalani pemeriksaan di Komnas HAM.
Asumsi liar pun muncul mengenai kinerja polisi mengenai pemeriksaan Brigadir J.
Ada yang percaya dan tidak percaya kepada kinerja polisi.
Baca juga: Susno Duadji Sebut Kasus Brigadir J Membingungkan: Saya Juga Bingung, Purnawirawan Pun Bingung
Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji menyebut kalau polisi bisa salah, dilansir Youtube Polisi Oh Polisi, Selasa (26/7/2022).
"Bisa," kata Susno Duadji.
Disebutkan Susno Duadji kalau polisi boleh berbuat salah tapi tidak boleh membohongi.
"Boleh berbuat salah tapi tidak boleh membohongi,itu prinsip," kata Susno Duadji.
Menurutnya kalau salah dalam kejujuran tidak apa-apa.
"Salah dalam kejujuran tidak apa-apa, 1+1= 9 salah karena kebodohan," ujarnya.

Masyarakat kini sangat menunggu bagaimana perkembangan kasus Brigadir J.
Selain itu masyarakat meminta keadilan bagi Brigadir J, Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo.
Kini publik menyerahkan kepercayaan pada Polri.
Bertubuh Atletis Kekar, Bharada E Tembak Brigadir J Disebut Polri Lecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo
Bharada E akhirnya muncul ke publik, penampakan Bharada E terlihat klimis dengan badan atletis kekar.
Bharada E disebut Polri saat itu disampaikan oleh keterangan Kombes Budhi yang menembak mati Brigadir J karena ketahuan melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun hingga saat ini status Bharada E belum menjadi tersangka pembunuhan.
Masyarakat yang penasaran dengan Bharada Eliezer atayu Bharada E akhirnya muncul ke publik.
Tampak Bharada E memakai masker dan pakaian serba hitam.
Selain itu polisi berpangkat bintara mengawal Bharada E saat akan diperiksa oleh Komnas HAM.
Raut wajah dari Bharada E tampak serius dan tegang saat akan memasuki gedung Komnas Ham.
Seperti diketahui, seluruh Ajudan Irjen Ferdy Sambo dipanggil Komnas HAM untuk dimintai keterangan perihal tewasnya Brigadir J.
Selain itu ada satu ajudan Ferdy Sambo yang mengancam membunuh Brigadir J, sosok itu bukan Bharada E.
Diungkapkan oleh Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pihaknya mengetahui ajudan Ferdy Sambo yang melakukan pengancaman pembunuhan.
Dia merupakan salah satu dari ajudan atau anak buah Eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Namun disebutkannya sosok tersebut bukanlah Bharada E.
Di sisi lain Kamaruddin belum menyebutkan secara eksplisit siapa sosok pengancam pembunuhan tershadap Brigadir J.
"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu. Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (25/7/2022), diberitakan Tribunnews.com sebekumnya.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil ADC (Ajudan) dari Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo
Para ajudan Irjen Ferdy Sambo tiba di kantor Komnas HAM, Jakarta pada pukul 09.51 WIB.
Namun yang pasti menurut keterangan dari pihak Komnas HAM, kedatangan mereka adalah untuk dimintai keterangan terkait perkembangan proses pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM atas kasus polisi tembak polisi itu.
Sebelumnya, kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo melibatkan Brigadir J dan Bharada E pada Jumat 8 Juli 2022, sekira pukul 17.00 WIB.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, diduga Brigadir J sebelumnya melakukan pelecehan terhadap istri dari Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan diketahui oleh Bharada E sehingga terjadi adu tembak.
Baca juga berita lainnya di Google News