Nikita Mirzani Tak Jadi Ditahan Polisi Langsung Cium Pipi Fitri Salhuteru: Terima Kasih Pulang

Sosok Fitri Salhateru yang mengetahui hal tersebut lantas menjadi geram dan melontarkan sindiran kepada pihak polisi.

Menurutnya, pihak kepolisian tidak tegas dan bahkan pilih kasih.

"Pasal penyekapan di perlakukan istimewa, Pasal ITE di perlakukan bak teroris.

Miris #polisipilihkasih," ungkap Fitri Salhateru.

Tak hanya sampai disitu, Fitri Salhateru menganggap perlakuan polisi Jakarta Selatan dan Serang sangat berbeda sehingga tak memenuhi standar pihak berwajib yang sesungguhnya.

"Standar Ganda itu intinya! antara Jaksel dan Serang beda perlakuan #polisipilihkasih," sambung Fitri Salhateru.

Lebih jauh, diketahui jika sebelumnya Nindy Ayunda dan Dito Mahendra dituduh melakukan penyekapan terhadap mantan sopir.

Namun meskipun polisi sudah melayangkan surat panggilan terhadap Nindy Ayunda dan Dito Mahendra untuk menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan atas kasus tersebut mereka tak pernah hadir.

Selain itu, Nikita Mirzani yang sempat dilaporkan Dito Mahendra ke Polres Serang Kota dengan pasal UU ITE dan dugaan pencemaran nama baik justru beberapa kali didatangi polisi dan harus menjalani penggeledahan rumah serta menyita sebuah Ipad sebagai barang bukti.

Nikita yang menghadapi kasus atas laporan Dito Mahendra lantas membandingkan kasusnya dengan Nindy Ayunda.

"Ini kasusnya parah loh, penyekapan dan pemukulan," kata Nikita Mirzani di Instagram Stories.

"Masa gue yang UU ITE aja sampai digeruduk pelapornya atas nama Dito. Ini si Dito sama pacarnya nggak datang, selon-selon aja," lanjutnya membandingan dengan cara polisi menangani kasusnya.

"Polres Jaksel, ayo dong jemput paksa. Sudah panggilan kedua loh. Jangan mau kalah sama Polres Serang Banten," ujarnya.

Hingga akhirnya kini Nikita Mirzani ditangkap dengan cara dijemput paksa setelah mangkir di dua panggilan penyelidikan.

Baca berita lainnya di Google News