Berita Kriminal
Tim Bareskrim Dipimpin Brigjen Agus Suharnoko Ambil Keterangan Keluarga Brigadir J di Jambi
Tim Bareskrim Mabes Polri mengambil keterangan dari pihak keluarga Brigadir J. Tim Mabes Polri ini sendiri dipimpin oleh Brigjen Pol Agus Suharnoko.
TRIBUNSUMSEL.COM - Tim Bareskrim Mabes Polri mengambil keterangan dari pihak keluarga Brigadir J.
Tim Mabes Polri ini sendiri dipimpin oleh Brigjen Pol Agus Suharnoko.
Brigjen Pol Agus Suharnoko merupakan Penyidik Tindak Pidana Utama TK II Bareskrim Polri.
Seperti diketahui, pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah melapor perihal kasus pembunuhan berencana.
Tim penyidik sudah tiba di Polda Jambi sejak pagi tadi.
Hingga saat ini, pemeriksaan pihak keluarga Brigadir J masih berlangsung.
Informasi yang dihimpun Tribun, ada 7 orang pihak keluarga yang datang ke Polda Jambi saat ini. Termasuk kedua orang tua dan bibi Brigadir Yosua.
Sejumlah awak media untuk sementara tidak bisa mendekat.
Rencananya, usai dimintai keterangan baru akan melakukan wawancara.
Samuel Hutabarat, ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat menanggapi perkataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait kasus penembakan anaknya.
Di mana, Mahfud MD mengatakan, kasus tersebut tidak bisa dibiarkan.
Penjelasan Polri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rangkaian peristiwanya.
Atensi Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo sudah tiga kali mengomentari kasus kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Presiden Jokowi tak mau kepercayaan publik kepada Polri menurun gara-gara menutupi kasus kematian Brigadir J yang dinilai masyarakat tak masuk akal.
Pertama kali Jokowi mengomentari kasus kematian Brigadir J pada Selasa (12/7/2022) lalu atau saat di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Subang, Jawa Barat.
Saat itu Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengusut kasus penembakan yang menyebabkan satu anggota polisi tewas tersebut.
“Proses hukum harus dilakukan,” kata Jokowi.
Kemudian kedua, saat Jokowi bertemu dengan pimpinan redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
“Tuntaskan. Jangan ditutupi, terbuka. Jangan sampai ada keraguan dari masyarakat,” ujar Presiden saat itu.
Dan ketiga kalinya adalah saat Jokowi berada di NTT hari ini dalam rangka kunjungan kerja.
Jokowi meminta kasus itu diusut tuntas dan transparan.