Berita Palembang
Seleksi Calon Komisioner Bawaslu Sumsel Dibayangi Isu Titipan, Respon Pengamat Politik Unsri
Seleksi calon komisioner Bawaslu Sumsel periode 2022-2027 yang saat ini saat ini masih dalam proses tahapan seleksi diwarnai isu calon titipan.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seleksi calon komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2022-2027 yang saat ini saat ini masih dalam proses tahapan seleksi oleh Tim Seleksi (Timsel) dibayangi isu tidak sedap.
Menyebar rumor jika 3 nama yang akan mengisi komisioner Bawaslu Sumsel ke depan adalah titipan dari parpol besar yang ada atau kelompok organisasi tertentu.
Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian, tak menampik berdasarkan pengalamannya, kalau ada unsur "titipan" berupa penekan dari luar atau ekternal Timsel pasti ada, baik level daerah maupun nasional termasuk dari peserta itu sendiri.
"Persoalannya apakah Timsel itu mampu melewati proses seleksi secara baik itu akan dilihat, dari integritas dan kemampuan Timsel dalam proses penyeleksian, itu penting. Karena pasti banyak pihak yang akan mempengaruhi Timsel dengan memasukkan orang-orangnya dalam tanda kutip, dalam arti berapliasi atau memiliki kepentingan tertentu," ujarnya.
Dari pengalaman yang ia alami, yang paling harus diperhatikan putusan Timsel ke depan secara transparan dilakukan seluruh anggota, sekretaris maupun ketua. "Bisa saja anggota melakukan manuver diluar prosedur keputusan bersama Timsel dan hilangkanlah kepentingan itu," paparnya.
Dilanjutkan Dekan Fakultas Hukum Unsri ini, kerawanan adanya manuver pihak- pihak tertentu untuk lolos, biasanya mulai dari bawah hingga keatas, dengan proses memasukkan calon kompeten dan dianggap hal lumrah lah itu.
"Artinya, tetap dilakukan seperti biasa hingga pusat, kalau enam besar saja sampaikan ke pusat belum jadi dan tetap melibatkan pusat, padahal harusnya tidak ada kepentingan kalau semua dilakukan baik," tukasnya.
Baca juga: Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah Terjun Langsung Bersihkan Sungai Ogan, Gerakan Jumat Bersih
Febrian berharap kalau berbicara soal kualitas Demokrasi yang berkualitas kedepan mau tidak mau, Timsel juga harus baik menyeleksi.
"Dimana dalam beberapa tahun terakhir, kualitas penyelenggara menurun, yang ini jelas memprihatinkan, jasi baiknya Timselnya berkualitas dan produk yang dihasilkan juga berkualitas, kita berharap seperti itu nantinya," pungkas Febrian.
Ketua Timsel Bawaslu Sumsel Dr Zakaria Wahab memastikan seleksi komisioner Bawaslu Sumsel dilaksanakan transparan dan profesional.
Diakui Zakaria, dari 139 peserta yang lolos administrasi, terdapat 6 peserta yang tidak mengikuti baik tes tertulis pada 18 Juli sebanyak 4 orang dan Psikotes pada 20 Juli lalu 2 orang tidak mengikutinya.
"Jelas enam orang itu tidak lolos tahapan seleksi selanjutnya, karena sudah gugur," paparnya, seraya pada saat ini baru 3 calon komisioner yang diambil karena jabatan berakhir pada September 2022, sementara 2 calon komisioner lagi akan dilakukan seleksi karena jabatan yang lama akan berakhir pada 2023, yang semuanya menunggu pusat.
Dijelaskan Dosen Unsri ini, pihaknya akan mengumumkan 12 besar nama calon komisioner yang lolos pada 25 Juli mendatang, sebelum mengikuti tes wawancara oleh Timsel. Sebelum itu juga, pihaknya akan membuka masukan dari masyarakat terkait rekam jejak calon yang ada, tapi harus dengan melampirkan identitas pelapor yang tetap kita rahasiakan serta bukti jelas.
"Nanti 12 nama yang lolos diwawancarai (28-29 Juli) dan tes kesehatan (26-27 Juli), sehingga dapat 6 besar, yang nantinya akan jadi 3 itu urusan Jakarta melakukan fit and propertes. Perkiraan 10 September sudah di sampaikan ke pusat kemudian nantinya pelantikan sekita 21-23 September," paparnya.
Zakaria juga memastikan jika proses seleksi tidak ada "titipan" dengan partai apapun dan kelompok tertentu, sebab ia menjamin proses dilakukan secara profesional, jelas dan transparan.
"Kalaupun ada yang berteriak itu ini, saya rasa biasa mereka yang tidak lulus, yang jelas harapannya kita nyari komisioner yang berintegritas, memiliki pengatuhan dan yang terbaiklah," tandasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.